3 Jenis Siklus Hidup Ditemukan dalam Ragi | Biologi



Beberapa jenis siklus hidup penting yang ditemukan dalam ragi adalah sebagai berikut:

Guilliermond (1940) telah mengenal tiga jenis utama siklus hidup pada khamir. Siklus hidup ini dikenal sebagai — 1. Haplobiontic, 2. Diplobiontic dan 3. Haplo-diplobiontic.

Gambar milik: finedininglovers.cdn.crosscast-system.com/BlogPost/xl_2116_yeast-tp.jpg

1. Jenis Haplobiontik:

Jenis siklus hidup ini ditemukan pada Schizosaccharomyces octosporus dan beberapa khamir lainnya. Dalam khamir ini tahap vegetaif didominasi haploid dan tahap diploid sangat singkat. Tahap diploid diwakili oleh sel zigot saja yang mengalami meiosis segera setelah fusi nuklir.

Di sini setiap sel somatik bertindak sebagai gametangium potensial. Selama penyatuan seksual, dua sel melebur (plasmogami) dan ini diikuti oleh fusi kedua inti (karyogami).

Fusi atau nukleus zigot membelah tiga kali di mana divisi pertama adalah meiosis. Sekarang sel zigot menjadi askus yang mengandung delapan askospora. Setelah dibebaskan dari askus, askospora berperilaku sebagai sel vegetatif.

2. Jenis diplobiontik:

Jenis siklus hidup ini ditemukan di Saccharomycodes ludwigii dan beberapa ragi lainnya. Dalam khamir ini tahap vegetatif didominasi diploid dan tahap haploid sangat singkat. Pada tipe ini askospora tidak terlepas dari askus tetapi bersanggama di dalam askus. Zigot yang ditemukan di dalam askus mengeluarkan sel vegetatif diplobiontik.

3. Jenis haplo-diplobiontik:

Jenis siklus hidup ini ditemukan pada Saccharomyces cerevisiae dan beberapa khamir lainnya. Dalam ragi ini sel-sel vegetatif terdiri dari fase haploid dan diploid. Sel-sel haploid bersanggama dan membentuk sel dipolid (zigot). Inti zigot membelah tiga kali dimana pembelahan pertama adalah satu meiosis, menghasilkan delapan inti yang bermetamorfosis menjadi delapan askospora. Hanya sel diploid yang menghasilkan askospora yang memunculkan sel vegetatif haploid dengan cara bertunas.

Beberapa jenis metode kopulasi juga ditemukan pada ragi. Pada khamir tertentu terjadi persetubuhan antara dua sel saudara yang bersebelahan; ini dikenal sebagai adelphogami. Di sini sel-sel yang terlibat dalam sanggama tidak terpisah setelah fusi dan tetap bersatu membentuk rantai pendek, misalnya Schizosaccharlnyces mellacei dan S. pombe. Jenis kopulasi lain terjadi antara sel ibu dan anak yang dibentuk oleh tunas; metode ini dikenal sebagai pedogami.

Pada tipe ini kuncup anak tetap bersambung dengan sel induk dan nukleus dari kuncup anak dipindahkan ke dalam sel induk. Kedua inti bergabung bersama membentuk inti diploid (2n). Inti fusi membelah secara meiosis membentuk 4 inti; tiga di antaranya mengalami degenerasi dan sisanya berkembang menjadi askospora. Proses ini menunjukkan anisogami dan terjadi pada beberapa khamir seperti Nadsonia dan Debaryomyces.

Pada khamir tertentu asci terbentuk tanpa persetubuhan dua sel, misalnya pada spesies Zygosaccharomyces, Saccharomyces, Schizosccharmoyces. Proses ini dikenal sebagai partenogami.

Jumlah askospora per ascus bervariasi dari genus ke genus, misalnya asci dari Monospora dan Nadsonia adalah monospora; 2-4 ascospres per ascus di Debaryomyces dan Hensenula; 4 di Saccharomyces dan 8 di Schizosccharomyces. Ascus di Kluyveromyces polysporus mengandung beberapa spora.

Bentuk dan struktur askospora juga bervariasi, misalnya askospora Saccharmyces dan Schizosaccharomyces berbentuk bulat atau bulat telur; kasar dan berkutil dari Debaryomyces; berbentuk topi dan rata di satu sisi Hansenula; seperti jarum dan meruncing di salah satu ujung Nematospora.

Related Posts