Bagaimana Menjaga Akun dari Catatan yang Tidak Lengkap?



Ada dua sistem akuntansi yaitu,:

(i) Sistem Double Entry, dan

(ii) Sistem Entri Tunggal.

Dalam kasus Sistem Double-Entry, kedua aspek transaksi dicatat. Untuk setiap debit, ada kredit yang sama dan sesuai. Sistem Single Entry sebenarnya mengacu pada catatan yang tidak lengkap. Dalam sistem ini, untuk transaksi tertentu kedua aspek dicatat sedangkan untuk transaksi lainnya hanya satu aspek yang dicatat. Beberapa transaksi diabaikan. Mereka tidak direkam sama sekali.

Sistem Akuntansi Single Entry biasanya diikuti oleh perusahaan kecil, penjaga toko kecil, dokter, advokat, dan profesional lainnya ­. Alasannya adalah sistem single entry mudah dan lebih murah karena tidak memerlukan mempekerjakan orang yang memenuhi syarat untuk mengelola akun.

Apakah suatu perusahaan telah memelihara catatan transaksinya secara lengkap atau tidak, ia perlu memastikan keuntungan yang diperoleh atau kerugian yang terjadi selama suatu periode. Di bawah Sistem Single Entry, jika tidak ada catatan lengkap, keuntungan atau kerugian dipastikan dengan membandingkan modal (disebut juga kekayaan bersih) di awal dan di akhir periode akuntansi.

Alasan sederhananya adalah setiap kenaikan atau penurunan modal suatu bisnis terjadi sebagai akibat dari laba yang diperoleh atau kerugian yang terjadi selama tahun tersebut. Modal bisnis pada awal dan akhir periode akuntansi dipastikan dengan menyiapkan Pernyataan Urusan pada dua tanggal.

Jika modal akhir lebih banyak dibandingkan dengan modal awal, selisihnya diperlakukan sebagai laba yang diperoleh selama periode tersebut. Sebaliknya, jika modal pada akhir lebih kecil dari modal pada awal, selisihnya diperlakukan sebagai kerugian yang ditanggung oleh usaha selama periode tersebut.

Lihat Ilustrasi 1. Ini akan membantu Anda memahami bagaimana modal pembukaan dan penutupan dipastikan dengan menyiapkan Laporan Urusan dan kemudian bagaimana keuntungan atau kerugian dipastikan.

Ilustrasi 1:

Sri Chinmoy Roy menyimpan pembukuannya dengan sistem entri tunggal. Posisinya di 31. Desember 2010 adalah sebagai berikut:

Uang tunai di tangan Rp. 2.000; Tunai di Bank Rp. 22.000; Debitur Rp. 16.500; Stok Rp. 25.000; Perabotan Rp. 9.000; Kreditur Rp. 20.000; Beban Terutang Rp. 1.500.

Pada September 2011, dia memperkenalkan Rs. 7.500 sebagai tambahan modal dalam usaha di mana sebuah mesin seharga Rs. 4.000 dibeli untuk bisnis. Dia menarik Rs. 3.000 selama setahun.

Posisi beliau pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:

Uang tunai di tangan Rp. 3.000; Tunai di Bank Rp. 31.500; Stok Rp. 28.000; Debitur Rp. 30.000; Perabotan Rp. 7.000; Kreditur Rp. 18.000; Asuransi dibayar di muka Rp. 2.500.

Anda diminta untuk memastikan keuntungan atau kerugiannya untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011.

Dengan demikian, penentuan untung atau rugi dari catatan yang tidak lengkap sekarang dapat dinyatakan sebagai berikut:

Untung = Modal di akhir + Penarikan – Modal Tambahan Diperkenalkan- Modal di awal.

Jika modal awal lebih besar dari modal akhir, maka selisihnya dianggap rugi.

Related Posts