Apa perbedaan Sumber Energi di India?



Energi merupakan salah satu input utama bagi pembangunan ekonomi suatu negara. Dalam kasus negara-negara berkembang, sektor energi menjadi sangat penting mengingat kebutuhan energi yang terus meningkat yang membutuhkan investasi besar.

Energi merupakan input dasar yang diperlukan untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi dan juga untuk menyediakan fasilitas dasar kehidupan bagi seluruh penduduk suatu negara. Secara empiris, telah ditetapkan bahwa pasokan energi yang tidak memadai dapat menghambat pembangunan sedangkan jaminan pasokan yang memadai dapat menjadi stimulus yang besar untuk pembangunan.

Sumber energi:

Energi Komersial dan Non-Komersial:

Energi secara luas diklasifikasikan sebagai energi komersial dan non-komersial. Kayu bakar, limbah pertanian (jerami, dll) dan kotoran hewan (kotoran sapi) merupakan komponen penting dari energi non-komersial. Ini umumnya digunakan di daerah pedesaan untuk keperluan rumah tangga — terutama untuk memasak. Kayu bakar dan limbah pertanian sering dibeli oleh penduduk desa sebagai barang gratis, meski keberadaan pasar lokal untuk barang-barang ini tidak dikesampingkan.

Batubara, produk minyak bumi, gas alam dan listrik adalah komponen penting dari energi komersial. Barang-barang ini sebagian besar digunakan untuk tujuan komersial di pabrik dan peternakan. Mereka menentukan harga dan memiliki pasar jual beli yang mapan.

Perbedaan antara energi komersial dan non komersial adalah sebagai berikut:

Tabel 6.4

Sifat Masalah Energi:

Yang kami maksud dengan masalah energi adalah masalah penyediaan bahan bakar untuk pembangkit energi. Ini juga mencakup pembangkitan yang layak, yaitu mentransmisikan dan mendistribusikan energi yang dihasilkan dengan biaya yang wajar kepada mereka yang membutuhkannya, di mana pun mereka berada.

Situasi energi yang merugikan tercermin dari berkurangnya tingkat swasembada minyak, melebarnya kesenjangan antara permintaan dan pasokan listrik, menurunnya pangsa listrik hydel dalam total pembangkit listrik, meningkatnya ketergantungan pada impor minyak dan komersialisasi sumber non-tradisional yang tidak signifikan. energi.

Saat ini, India menghadapi kekurangan energi sebesar 8 persen dan kekurangan beban puncak sebesar 11,6 persen. Dengan perkiraan koefisien elastisitas sebesar 0,95, untuk pertumbuhan tahunan PDB sebesar 8 persen, permintaan akan diterjemahkan menjadi 7,6 persen pertumbuhan tahunan dalam pembangkit listrik. Untuk memenuhi permintaan ini, kapasitas pembangkit listrik kami harus meningkat lebih dari enam kali lipat pada tahun 2032.

Related Posts