Pola Pembelahan Karena Penyusunan Telur Mungkin Dari Jenis-Jenis Berikut | Biologi



Pola Pembelahan Karena Organisasi Telur Mungkin Dari Jenis Berikut

[I] Pembelahan radial:

Ketika bidang pembelahan memotong zigot sedemikian rupa sehingga tampak simetri radial pada blastomer yang dihasilkan, pembelahan tersebut disebut pembelahan radial (Gbr. 1).

Sumber Gambar : 3.bp.blogspot.com/-POUCMm9S9Sk/UZpTrGXYWcI/De3pma.tiff

Misalnya, zigot katak membelah dengan alur vertikal menjadi dua blastomer yang sama. Alur belahan kedua juga vertikal tetapi muncul di sudut kanan yang pertama. Jadi empat blastomer diproduksi.

Keempat blastomer ini tetap saling menempel. Pembelahan horizontal kemudian muncul di atas daerah khatulistiwa untuk memotong empat blastomer menjadi delapan blastomer dengan empat blastomer “atas” yang lebih kecil dan empat blastomer “bawah” yang lebih besar. Pada tahap ini setiap blastomer yang lebih besar memiliki blastomer yang lebih kecil duduk di “kepalanya” dan blastomer tersebut disusun dalam empat bidang radial.

Sebuah blastula yang dihasilkan oleh pembelahan radial dapat dipotong di sepanjang meridian mana pun untuk menjadi dua bagian yang identik. Pembelahan radial ditemukan pada echinodermata.

[II] Pembelahan Biradial:

Ketika tiga bidang pembagian pertama tidak berdiri tegak lurus satu sama lain, pembelahan disebut sebagai biradial. Contohnya ditemukan di polychoerus dan clenophora.

[III] Pembelahan spiral:

Pembelahan spiral ditemukan dalam bentuk-bentuk di mana ada gerakan rotasi bagian-bagian sel di sekitar sumbu kutub utara-kutub selatan telur, yang mengarah ke perpindahan atau kemiringan gelendong mitosis sehubungan dengan jari-jari yang ditempatkan secara simetris.

Di sini, bidang belahan tidak vertikal maupun horizontal tetapi miring dalam kaitannya dengan sumbu ini. Selain itu, setiap blastomer membelah menjadi satu sel yang lebih besar (makromer) dan sel yang lebih kecil (mikromer). Dalam pembelahan seperti itu, blastomer tingkat atas (mikromer) berada di atas persimpangan antara masing-masing dua blastomer vegetal (makromer).

Hal ini disebabkan oleh posisi miring dari gelendong mitosis (Gambar 2). Oleh karena itu disebut juga belahan dada miring.

Dalam pembelahan berturut-turut, spindel mitosis disusun dalam semacam spiral. Putaran spiral dapat searah jarum jam (pembelahan dekstral—tangan kanan) atau berlawanan arah jarum jam (pembelahan sinistral tangan kiri). Contohnya ditemukan di Turbellaria, nematoda, rotifera, annelida dan semua moluska kecuali uphalopoda.

[IV] Pembelahan bilateral:

Pada pembelahan bilateral, blastula dapat dipotong secara vertikal hanya sepanjang satu bidang untuk mendapatkan dua bagian yang identik, kanan dan kiri. Aktivitas pembelahan di satu sisi dicerminkan oleh aktivitas di sisi lain. Dalam kebanyakan kasus, bidang simetri bilateral dibentuk oleh bidang alur belahan pertama, yang simetris bilateral (Gbr. 3). Contohnya ditemukan pada tunikata, Amphioxus, amfibi, dan mamalia tingkat tinggi.

Menurut konsep potensi, yang mengacu pada rentang total kemungkinan perkembangan, yang mampu diwujudkan oleh telur atau blastomer dalam kondisi apa pun yang dipaksakan baik alami maupun eksperimental, dua jenis pembelahan berikut telah dikenali:

1. Tentukan:

Telur yang telah dibuahi membentuk semua bagian embrio melalui pembelahan berulang. Beberapa telur atau ovum, bahkan sebelum pembelahan, memiliki daerah yang berbeda untuk membentuk bagian embrio yang berbeda. Misalnya, pada telur Ascidian, daerah yang akan membentuk endoderm sudah tetap. Jika bagian ini dibedah dari sel telur yang telah dibuahi, embrio yang terbentuk nantinya tidak akan memiliki endoderm. Telur seperti itu dengan daerah yang telah ditentukan sebelumnya disebut telur mosaik (atau determinasi).

Pembelahan pada telur mosaik mengikuti pola yang tepat dan setiap blastomer memiliki posisi yang khas dan nasib yang tidak dapat diubah. Di sini pembelahan memisahkan daerah pembentuk organ yang berbeda dan disebut pembelahan determinasi atau mosaik. Contohnya adalah nematoda, annelida, moluska, dan ascidia, yang menunjukkan tipe pembelahan yang pasti.

2. Tak tentu:

Pada vertebrata, rencana pembelahan kurang kaku. Di sini telur yang telah dibuahi tidak memiliki wilayah yang telah ditentukan sebelumnya. Jika daerah yang biasanya membentuk endoderm dikeluarkan dari telur bulu babi yang telah dibuahi, embrio yang terbentuk kemudian masih memiliki endoderm. Telur semacam itu disebut telur regulatif atau tak tentu.

Dalam telur-telur ini, karena tidak ada daerah yang ditentukan sebelumnya dan pembelahan tidak dapat memisahkan daerah tersebut, mereka hanya memotong telur menjadi segmen-segmen yang berpotensi membentuk organ apapun. Jenis pembelahan ini disebut pembelahan tak tentu atau regulatif. Telur beberapa kelompok invertebrata dan semua vertebrata menunjukkan pembelahan tak tentu.

Related Posts