Jamur Mikroskopis: Pengertian, Ciri, Klasifikasi dan Jenisnya



Baca artikel ini untuk mempelajari tentang jamur mikroskopis: definisi, karakteristik, klasifikasi, dan jenisnya!

A. Definisi:

Jamur mikroskopis adalah mikroorganisme eukariotik, heterotrofik yang gagal menunjukkan diferensiasi seluler apa pun menjadi jaringan sejati seperti akar, batang atau daun dan di mana tidak ada sistem pembuluh darah.

B. Ciri-Ciri Jamur :

Karakteristik pembeda utama jamur diberikan di bawah ini.

  1. Tidak adanya Klorofil: Karena tidak adanya klorofil, mereka tidak dapat mensintesis makanannya sendiri dan bergantung pada makanan yang disintesis oleh orang lain. Oleh karena itu, mereka memiliki mode nutrisi heterotrofik.

Tergantung pada sumber makanannya, mereka adalah jenis berikut:

(sebuah) Saprofit:

Mereka menggunakan bahan organik mati, seperti kayu dan jerami. Contoh: Mucor, ragi, jamur.

(b) Parasit:

Mereka hidup pada tumbuhan atau hewan hidup lainnya. Contoh: karat, gosong.

  1. Tubuh Thalloid:

Tubuh jamur terdiri dari thallus. Thallus adalah tubuh tumbuhan, yang tidak dibedakan menjadi jaringan sejati seperti akar, batang atau daun. Thallus jamur adalah sel tunggal atau terdiri dari filamen bercabang yang disebut ‘hifa’. Hifa jamur terjalin secara longgar atau kompak untuk membentuk ‘miselium’. Dengan demikian, jamur dapat berupa uniseluler atau berserabut.

C. Klasifikasi Jamur:

Klasifikasi jamur tergantung pada cara reproduksi seksualnya. Mereka dibagi menjadi empat kelas berikut. Spesies yang ditandai dengan tanda bintang (*) telah dideskripsikan secara rinci dengan ilustrasi.

  1. Phycomycetes (Jamur mirip Alga):

Spora reproduksi bersifat eksternal dan terbuka. Contoh: Jamur air, Jamur terestrial, Jamur roti (Rhizopus stolonifer*, Mucor spp.*), Jamur berbulu halus (Albugo Candida), Phytopthora infestans (agen penyebab ‘penyakit hawar daun’ pada kentang).

  1. Ascomycetes (Jamur Kantung):

Spora seksual, yang disebut askospora, diproduksi dalam struktur seperti kantung yang disebut askus. Contoh: Ragi (Torula spp.*, Candida albicans*, Saccharomyces cerevisiae), kapang (Aspergillus flavus*, Penicillium notatum*, Cladosporium fulvum*, Cephalosporium acremonium*).

  1. Basidiomycetes (Club Fungi):

Spora reproduksi, disebut basidiospora, terpisah dari tangkai khusus yang disebut basidia. Contoh: Jamur berdaging, jamur payung, puffballs, jamur braket, jamur (jamur yang dapat dimakan: Agaricus campestris; jamur beracun: Amanita muscaria).

  1. Deuteromycetes (Fungi Imperfecti):

Tidak ada fase reproduksi seksual. Oleh karena itu disebut juga fungi imperfecti. Contoh: Alternaria solani* (agen penyebab ‘penyakit hawar dini’ pada kentang), Fusarium solani*, Colletotrichum falcatum (agen penyebab ‘penyakit busuk merah’ pada tanaman tebu).

D. Jenis Jamur :

Berdasarkan strukturnya, fungi dibedakan menjadi dua jenis:

  1. Jamur uniseluler : Contoh : Ragi
  2. Jamur berfilamen: Contoh: Kapang

Related Posts