Komposisi, Struktur, Asal dan Perkembangan Komunitas Biologis



Susunan, Struktur, Asal Usul dan Perkembangan Biologis!

1. Komposisi:

Komunitas mungkin besar atau kecil. Yang lebih besar membentang di area seluas beberapa ribu kilometer persegi, seperti hutan. Lainnya seperti gurun, dll., relatif lebih kecil, dan yang lainnya lagi seperti padang rumput, kolam, sungai, dll, meliputi area yang sangat terbatas. Komunitas berukuran sangat kecil adalah kelompok mikroorganisme di habitat mikro seperti permukaan daun, batang kayu yang tumbang, serasah, tanah, dll. Jumlah spesies dan kelimpahan populasi dalam komunitas sangat bervariasi.

Di antara beberapa spesies yang ada dalam suatu komunitas, beberapa memberikan pengaruh pengendalian yang besar terhadap pertumbuhan spesies lain dalam komunitas tersebut. Ini disebut sebagai dominan ekologis atau spesies dominan.

2. Struktur:

Komunitas menunjukkan struktur pola yang dapat dikenali dalam penataan ruang anggota komunitas. Dengan demikian, secara struktural, suatu komunitas dapat dibagi secara horizontal menjadi sub-komunitas’, yang merupakan unit-unit bentuk kehidupan yang homogen dan hubungan ekologis. Pembagian horizontal ini merupakan zonasi dalam masyarakat. Misalnya di kolam dan danau yang dalam, dapat dikenali tiga zona, yaitu zona litoral, zona limnetik, dan zona mendalam. Di setiap zona, organisme berbeda satu sama lain.

Aspek lain dari struktur yang lebih umum adalah stratifikasi yang melibatkan perubahan vertikal daripada horizontal dalam masyarakat. Gradien vertikal pada faktor lingkungan seperti ketersediaan sinar matahari, suhu dan lain sebagainya menimbulkan ­stratifikasi yang dapat dikenali pada badan air, khususnya pada komunitas laut.

Wilayah ­samudra (yaitu, wilayah laut lepas di luar landas kontinen) terdiri dari dua zona: 1. zona bathyal (wilayah lereng dan tanjakan benua) dan 2. Wilayah abyssal (wilayah “dalam” samudra). Dalam hal penetrasi cahaya, wilayah lautan secara vertikal juga dibagi menjadi zona eufotik atas (= zona kompensasi cahaya) dan zona gelap permanen yang lebih tebal, zona afotik (termasuk zona bathyal dan abyssal). Wilayah samudera juga mencakup dua zona vertikal lainnya: bentik (dasar) dan pelagis (seluruh badan air). Komunitas zona pelagis meliputi fitoplankton, zooplankton, dan nekton. Benthos adalah penghuni dasar lingkungan bentik.

Pada komunitas padang rumput, terdapat lantai bawah tanah, berisi bagian basal dari vegetasi seperti rimpang rumput yang ditutupi oleh serasah dan puing-puing tanaman serta hewan, dan substrat herba yang terdiri dari bagian atas rerumputan dan herba dengan ciri khas fauna. Namun, dalam komunitas hutan, stratifikasi paling rumit dan mencakup lima subdivisi vertikal berikut: 1. ­subdivisi bawah tanah (2) lantai hutan (3) vegetasi herba (4) semak dan (5) pohon.

(3) Asal dan perkembangan:

Suatu komunitas dengan lingkungannya yang khusus merupakan suatu kesatuan yang mempunyai asal-usul dan perkembangannya. Komunitas tidak pernah stabil, tetapi dinamis, berubah kurang lebih secara teratur dari waktu ke waktu dan ruang. Terjadinya urutan komunitas yang relatif pasti selama periode waktu tertentu di area yang sama dikenal sebagai suksesi ekologis. Garis besar singkat tentang suksesi disajikan di sini. Di daerah tandus terdapat benih dan benih dari spesies yang dikenal sebagai migrasi.

Benih atau propagul ini setelah berkecambah berkembang menjadi anakan yang kemudian berkembang menjadi dewasa. Tetapi hanya sedikit yang bertahan dan mampu tumbuh dengan sukses, dan proses pembentukan bibit dan pertumbuhan yang sukses ini disebut ecesis.

Sebagai hasil dari migrasi dan ecesis berikutnya, spesies mengkolonisasi daerah-kolonisasi baru. Pada saat ini dengan perubahan lingkungan akibat pertumbuhan tumbuhan beberapa spesies lain baik tumbuhan maupun hewan mulai menjajah daerah tersebut dan cepat atau lambat daerah tersebut dijajah oleh komunitas tertentu.

Related Posts