Peta Kromosom: Akurasi Dasar dan Pentingnya Peta Kromosom

Peta Kromosom: Akurasi Dasar dan Pentingnya Peta Kromosom

Baca artikel ini untuk mempelajari tentang definisi, akurasi dasar, dan pentingnya peta kromosom:

Definisi:

Keterkaitan atau peta genetik atau kromosom adalah representasi grafik linier dari urutan dan jarak relatif dari berbagai gen yang ada dalam kromosom.

Sumber Gambar : iitk.ac.in/infocell/Archive/dirnov3/scienc3.jpg

Itu menyerupai peta jalan linier yang menggambarkan semua stasiun penting dan jarak relatif di antara mereka tanpa benar-benar menggambarkan jarak tempuh yang tepat. Peta kromosom pertama disiapkan oleh Sturtevant pada tahun 1911 untuk dua kromosom dan pada tahun 1913 untuk keempat kromosom ­Drosophila.

Dasar:

(i) Gen yang ada dalam kromosom disusun dalam urutan linier,

(ii) Frekuensi persilangan dan karenanya rekombinasi antara dua gen berbanding lurus ­dengan jarak fisik antara keduanya. Dengan kata lain, dua gen yang paling dekat satu sama lain dalam kromosom akan memiliki sedikit persilangan atau rekombinasi di antara keduanya. Di sisi lain, dua gen yang memiliki jarak maksimum antara mereka pada kromosom akan memiliki persentase persilangan atau rekombinasi maksimum.

Oleh ­karena itu, jarak relatif antar gen ditunjukkan oleh persentase rekombinasi atau persilangannya. Karena yang terakhir, peta kromosom disebut juga peta cross-over.

Unit Peta:

Persilangan 1% antara dua gen yang terhubung dikenal sebagai 1 unit peta atau centi Morgan (cM). Persilangan 100% disebut sebagai Morgan (M) dan persilangan 10% sebagai deci Morgan (dM; setelah Т.Р. Morgan yang dianggap sebagai bapak genetika eksperimental).

Contoh 1:

Sejumlah persilangan ganda dilakukan pada Drosophila melanogaster yang berbuah antara lalat normal dan lalat yang memiliki gen resesif sc (scute atau bristles tertentu hilang), gen ec (echinus atau mata kasar) dan gen cv (cross veinless atau tidak adanya urat silang pada sayap). . Karakter terkait seks sehingga gen mereka ditemukan pada kromosom X. Frekuensi persilangan atau rekombinasi dari ketiga gen terpaut seks ini ditemukan

sc dan ec……….. 7,6%

ec dan cv……….. 9,7%

sc dan cv……….. 17,3%

Oleh karena itu, kromosom X dari buah mengandung gen sc di salah satu ujungnya, gen ec pada jarak 7,6 unit peta atau centimorgan darinya, gen cv pada jarak 9,7 unit peta atau centimorgan dari ec dan 17,3 centimorgan dari sc. Ini juga membuktikan bahwa cv terletak di ujung yang lain sedangkan ec terjadi antara sc dan cv (Gambar 5.21).

Contoh 2:

Morgan dan Sturtevant mendapatkan frekuensi rekombinasi ­antara (i) Black body (b) dan vestigial wings (vg) sebesar 18% (ii) Black body (b) dan cinnabar eye (cn) sebesar 9% (iii) Cinnabar eye ( cn) dan vestigial wings (vg) menjadi 9,5%.

b dan vg ….18%

b dan cn ….9%

cn dan vg ….9,5%

Oleh karena itu, gen b terjadi pada salah satu ujung kromosom, gen cn pada jarak 9 centimorgan darinya sedangkan vg terletak pada jarak sekitar 9,5 centimorgan dari cn dan 18 centimorgan dari b. Gene cn dengan demikian berada di antara b dan vg.

Contoh 3:

Jika jarak peta antara gen A dan В adalah 3 satuan, antara В dan С 10 satuan, dan antara С dan A adalah 7 satuan maka urutan gen pada peta keterkaitan dapat diketahui sebagai berikut.

В tidak dapat terletak pada sisi yang sama dari С karena jarak antara В dan С akan menjadi 4 unit (7-3) dibandingkan dengan 10 centimorgan. Oleh karena itu, ia harus terletak di seberang С dengan A berada di antara keduanya, pada jarak 3 satuan dari В dan 7 satuan dari C.

Ketepatan:

Peta kromosom keterkaitan tidak secara tepat menggambarkan jarak fisik antar gen karena:

(i) Interferensi dari satu cross-over ke terjadinya yang lain di dekatnya dengan mengurangi frekuensinya. Interferensi tidak melampaui sentromer. Itu juga berkurang ­dengan bertambahnya jarak,

(ii) Heterokromatin mengurangi kejadian persilangan. Sebagai contoh, gen ungu pada kromosom 2 Drosophila melanogaster terletak pada 0,4 satuan peta dari sentromer dari total 55 satuan peta sedangkan jarak sebenarnya adalah seperempat ruang antara sentromer dan ujung kromosom.

(iii) Frekuensi persilangan menunjukkan peningkatan ekstra dari tengah ke ujung kromosom.

Pentingnya:

Peta kromosom ­penting untuk diketahui:

(i) Lokasi gen yang berbeda dalam kromosom tertentu.

(ii) Kemunculan gen dalam urutan linier pada kromosom.

(iii) Urutan atau urutan gen dalam kromosom tertentu.

(iv) Kekuatan keterkaitan antara dua gen dan kemungkinan rekombinasi mereka.

(v) Memprediksi efek hilangnya segmen kromosom.

(vi) Memprediksi hasil percobaan pemuliaan.

(vii) Memprediksi jumlah persilangan yang ada dalam populasi tertentu.

(viii) Posisi di mana pembedahan kromosom akan dilakukan untuk manipulasi genetik.

Related Posts