Ekosistem: Konsep, Jenis dan Struktur Dasar Suatu Ekosistem



Ekosistem: Konsep, Jenis dan Struktur Dasar Suatu Ekosistem!

Konsep Ekosistem:

Istilah ekosistem diciptakan pada tahun 1935 oleh ahli ekologi Oxford Arthur Tansley untuk mencakup interaksi antara komponen biotik dan abiotik lingkungan di lokasi tertentu. Komponen hidup dan tidak hidup dari suatu ekosistem masing-masing dikenal sebagai komponen biotik dan abiotik.

Ekosistem didefinisikan dalam bentuknya yang diterima saat ini oleh Eugene Odum sebagai, “sebuah unit yang mencakup semua organisme, yaitu komunitas di area tertentu yang berinteraksi dengan lingkungan fisik sehingga aliran energi mengarah ke struktur trofik yang jelas, keanekaragaman biotik. dan siklus materi, yaitu, pertukaran materi antara yang hidup dan yang tidak hidup, di dalam sistem”.

Smith (1966) telah merangkum karakteristik umum sebagian besar ekosistem sebagai berikut:

  1. Ekosistem adalah unit struktural dan fungsional utama ekologi.
  2. Struktur suatu ekosistem berkaitan dengan keanekaragaman jenisnya dalam arti ekosistem yang kompleks memiliki keanekaragaman jenis yang tinggi.
  3. Fungsi ekosistem berkaitan dengan aliran energi dan siklus material di dalam dan di luar sistem.
  4. Jumlah relatif energi yang dibutuhkan untuk mempertahankan suatu ekosistem bergantung pada strukturnya. Ekosistem yang kompleks membutuhkan lebih sedikit energi untuk mempertahankan diri.
  5. Ekosistem muda berkembang dan berubah dari ekosistem yang kurang kompleks menjadi ekosistem yang lebih kompleks, melalui proses yang disebut suksesi.
  6. Setiap ekosistem memiliki anggaran energinya sendiri, yang tidak dapat dilampaui.
  7. Adaptasi terhadap kondisi lingkungan setempat adalah ciri penting dari komponen biotik suatu ekosistem, jika gagal mereka dapat musnah.
  8. Fungsi setiap ekosistem melibatkan serangkaian siklus, misalnya siklus air, siklus nitrogen, siklus oksigen, dll. Siklus ini digerakkan oleh energi. Kelangsungan atau keberadaan ekosistem menuntut pertukaran bahan/nutrisi dari dan ke komponen yang berbeda.

Jenis Ekosistem:

Kita dapat mengklasifikasikan ekosistem sebagai berikut:

(sebuah) Ekosistem Alam:

Ekosistem ini mampu beroperasi dan memelihara dirinya sendiri tanpa gangguan besar dari manusia.

Klasifikasi berdasarkan habitat mereka selanjutnya dapat dibuat:

  1. Ekosistem darat: hutan, padang rumput, dan gurun.
  2. Ekosistem perairan: ekosistem air tawar, yaitu. Ekosistem tambak, danau, sungai dan laut, yaitu. samudra, laut atau muara.

(b) Ekosistem Buatan:

Ini dipelihara oleh manusia. Ini dimanipulasi oleh manusia untuk tujuan yang berbeda, misalnya, lahan pertanian, danau dan waduk buatan, perkampungan dan perkotaan.

Struktur Dasar Ekosistem:

Setiap ekosistem memiliki komponen tak hidup (abiotik) dan hidup (biotik).

Komponen Abiotik:

Senyawa anorganik dasar dari suatu organisme, habitat atau area seperti karbon dioksida, air, nitrogen, kalsium, fosfor, dll. Yang terlibat dalam siklus material secara kolektif disebut sebagai komponen abiotik. Jumlah zat anorganik ini yang ada pada waktu tertentu, dalam suatu ekosistem disebut sebagai keadaan tegakan atau kualitas tegakan suatu ekosistem.

Sedangkan komponen organik misalnya protein, asam amino, karbohidrat dan lipid yang disintesis oleh komponen biotik suatu ekosistem membuat struktur biokimia ekosistem. Lingkungan fisik, mis. kondisi iklim dan cuaca juga termasuk dalam struktur ekosistem abiotik.

Komponen Biotik:

Dari sudut pandang trofik (nutrisi), suatu ekosistem memiliki komponen autotrofik (memberi makan sendiri) dan heterotrofik (memberi makan lainnya):

(a) Komponen autotrofik (Produsen):

Komponen ini terutama terdiri dari tanaman hijau, ganggang dan semua organisme fotosintetik. Bakteri kemosintetik, bakteri fotosintetik, ganggang, rerumputan, lumut, semak, tumbuhan dan pohon membuat makanan dari zat anorganik sederhana dengan memperbaiki energi dan oleh karena itu disebut sebagai produsen.

(b) Komponen heterotrofik (Konsumen):

Anggota komponen ini tidak dapat membuat makanannya sendiri. Mereka mengkonsumsi materi yang dibangun oleh produsen dan oleh karena itu disebut sebagai konsumen. Mereka mungkin herbivora, karnivora atau omnivora. Herbivora disebut sebagai konsumen primer sedangkan karnivora dan omnivora disebut sebagai konsumen sekunder. Secara kolektif kita bisa menyebut mereka sebagai konsumen makro.

(c) Pengurai:

Organisme heterotrofik terutama bakteri dan jamur yang memecah senyawa kompleks protoplasma mati, menyerap sebagian produk dan melepaskan zat sederhana yang dapat digunakan oleh produsen disebut sebagai pengurai atau pereduksi. Secara kolektif kami menyebut mereka sebagai konsumen mikro.

Related Posts