Perubahan Komposisi dan Struktur Hutan



Perubahan Komposisi dan Struktur Hutan!

(i) Suksesi Alami:

Suksesi adalah proses alami yang mengubah komposisi dan struktur hutan dari waktu ke waktu. Melalui suksesi, ekosistem terus mengalami perubahan. Satu komunitas tumbuhan menggantikan komunitas tumbuhan lain karena spesies yang ada menurun dan mati.

Pergantian progresif dari satu jenis komunitas tumbuhan dengan yang lain disebut suksesi. Gangguan berperan dalam mendorong suksesi. Suksesi melewati serangkaian tahapan. Tahap suksesi awal biasanya terdiri dari pohon yang tumbuh lebih cepat dan berumur pendek seperti aspen. Tahap selanjutnya terdiri dari pohon yang tumbuh lebih lambat yang hidup lebih lama, seperti oak, maple gula, atau hemlock.

(ii) Gangguan Alam:

Gangguan dianggap segala sesuatu yang mengubah komposisi hutan saat ini. Lemparan angin, api, embun beku, serangga, herbivora, dan penyakit ­dianggap sebagai gangguan alam. Gangguan dapat berupa peristiwa berskala kecil hingga besar. Komposisi hutan diubah oleh gangguan. Lemparan angin dapat menghilangkan beberapa pohon dari hutan. Beberapa spesies pohon lebih rentan tertiup angin, seperti aspen.

Kebakaran hutan yang intens adalah gangguan yang dapat menghilangkan semua pohon di suatu daerah. Kering, cuaca panas, penumpukan bahan tanaman mati, dan kilat memicu banyak kebakaran hutan alami. Kebakaran hutan merupakan bagian dari proses suksesi alami hutan.

Kebakaran membunuh pohon yang lebih lemah, membuka area terhadap sinar matahari, melestarikan spesies yang beradaptasi dengan api, dan memastikan hutan yang lebih sehat dalam jangka panjang. Kebakaran terkadang menciptakan kondisi ideal untuk beberapa spesies yang biasanya tidak ditemukan di suatu area untuk masuk dan ­berkoloni. Bukaan yang diciptakan oleh api dan hembusan angin menciptakan ruang bagi spesies pencinta matahari untuk berkembang biak.

Gangguan iklim lainnya juga mengubah hutan. Musim dingin dengan suhu di bawah nol selama beberapa hari berturut-turut melemahkan beberapa pohon, membuatnya lebih rentan terhadap penyakit. Pada saat yang sama, musim panas yang kering di Wisconsin menyebabkan tekanan air di beberapa pohon. Meskipun ini mungkin tidak langsung membunuh tanaman dan pohon, itu akan melemahkan mereka. Hal ini mempersulit penyimpanan makanan untuk musim dingin, atau untuk melawan penyakit dan hama.

Serangga dapat mengubah komposisi dan struktur hutan dengan menghilangkan seluruh spesies dari suatu area. Herbivora seperti rusa menelusuri kulit pohon, cabang, dan bibit muda. Penelusuran ini sangat memengaruhi potensi pertumbuhan pohon dan membatasi kemampuan generasi berikutnya untuk beregenerasi.

Penjelajahan oleh serangga dan herbivora melemahkan dan memaparkan pohon pada penyakit alami dan eksotis. Meskipun gangguan alami menyebabkan perubahan dramatis pada hutan, peristiwa ini penting bagi kesehatan hutan. Perubahan ini memberikan peluang bagi spesies untuk berubah dari waktu ke waktu.

(iii) Gangguan Manusia:

Hutan berubah karena gangguan manusia. Selama lebih dari 10.000 tahun, manusia telah mempengaruhi komposisi hutan baik dengan pengenalan maupun penghilangan spesies. Saat manusia menebang pohon, ini membuka cerita utama untuk menekan pohon, yang menyebabkan perubahan cepat dalam struktur dan fungsi.

Perubahan manusia seringkali meniru perubahan hutan alam tetapi dengan kecepatan yang jauh lebih cepat. Penggunaan banyak teknik pengelolaan seringkali dimaksudkan untuk mempercepat proses suksesi alami hutan dan mengubah komposisi dan struktur. Contoh gangguan manusia adalah penebangan dan penjarangan hutan, kebakaran, dan introduksi spesies eksotik.

Related Posts