Coding: Arti, Untuk apa dan Metode Klasifikasi

Mari kita belajar tentang Coding. Setelah membaca artikel ini Anda akan belajar tentang: 1. Pengertian Coding 2. Fungsi Coding 3. Metode Klasifikasi.

Arti pengkodean:

Pengkodean berarti sistem simbol yang dirancang untuk diterapkan pada sekumpulan item yang diklasifikasi untuk memberikan referensi singkat yang memfasilitasi entri, pemeriksaan, dan entri (CIMA). Singkatnya, setelah klasifikasi biaya overhead yang tepat, mereka harus diberi nomor kode agar mudah diidentifikasi. Nomor kode juga dikenal sebagai nomor pesanan berdiri.

Fungsi Pengodean:

Fungsi pengkodean adalah:

(i) Ini memfasilitasi proses alokasi, pembagian dan penyerapan biaya overhead.

(ii) Sesuai dengan persyaratan undang-undang jadwal dari Companies Act, 1956.

(iii) Ini membantu untuk mengoperasikan akuntansi biaya terkomputerisasi.

(iv) Berisi ketentuan yang cukup untuk dimasukkannya item baru.

(v) Ini juga mengurangi pekerjaan klerikal.

(vi) Secara sistematis mencatat data akuntansi.

Metode Klasifikasi Coding:

Metode berikut biasanya diikuti:

(a) Metode Mnemonik;

(b) Metode Desimal;

(c) Metode Penomoran Lurus/Langsung;

(d) Kombinasi Simbol dan Angka.

(a) Metode Mnemonik:

Di bawah metode ini, huruf yang berbeda digunakan untuk membantu memori. Ini sangat sederhana.

Sebagai contoh:

PU untuk Pembelian

SA untuk Penjualan

RE Disewakan

(b) Metode Desimal:

Di bawah metode ini, bilangan bulat dan desimal digunakan untuk mengidentifikasi overhead yang berbeda.

Sebagai contoh:

2.― Overhead Administrasi

2.1 ― Gaji staf

2.11 ― Sewa, Tarif & Pajak

2.12 ― Akun dan Audit

2.2― Alat Tulis

2.21 ― Pencetakan

2.22― Asuransi

(c) Metode Penomoran Lurus atau Langsung:

Di bawah metode ini, nomor tetap diberikan untuk setiap item overhead.

Sebagai contoh:

TD — 40 Tenaga Kerja Tidak Langsung

PT —50 Gaji Supervisor

SN – 59 Sewa Pabrik

(d) Kombinasi Lambang dan Angka :

Di bawah metode ini, huruf dan angka digunakan untuk mengidentifikasi overhead. Tak perlu dikatakan bahwa alfabet mengungkapkan kepala utama di mana nomor menunjukkan kepala kepala tertentu.

Sebagai contoh:

S 1 ― Penjualan

S 2 ― Gaji

R 1 ― Sewa

R 3 ― Pembelian dll.,