Klasifikasi Antibakteri



Ketika tubuh Anda terserang penyakit, tentu saja Anda membutuhkan berbagai macam obat yang akan membantu tubuh Anda melawan penyakit tersebut dan bertujuan agar tubuh Anda akan menjadi sehat kembali. Ketika Anda memeriksakan diri Anda kedokter dan mendapatkan suatu resep obat, pernahkah Anda mendengar bahwa dokter memberikan Anda suatu obat yang dinamakan sebagai antibiotik?

Pengertian Antibiotik

Antibiotik merupakan segolongan molekul, baik molekul alami maupun molekul sintetik yang bertugas untuk menekan atau menghentukan suatu proses biokimia yang terjadi di dalam organisme. Khususnya proses biokimia yang terjadi didalam bakteri yang akan menginfeksi.

Mekanisme kerja antibiotik hampir mirip dengan pestisida, yaitu bekerja dengan cara menekan atau memutuskan satu mata rantai metabolisme. Nama lain dari antibiotik ini adalah antibakteri karena targetnya adalah bakteri pembawa penyakit.

Pada dasarnya, antibakteri atau antibiotik terdiri dari berbagai macam dan jenis yang berbeda-beda. Perbedaan atau klasifikasi antibakteri tersebut dibagi berdasarkan tiga hal utama, yakni spesifisitas target, mekanisme kerja, dan berdasarkan penggunaan secara klinis.

Nama-nama antibakteri atau antibiotik ini biasanya menggunakan nama-nama ilmiah, sehingga jarang atau asing terdengar ditelinga Anda.

Klasifikasi Antibakteri Berdasarkan Spesifikasi Target

Klasifikasi antibakteri yang pertama adalah berdasarkan spesifisitas target, yang dibagi menjadi dua, yakni spektrum sempit dan spektrum luas. Antibakteri pada spektrum sempit adalah antibakteri yang memiliki target yaitu bakteri-bakteri dengan jenis yang spesifik, misalnya bakteri gram positif, dan bakteri gram negatif. Sedangkan spektrum luas, yaitu antibakteri yang memiliki target beberapa jenis bakteri.

Klasifikasi Antibakteri Berdasarkan Mekanisme Aksi

Selanjutnya adalah klasifikasi antibakteri berdasarkan mekanisme aksi. Ada empat jenis antibakteri yang dibagi berdasarkan mekanisme aksi ini. Yang pertama adalah antibakteri yang memiliki target yaitu membran sel. Contoh dari antibakteri ini adalah polimiksin.

Yang kedua adalah antibakteri yang memiliki target dinding sel bakteri, contohnya adalah penisilin dan sefalosporin. Selanjutnya adalah antibakteri yang membunuh bakteri dengan cara mengganggu kinerja enzim penting pada bakteri.

Contohnya adalah rifamisin, lipiarmisin, kuinolon, dll. Lalu antibakteri yang terakhir adalah antibakteri yang memiliki target yaitu sintesis protein pada tubuh bakteri, contohnya adalah makrolid, tetrasiklin, dan linkosamida.

Related Posts

Dia