Keturunan dan Variasi dalam Reproduksi Aseksual | Biologi



Keturunan dan Variasi dalam Reproduksi Aseksual!

Jika semua keturunan persis seperti induknya, tidak akan ada ilmu genetika. Variasi hadir di semua organisme yang bereproduksi secara seksual. Namun, kisaran variasi sangat berkurang dalam perkawinan sedarah (perkawinan organisme yang berkerabat dekat). Beberapa tumbuhan dan hewan dapat bereproduksi tanpa tindakan pembuahan atau penyatuan seksual.

Banyak organisme eukariotik seperti protista, jamur, alga, dan hewan tingkat rendah juga bereproduksi dengan metode aseksual. Organisme yang dibesarkan melalui reproduksi aseksual adalah salinan persis dari induknya, menunjukkan karakter yang sama seperti induknya.

Populasi yang seragam secara genetik yang diperoleh dari satu organisme dengan metode aseksual disebut klon. Individu-individu yang merupakan peniru satu sama lain dan/atau induknya disebut ramet, sedangkan kelompok dari individu-individu tersebut disebut klon. Kembar identik juga merupakan klon satu sama lain.

Namun istilah keturunan hanya digunakan untuk organisme yang diturunkan secara seksual. Variasi dalam kasus tersebut dapat timbul karena faktor lingkungan seperti cahaya, suhu, kelembaban, air, kelangkaan atau kelimpahan makanan. Variasi lingkungan dapat mengubah fenotipe suatu organisme, tetapi tidak diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Klon karena karakter keturunannya yang identik tidak menunjukkan atau sedikit variasi. Variasi dalam kasus tersebut hanya lingkungan. Pada bakteri, yang dianggap bereproduksi secara aseksual, reproduksi seksual seperti konjugasi, transformasi, dan transduksi telah dilaporkan.

Koloni bakteri yang didapat dari satu bakteri membentuk klon. Variasi herediter melibatkan perubahan genotipe organisme dan diturunkan ke generasi berikutnya. Variasi dalam keturunan ini dihasilkan oleh peristiwa genetik tertentu seperti rekombinasi, persilangan dan karena munculnya kelainan secara tiba-tiba pada susunan turun-temurun (mutasi).

Kembar identik yang muncul dari satu sel telur yang dibuahi adalah klon satu sama lain, meskipun mereka adalah keturunan dari orang tuanya. Kembar identik pada manusia memberikan kesempatan untuk mempelajari interaksi hereditas dan lingkungan. Dalam kasus seperti itu, embrio menjadi terpisah sangat awal dalam perkembangannya, tetapi identik secara genetik. Seseorang dapat mengamati efek dari lingkungan yang berbeda pada materi herediter yang sama yaitu kembar identik.

Related Posts