Mari belajar mengenai Apa itu Risiko Ekonomi?

Ada berbagai cara untuk memeriksa risiko ekonomi.

Risiko ekonomi adalah istilah yang samar-samar dengan berbagai definisi. Singkatnya, ini adalah risiko bahwa suatu usaha akan tidak berkelanjutan secara ekonomi, karena berbagai alasan mulai dari perubahan tren ekonomi hingga kegiatan penipuan yang merusak hasil proyek. Sebelum memulai proyek, risiko ekonomi harus dipertimbangkan untuk menentukan apakah risiko potensial lebih besar daripada manfaatnya atau tidak.

Risiko ekonomi adalah istilah yang samar-samar dengan berbagai definisi.

Ada berbagai cara untuk melihat risiko ekonomi, dengan bermacam-macam sistem pecaralan. Dalam contoh sederhana, bayangkan pembangunan perumahan yang direncanakan. Risiko dalam hal ini adalah keuntungan dari pembangunan tidak menutupi biaya pembangunan, sehingga pengembang berhutang. Hal ini dapat terjadi karena penurunan di pasar real estat, pembengkakan biaya yang tidak terduga, kurangnya minat pada perumahan, dan berbagai faktor lainnya.

Investor perlu menyeimbangkan risiko dengan pengembalian yang diharapkan atas investasi mereka.

Orang dapat mencoba memprediksi risiko ekonomi, tetapi mereka tidak selalu berhasil. Ekonomi terkenal berubah-ubah, dan mereka tidak selalu mengikuti pola yang dapat diikuti atau dipetakan sebelumnya. Risiko bahwa suatu proyek tidak akan membayar sendiri meningkat dengan ukuran proyek, dan mereka juga semakin besar semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek. Biaya produksi, misalnya, cenderung naik, artinya setiap tahun proyek berjalan melebihi jadwal, semakin mahal biayanya.

Ekonom yang bertindak sebagai konsultan dapat meminta bayaran yang besar dan kuat untuk layanan mereka ketika mereka diminta untuk memetakan risiko ekonomi. Selain memprediksi risiko, para ekonom juga dapat memberikan saran yang dapat mengurangi risiko. Dalam contoh pembangunan perumahan di atas, misalnya, seorang ekonom mungkin merekomendasikan pra-penjualan persentase unit yang ditetapkan sebelum memulai untuk memastikan bahwa proyek tersebut akan memiliki cukup dana untuk menyelesaikannya.

Investor juga melihat risiko ekonomi ketika mempertimbangkan hal-hal seperti memberikan pinjaman, melakukan bisnis dengan negara lain, atau bahkan mengirim pasokan bantuan ke negara lain. Risiko di tingkat nasional dapat menjadi pertimbangan penting bagi calon mitra investasi dan pemberi pinjaman yang enggan bekerja dengan negara yang tampaknya tidak stabil secara ekonomi. Diimbangi dengan risiko ini adalah masalah yang sangat nyata bahwa suatu negara yang secara ekonomi tidak stabil mungkin mengalami kesulitan mendapatkan bantuan, yang pada gilirannya meningkatkan risiko ekonomi bagi investor lain, karena negara tersebut tidak memiliki dukungan.