Bagaimana Cara Burung Bernapas



Bagaimana Cara Burung Bernapas – Seperti mamalia, burung mengambil udara dan mengekstraksi oksigen darinya untuk memasok jaringan tubuh, sementara respirasi ikan tergantung pada mendapatkan oksigen yang dilarutkan dalam air melalui organ yang disebut insang.

Tetapi respirasi burung secara signifikan berbeda dari mamalia, menurut ” Manual Ornitologi: Struktur dan Fungsi Burung. ” Dalam sistem unggas yang sangat efisien, paru-paru kecil, hanya mengambil 2 persen dari volume tubuh.

Sistem pernapasan eksternal menggunakan paru-paru dan serangkaian kantung udara yang jauh lebih besar didistribusikan ke seluruh tubuh sehingga pasokan oksigen berkomunikasi langsung dengan bagian-bagian tubuh. Oksigen diambil dan ditukar dengan limbah karbon dioksida dalam darah, kemudian karbon dioksida dipindahkan; sejauh ini, sangat mirip mamalia.

Tetapi pada burung, aliran udara adalah satu arah, melalui tabung dan bilik, bukan dua arah, masuk dan keluar dari paru-paru, seperti pada mamalia. Dan ketika seekor burung menarik napas, udara benar-benar meninggalkan paru-parunya; udara segar memasuki paru-paru saat menghembuskan napas.

Pertama, aliran udara konstan masuk melalui bagian belakang mulut dan masuk ke laring dan trakea. Ini disalurkan dalam sepasang tabung langsung melalui paru-paru dan ke dalam sistem kantung udara dan tulang berlubang. Gas-gas dari kantung udara dikirim maju melalui paru-paru lagi, kemudian melalui lebih banyak kantung udara ke dalam trakea, dan akhirnya dikeluarkan dari tubuh. Singkatnya itulah Bagaimana Cara Burung Bernapas, lanjut baca untuk lebih jelasnya.

Bagaimana Cara Burung Bernapas
Gambar Bagaimana Cara Burung Bernapas: Amati alat perrnapasan pada burung di atas

Semua makhluk hidup (termasuk saya dan anda yang baca) mempunyai sistem pernapasan yang berbeda-beda tergantung dengan jenisnya. Pada umumnya sistem pernafasan vertebrata  dengan manusia hampir sama, namun struktur pernafasannya berbeda dikit sehingga membuat mekanisme pernapasan juga berbeda.

Salah satu bukan salah dua contoh sistem pernapasan pada burung dapat kita lihat pada burung pipit. Dimana alat pernapasannya terdiri dari lubang hidung dekat paruh, batang tenggorokan (berbentuk tabung memanjang), bronkus  serta paru-paru. Pada bagian pangkal dari percabangan bronkus terdapat alat suara yang dikenal dengan sebutan siring. Bagaimana Cara Burung Bernafas mungkin pertanyaan tersebut sudah sering muncul terutama dikalangan anak kecil. Untuk lebih jelasnya di bawah ini akan diulas mengenai bagaimana cara burung bernapas.

Pengertian aves (burung)

Burung adalah vertebrata terbang yang paling luas, meskipun kelas Aves juga mencakup beberapa jenis spesies non-terbang, termasuk burung unta, kiwi dan penguin amfibi. Aves adalah kelompok yang beragam dengan lebih dari 10.000 spesies yang dikenal, meskipun variasi struktural mereka kurang dibandingkan dengan banyak kelompok vertebrata lainnya. Burung bervariasi dalam ukuran dari Kolibri kecil yang beratnya kurang dari satu ons sampai burung unta yang bisa memiliki bobot lebih dari 400 pond.

Organ Pernapasan Burung

Seperti uraian singkat di atas  bahwa sistem pernafasan burung apabila dilihat dari fisiknya berbeda dengan sistem pernafasan pada mamalia. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari struktur ataupun kemampuannya dalam bertukar gas seefisien mungkin. Jika dilihat sistem pernafasan pada burung terdiri dari paru-paru yang berpasangan, yang terisi berupa struktur statis dengan permukaan yang berfungsi dalam pertukaran gas dan kantung udara yang terhubung. Dimana paru-paru akan mengalami perkembangan dan berkontraksi yang menyebabkan udara dapat bergerak melalui paru-paru statis.

Dikarenakan burung selalu melakukan penerbangan, maka hal ini merupakan suatu kegiatan yang sangat membutuhkan energy. Ini dikarenakan burung membutuhkan sistem pernafasan yang lebih efisien. Meskipun mereka mempunyai paru-paru untuk bernafas, akan tetapi ketika melakukan penerbangan burung akan membutuhkan kantung udara yang cukup banyak. Dimana kantung udara tersebut akan bersirkulasi.
Baca Selengkapnya Daur Hidup Nyamuk, Cara Berkembang, Penyakit dan Cara Mengatasinya Lengkap

Kantung udara pada burung berjumlah sembilan. Dinding yang dimiliki kantung udara sangat tipis dan hanya memiliki ketebalan satu hingga dua sel saja serta sangat rapuh. Letak dari kantung udara sendiri terselip pada rongga tubuh dan disekitar beberapa tulang burung yang berlubang. Kantung udara inilah yang nantinya akan memungkinkan aliran udara secara terus menerus dapat mengalir melalui sistem pernafasan tanpaa ruang kosong.

Ciri-ciri Burung

Secara singkat ciri-ciri adalah sebagai berikut:

  • Kulit ditutupi bulu dan tahan air
  • Endotermik, hewan berdarah panas
  • Para anggota kelas aves umumnya dikenal sebagai burung
  • Daun telinga belum sempurna
  • Memiliki tulang tunggal di telinga tengah
  • Kerangka sepenuhnya kaku dengan rongga udara
  • Tulang tengkorak menyatu dengan oksipital kondilus
  • Memiliki jantung empat bilik dan pameran umum tingkat metabolisme yang tinggi
  • Sistem saraf berkembang dengan baik, dengan 12 pasang saraf kranial dengan otak kecil dan lobus optik. Sistem peredaran darah terdiri dari jantung empat bilik dengan dua atrium dan dua ventrikel
  • Tubuh biasanya berbentuk spindle, dengan empat divisi: kepala, leher, badan, dan ekor
  • Memiliki cangkang telur yang keras yang tahan air (cleidoic – ditutup telur)
  • Memiliki paruh daripada gigi
  • Setiap rahang ditutupi dengan selubung keratin, membentuk paruh
  • Bipedal (berjalan dengan dua kaki)
  • Epidermal meliputi bulu dan sisik kaki
  • Integumen/lapisan atas lebih tipis dari epidermis dan dermis
  • Tidak memiliki kelenjar keringat
  • Kelenjar minyak atau kelenjar bersolek terletak di pangkal ekor
  • Lengan depan berkembang menjadi sayap
  • Tulang menyatu di panggul, kaki, tangan, dan kepala
  • Memiliki kemampuan navigasi yang baik di banyak spesies burung
  • Jenis kelamin terpisah; sepasang testis, dengan vas deferens membuka ke kloaka
  • Pada betina hanya memiliki ovarium dan saluran telur saja

Sebagian besar anggota tubuh burung disesuaikan untuk penerbangan dengan badan bagian depan/lengan depan dimodifikasi sebagai sayap dan banyak fitur penghematan berat seperti tulang berongga, dan bagian belakang disesuaikan untuk berbagai adaptasi seperti bertengger, berjalan, dan berenang; kaki dengan empat jari kaki

Proses Pernapasan Pada Burung

Proses pernapasan pada burung terjadi karena kontraksi dan relaksasi otot tulang rusuk dan otot perut. Inspirasi terjadi karena pada saat otot tulang rusuk berkontraksi, tulang rusuk bergerak ke depan dan tulang dada ke bawah. Akibatnya, rongga dada membesar dan tekanan rongga dada turun. Dengan demikian udara bagian posteriur (belakang) terisi udara segar dan bagian anterior (depan) terisi udara dari paru – paru.

Proses pernafasan pada burung terjadi ketika udara segar masuk pertama kali dihirup melalui lubang hidung, kemudian bergerak melalui trakea (lubang besar yang memanjang dari tenggorokan) yang terbagi menjadi bronkus primer kanan dan kiri (dimana masing-masing bronkus mengarah ke paru-paru). Udara yang tadinya dihirup masuk bergerak ke dalam masing-masing bronkus primer dan kemudian membelah. Beberapa udara yang dihirup tersebut memasuki paru-paru, dimana terjadi pertukaran gas didalamnya. Sementara udara yang tersisa akan memenuhi kantong udara belakang (posterior).

Ekspirasi terjadi bila otot tulang rusuk mengendur sehingga tulang rusuk bergerak ke belakang dan tulang dada ke atas. Akibatnya rongga dada mengecil dan tekanan udara rongga dada meningkat. Dengan demikian, udara keluar dari kantong dan paru – paru dan kantong udara. Udara dari kantong udara belakang mengalir ke paru – paru, dan udara dari kantong udara depan keluar melalui bronkus.

Proses ini selanjutnya selama ekshalasi pertama udara segar dalam posterior akan memasui paru-paru dan mengalami pertukaran gas. Udara yang dihabiskan di dalam paru-paru akan dipindahkan kembali oleh udara yang masuk dan mengalir melewati trakea.

Selama inhalasi kedua tersebut, udara segar akan kembali memasuki kantong posterior dan paru-paru. Kemudian udara bekas di dalam paru-paru sekali lagi akan dipindahkan oleh udara yang masuk, namun tidak dikeluarkan melalui trakea karena udara segar mengalir ke dalam. Begitupun sebaliknya, udara yang dihabiskan dari paru-paru memasuki kantung udara bagian depan (anterior). Kemudian selama ekshalasi kedua, udara yang dihabiskan di paru-paru dan di anterior akan mengalir keluar melewati trakea, dan kemudian udara segar di kantung posterior akan memasuki paru-paru untuk pertukaran gas.

Pola aliran udara pada sistem pernafasan burung ini dapat menciptakan aliran udara segar searah diatas permukaan pertukaran gas di paru-paru. Tidak hanya itu, udara segar akan melalui permukaan pertukaran gas selama inhalasi dan ekshalasi, sehingga pasokan udara segar yang tetap konstan akan memungkinkan burung dalam mengalami pertukaran gas yang berlangsung secara terus menerus di dalam paru-paru.

Klasifikasi Burung

Burung di klasifikasikan menjadi 2 subkelas yaitu Archaeornithes, dan Neornithes. Sedangkan ordo dari burung dibagi menjadi 12 ordo yaitu:

Ordo Strigiformes

Ordo ini termasuk ke dalam golongan burung nokturnal, bagian kepala, mata dan lubang telinganya besar semua. Ordo ini memakan burung kecil

Contoh: Tyto alba, Bubo sp (burung hantu).

Ordo Procellariiformes

Kelompok ordo Procellariformes adalah burung yang menyerupai albatros karena memiliki lentung lubang hidung tubular, paruhnya berlapis, jari kakinya vestigial dan hidup di lautan.

Contoh Oceanodroma sp (albatros kecil).

Ordo Galliformes

Ciri dari ordo Galliformes adalah paruhnya pendek, suka makan padi dan kakinya dapat digunakan untuk mengais ataupun berlari.

Contoh: Gallus gallus (ayam kampung), Gallus varius (ayam hutan), Melleagris gallopavo (kalkun), Pavo cristatus (merak).

Ordo Pelecaniformes

Ordo ini memiliki ciri ciri berparuh besar, lubang hidungnya vestigial, hidupnya pada laut tropis

Contoh: Pelecanus occidentalis (pelikan putih), Morus bassana (camar).

Ordo Struthioniformes

Ordo struthioniformes merupakan Burung omnivora karena mengonsumsi hewan maupun tumbuhan. Burung unta dapat hidup hingga mencapai tinggi 2,5 m namun hewan ini tidak dapat terbang.

Contoh: Struthio camelus (burung unta)

Ordo Ciconiiformes

ciri ciri ordo ini adalah memiliki leher dan kaki yang panjang, hidupnya di sawah secara berkelompok. Suka makan ikan maupun hewan yang hidup di air.

Contoh: Cosmerodius albus (blekok putih), Ardea herodias (blekok biru), Phoeniopterus rubber (flamengo).

 Ordo Columbifomes

Ciri ciri Ordo Columbifomes adalah paruhnya pendek, memiliki keunikan pada temboloknya yaitu columbifomes yang besar sehingga ia dapat mengeluarkan kembali isi makanannya untuk diberikan ke anaknya

Contoh: Columba livia, Columba fasciata (merpati), Zenaidura macroura (perkutut).

Ordo Casuariiformes

Ordo Casuariiformes memiliki ciri sayapnya kecil, bagian leher tidak berbulu, tinggi tubuh bisa mencapai 1,7 m, hewan ini tidak bisa terbang dan banyak di temukan di Australia atau papua.

Contoh:  Dromiceius sp (burung kasuari).

Ordo Psittaciiformes

Ciri ciri ordo Psittaciiformes adalah paruhnya yang pendek, kuat terdapat kait di ujungnya, memiliki suara yang keras, hidupnya di hutan dan suka makan buah – buahan.

Contoh: burung kakatua, betet, burung makao.

 Ordo Falconiformes

Ciri ciri ordo ini adalah memiliki paruh yang kua dan memiliki kuku yang tajam agar dapat menerkam mangsanya. Keunikan lainnya adalah ia dapat terbang dengan cepat dan mampu melakukan manuver. Ordo Falconiformes meliputi elang, garuda, burung pemakan bangkai.

Contoh: Cathartes aura (kepala merah),  Falcon sp (elang), Buteo borealis (ekor merah). Gymnogyps sp (burung kondor).

Ordo Apterygiformes

Ordo Apterygiformes memiliki ciri paruh yang panjang, terdapat lubang hidung di ujung paruh, bentuk bulu seperti rambut

Contoh: Apteryx sp (kiwi).

Ordo Anseriformes

Ciri ciri ordo ini adalah memiliki paruh lebar, kakinya pendek, ekor pendek ketika masih muda ia memiliki bulu seperti kapas.

Contoh: Anas sp (bebek liar), Anser sp (entok), Cygnus sp (angsa).

Sistem Pernapasan Pada Burung

Karena penerbangan adalah kegiatan yang sangat mahal energi, burung memerlukan sistem pernapasan yang jauh lebih efisien. Mereka memiliki paru-paru, tetapi mereka juga mengembangkan banyak kantung udara di mana udara bersirkulasi. Biasanya burung memiliki sembilan kantung udara.

Bagaimana Cara Burung Bernapas lebih dalam lagi dapat dijelaskan dengan mudah sebagai berikut:
Ketika terbang, pernafasan burung akan dibantu oleh pundi-pundi udara. Pundi-pundi udara tersebut merupakan kantung udara dengan dinding selaput yang sangat tipis. Ketika burung terbang, sayap akan digerakkan oleh otot-otot dada, dimana aktivitas otot dada akan mengganggu proses inspirasi (pemasukan udara oleh paru-paru). Udara pernafasan akan masuk melewati hidung lalu ke trakea dan bronkus menuju paru-paru dan dialirkan ke pundi-pundi udara. Maka dari itu burung terkadang tidak mengepakkan sayapnya.

Kantung udara berdinding sangat tipis – tebalnya hanya satu atau dua sel – dan sangat rapuh. Ada yang terselip di rongga tubuh dan ada yang di dalam beberapa tulang burung yang berlubang. Kantung udara ini memungkinkan aliran udara terus menerus melalui sistem pernapasan, tanpa ruang kosong.

Burung tidak memiliki diafragma; aliran udara diatur oleh gerakan tulang dada dan tulang rusuk.

Ketika burung terbang tanpa mengepakkan sayapnya, pada saat itulah burung berkesempatan mengisi kembali pundi-pundi udaranya. Kemudian pada saat burung hinggap di dahan pohon, burung akan bernafas menggunakan paru-paru. Secara umum, burung mempunyai lima pasang pundipundi udara yang diberi nama sesuai dengan letaknya, yakni:

  • satu pasang pundi-pundi udara di pangkal leher
  • satu pasang pundi-pundi udara yang terletak di dada bagian depan (pundi-pundi udara dada depan).
  • satu pasang pundi-pundi udara yang terletak pada bagian dada belakang (pundi-pundi udara dada belakang).
  • satu pasang pundi-pundi udara yang terletak pada bagian perut (pundi-pundi udara perut).
  • satu pasang pundi-pundi udara yang terletak diantara tulang selangka yang bercabang-cabang yang membentuk pundi-pundi udara dibawah tulang lengan atas.

Jalannya pernafasan udara pada burung yang terbang ataupun tidak terbang dapat digambarkan sebagai berikut:
Udara masuk melewati hidung → tenggorokan → paru-paru → pundi-pundi udara → paru-paru → keluar melewati hidung.

Nah, demikian ulasan mengenai Bagaimana Cara Burung Bernapas yang dapat kita ketahui. Sehingga kita tahu bahwa burung memiliki proses bernafas yang sangat efekti. Apalagi ketika mereka melakukan penerbangan, maka akan membutuhkan begitu banyak energy.

Related Posts