Soal: Berikan alasan berikut ini: (i) Testis turun ke dalam skrotum sebelum lahir. (ii) Pertumbuhan sekunder tidak terjadi pada batang monokotil. (iii) Pupuk nitrogen tidak diterapkan di lahan di mana tanaman polong-polongan tumbuh. (iv) Kode genetik bersifat ‘universal’. (v) Pada suhu yang lebih tinggi, tanaman hijau mulai mengembangkan CO 2 alih-alih O 2.



(i) Perkembangan sperma membutuhkan suhu yang beberapa derajat lebih rendah dari suhu tubuh normal. Skrotum hampir tidak memiliki insulasi lemak, sehingga menjaga testis pada suhu yang lebih dingin yaitu suhu 2-30 C lebih rendah dari suhu tubuh normal. Juga, kontraksi atau relaksasi otot menggerakkan skrotum dekat atau jauh dari testis dan panas tubuh sesuai dengan suhu lingkungan.

(ii) Pertumbuhan sekunder tidak terjadi pada batang monokotil karena tidak mengandung kambium jaringan meristematik, yang bertanggung jawab untuk pertumbuhan sekunder pada tanaman.

(iii) Pupuk nitrogen tidak diperlukan di lahan di mana tanaman polongan tumbuh karena tanaman ini memiliki bintil akar yang mengandung bakteri pengikat nitrogen. Mereka mengubah nitrogen menjadi nitrat yang digunakan oleh tanaman ini. Nitrat bercampur dengan tanah saat tanaman ini dibajak.

(iv) Kode genetik bersifat universal karena hanya terdiri dari empat basa nitrogen-adenin, guanin, timin dan sitosin. Keempat basa dalam kombinasi yang berbeda ini membentuk semua jenis protein yang berbeda yang dibentuk oleh pengkodean genetik.

(v) Pada suhu yang lebih tinggi CO2 dapat dilepaskan oleh beberapa tanaman sebagai pengganti O2 karena enzim utama fotosintesis RuBP-karboksilase atau RuBisCO berfungsi sebagai RuBP-oksigenase ketika konsentrasi oksigen tinggi. Kemudian mengkatalisis konversi RuBP menjadi PGA dan asam fosfoglikolat. Kemudian diubah menjadi asam glikolat dan kemudian menjadi glisin. Di mitokondria, glisin membentuk serin dan CO2 dilepaskan. Proses ini disebut fotorespirasi.

Soal: Berikan alasan berikut ini: (i) Testis turun ke dalam skrotum sebelum lahir. (ii) Pertumbuhan sekunder tidak terjadi pada batang monokotil. (iii) Pupuk nitrogen tidak diterapkan di lahan di mana tanaman polong-polongan tumbuh. (iv) Kode genetik bersifat ‘universal’. (v) Pada suhu yang lebih tinggi, tanaman hijau mulai mengembangkan CO 2 alih-alih O 2.

Related Posts