Pengertian dan Proses Perkecambahan pada tumbuhan



Perkecambahan mengacu pada proses di mana suatu organisme tumbuh dari biji atau spora, biasanya setelah periode dormansi. Jenis perkecambahan yang paling umum termasuk perkecambahan epigeal dan hipogeal. Dengan demikian, perkecambahan terjadi terutama pada spesies tumbuhan dan jamur. Penyerapan air, berlalunya waktu, pendinginan, pemanasan, ketersediaan oksigen, dan paparan cahaya adalah faktor yang dapat mempengaruhi proses mulainya perkecambahan.

Proses Perkecambahan

Proses perkecambahan adalah sebagai berikut:

1. Kondisi lingkungan menguntungkan: Agar perkecambahan terjadi, kondisi lingkungan harus menguntungkan untuk mendukung tumbuhan yang sedang tumbuh. Kedalaman tanah, jumlah air, dan suhu adalah semua kondisi penting yang harus dipenuhi agar proses perkecambahan dimulai. Biasanya, kondisi tanah harus lembab dan hangat.

2. Imbibisi Air: Ketika kondisi lingkungan optimal, perkecambahan dimulai oleh proses yang disebut imbibisi air. Biji menyerap air melalui struktur yang disebut mikropil, yang menginduksi pembengkakan benih sampai membelah terbuka.

3. Pembentukan Akar dan tunas: Setelah benih telah pecah, radikula (akar utama) dan plumule (tunas) dapat muncul dari biji. Proses ini dimulai oleh enzim spesifik yang menjadi aktif ketika benih terkena air. Akar tumbuh ke bawah, dan tunas tumbuh ke atas ke arah permukaan tanah.

4. pembentukan bibit: Setelah tunas muncul dari permukaan tanah, kotiledon menjadi sepenuhnya terbuka dan berkembang, akhirnya membentuk daun pertama. Setelah ini terjadi, tumbuhan siap untuk memulai fotosintesis dan dianggap sebagai pembenihan (ditampilkan di bawah).

Bibit bunga matahari
Bibit bunga matahari

Suhu Perkecambahan

Di antara sekian banyak kondisi penentu perkecambahan, suhu sangat penting untuk terjadinya perkecambahan. Meskipun suhu akan memengaruhi laju pertumbuhan dan metabolisme tumbuhan, sebagian besar tumbuhan akan berkecambah pada rentang suhu yang luas (misalnya, 16 hingga 24 derajat Celcius). Tergantung pada iklim di daerah tertentu, beberapa tumbuhan hanya akan berkecambah ketika kondisi dingin, sementara yang lain membutuhkan suhu hangat. Selain itu, ada beberapa spesies tumbuhan yang memerlukan suhu berfluktuasi antara dingin dan hangat untuk mematahkan dormansi dan memfasilitasi perkecambahan.

Misalnya, beberapa benih memerlukan paparan suhu musim dingin (misalnya, 4 hingga -5 derajat Celcius) sebelum berkecambah, sementara lainnya memerlukan panas yang ekstrim (misalnya, kebakaran hutan) untuk memecahkan biji untuk memulai perkecambahan. Diperkirakan bahwa ini adalah mekanisme dimana kondisi pertumbuhan yang optimal dapat diantisipasi. Sebagai contoh, beberapa biji menyerap air selama musim hujan, yang menyebabkan benih meletus selama musim hujan. Setelah tanah kembali hangat, tunas dan akar akan muncul, membentuk bibit saat jumlah air dan sinar matahari yang meningkat selama musim panas.

Related Posts