Kelebihan dan Kekurangan Koperasi – Dibahas!



Keuntungan:

  1. Formasi Mudah:

Dibandingkan dengan pembentukan perusahaan, pembentukan koperasi lebih mudah. Setiap sepuluh orang dewasa dapat secara sukarela membentuk diri mereka sendiri ke dalam sebuah asosiasi dan mendaftarkannya ke Panitera Koperasi. Pembentukan koperasi juga tidak memerlukan formalitas hukum yang panjang dan rumit.

2. Tanggung Jawab Terbatas:

Seperti bentuk kepemilikan perusahaan, tanggung jawab anggota terbatas pada modal mereka di koperasi.

3. Keberadaan Abadi:

Koperasi memiliki badan hukum tersendiri. Oleh karena itu, kematian, kebangkrutan, pensiun, kegilaan, dan lain-lain, dari para anggota tidak mempengaruhi kelangsungan hidup koperasi.

4. Bakti Sosial:

Filosofi dasar koperasi adalah swadaya dan gotong royong. Dengan demikian, koperasi menumbuhkan rasa kebersamaan di antara para anggotanya dan menanamkan nilai-nilai moral dalam diri mereka untuk kehidupan yang lebih baik.

5. Keanggotaan Terbuka:

Keanggotaan koperasi terbuka untuk semua tanpa memandang kasta, warna kulit, kepercayaan dan status ekonomi. Tidak ada batasan maksimal anggota.

6. Keuntungan Pajak:

Tidak seperti tiga bentuk kepemilikan bisnis lainnya, ­koperasi dibebaskan dari pajak penghasilan dan biaya tambahan atas pendapatannya hingga batas tertentu. Selain itu, juga dibebaskan dari bea materai dan biaya pendaftaran.

7. Bantuan Negara:

Pemerintah telah mengadopsi koperasi sebagai instrumen perubahan sosial-ekonomi yang efektif. Oleh karena itu, Pemerintah menawarkan sejumlah hibah, pinjaman dan bantuan keuangan kepada koperasi – untuk membuat kerja mereka lebih efektif.

8. Manajemen Demokratis:

Manajemen koperasi dipercayakan kepada panitia pelaksana yang dipilih oleh para anggota berdasarkan ‘satu anggota satu suara’ terlepas dari jumlah saham yang mereka miliki. Proksi tidak diperbolehkan dalam masyarakat koperasi. Dengan demikian, pengelolaan koperasi bersifat demokratis.

Kekurangan:

Selain memiliki banyak keuntungan, koperasi juga memiliki beberapa kelemahan yang harus dipertimbangkan secara serius sebelum memilih bentuk kepemilikan usaha ini.

Yang penting di antara kerugiannya adalah:

1. Kurangnya Kerahasiaan:

Sebuah koperasi harus menyerahkan laporan dan rekening tahunannya kepada Panitera Perhimpunan Koperasi. Oleh karena itu, menjadi sangat sulit untuk menjaga kerahasiaan urusan bisnisnya.

2. Kurangnya Ketajaman Bisnis:

Anggota koperasi umumnya kurang memiliki ketajaman bisnis. Ketika anggota tersebut menjadi anggota Direksi, urusan masyarakat diharapkan tidak berjalan secara efisien. Ini juga tidak dapat mempekerjakan manajer profesional karena tidak sesuai dengan tujuan mereka yang diakui maupun sumber daya yang terbatas memungkinkan hal yang sama.

3. Kurang Minat:

Pengurus koperasi yang dibayar tidak tertarik pada fungsi masyarakat karena tidak adanya motif keuntungan. Kesuksesan bisnis membutuhkan usaha yang berkelanjutan selama periode waktu yang, bagaimanapun, tidak ada di banyak koperasi. Akibatnya, koperasi menjadi tidak aktif dan terhenti.

4. Korupsi:

Di satu sisi, kurangnya motif keuntungan melahirkan penipuan dan korupsi dalam manajemen. Hal ini tercermin dari penyelewengan dana oleh para pejabat untuk keuntungan pribadi mereka.

5. Kurangnya Kepentingan Bersama:

Kesuksesan koperasi bergantung pada kepercayaan penuh para anggotanya satu sama lain. Namun, tidak semua anggota dijiwai dengan semangat kerja sama. Ketiadaan semangat tersebut melahirkan persaingan yang saling menguntungkan di antara para anggota. Anggota yang berpengaruh cenderung mendominasi urusan masyarakat.

Related Posts