Pengertian dan tahapan metode ilmiah biologi



Pengertian:

Dalam biologi, metode ilmiah adalah proses yang dilakukan seorang ilmuan ataupun runtutan yang berisi mengenai prosedur yang harus dilakukan dalam melakukan suatu proyek ilmiah. Dalam melakukan metode ilmiah biologi ada cara yang harus dilakukan. Beberapa metode yang perlu dilakukan yang pertama adalah observasi awal.

Ilmu adalah pendekatan sistematis dan logis untuk menemukan bagaimana sesuatu bekerja di alam semesta. Ilmu juga merupakan tubuh pengetahuan yang di akumulasi melalui penemuan tentang semua hal di alam semesta. Kata “ilmu” berasal dari kata Latin scientia, yang merupakan pengetahuan berdasarkan data dibuktikan dan direproduksi, menurut Merriam-Webster Dictionary. Sesuai dengan definisi ini, ilmu bertujuan untuk hasil yang terukur melalui pengujian dan analisis. Ilmu didasarkan pada fakta, bukan pendapat atau preferensi. Proses ilmu pengetahuan dirancang untuk menantang ide-ide melalui penelitian.

Salah satu aspek penting dari proses ilmiah bahwa metode ilmiah biologi hanya berfokus pada alam, menurut University of California. Apa pun yang dianggap gaib tidak sesuai dengan definisi ilmu. Artikel berikut akan mengulas pengertian metode ilmiah dan tahapan apa saja yang dilalui dalam metode ilmiah biologi.

Dalam rangka mengembangkan penelitian pada ruang lingkup biologi, para ilmuan menetapkan suatu metode baku yang disebut dengan metode ilmiah. Ketika melakukan penelitian, para ilmuwan menggunakan metode ilmiah untuk mengumpulkan bukti empiris dalam percobaan yang terukur serta berkaitan dengan hipotesis (sering dalam bentuk pernyataan jika / maka), hasilnya bertujuan untuk mendukung atau bertentangan dengan teori. Terdapat beberapa tahapan dalam menerapkan metode ilmiah agar dapat memperoleh hasil penelitian yang baik, akurat, dan dapat dipercaya. Tahapan tersebut sebagai berikut:

Penentuaan Rumusan Masalah dan Hipotesis

Metode ilmiah biologi umumnya diawali dengan munculnya pertanyaan akan sebuah fenomena yang terjadi. Setelah itu dilanjutkan dengan menginventarisasi kemungkinan-kemungkinan hipotesis yang berlaku.

Penetapaan Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian dalam metode ilmiah harus dibuat dengan baik agar dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan atas fenomena yang ada sehingga dapat menentukan hipotesis yang tepat. Tujuan juga harus dibuat dengan detail agar metode yang dipilih juga tepat.

Pengumpulan literatur

Studi litaratur menjadi bagian yang sangat penting dalam metode ilmiah karena dapat menjadikan pemahaman seorang peneliti lebih komperhensif dalam menganalisis permasalahan dan mengaitkannya dengan hasil yang diperoleh. Tanpa adanya studi literatur yang baik akan berdampak pada miskinnya pembahasan atas hasil yang diperoleh.

Penentuaan Metode Penelitian

Metode merupakan penjabaran mengenai hal-hal yang akan dilakukan untuk dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Metode dapat berupa cara kerja, langkah kerja, serta penggunaan alat dan bahan.

Penyajian Hasil

Hasil adalah hal-hal yang ditemukan dan terjadi pada saat penelitian dilakukan. Hasil tersebut harus dapat terdokumentasikan dengan baik agar dapat menjadi dasar untuk pengambilan kesimpulan ataupun sebagai alat validasi. Hasil yang diperoleh dapat bersifat data kualitatif (dapat berupa ciri morfologi) dan data kuantitatif (dapat berupa angka satuan ukur yang tersaji dalam bentuk tabel, diagram, atau grafik).

Pembahasaan Hasil yang Diperoleh

Pembahasan hasil dilakukan untuk menjawab hipotesis awal yang telah ditentukan. Analisis yang mendalam dilakukan dengan adanya studi literatur yang relevan, sikap ilmiah peneliti yang baik, serta penulisan sistematika yang sesuai kaidah.

Kesimpulan

Kesimpulan menjadi bagian intisar dari hasil penelitian yang dilakukan. Kesimpulan dibuat untuk dapat menjawab pertanyaan dalam rumusan masalah dan dapat menunjukkan apakah hasil percobaan tersebut mendukung atau tidak hipotesis yang sudah dibuat sebelumnya.

Hal lain yang perlu diperhatikan dalam mendesain sebuah penelitian adalah penentuan variabel yang akan digunakan. Terdapat dua istilah variabel dalam penelitian, yaitu variabel bebas (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable). Variabel bebas adalah faktor perlakuan yang dapat dengan bebas diubah sesuai desain penelitian. Contoh varibel bebas, yaitu pemberian kadar pupuk dan intensitas cahaya.

Variabel terikat merupakan pengaruh atau respon yang terjadi setelah diberikannya perlakuan. Contoh variabel terikat, yaitu kecepatan pertumbuhan kecambah pada kadar pupuk tertentu dan laju pertambahan massa ikan dengan penggunaan pakan tertentu. Variabel terikat bersifat alami sesuai dengan perlakuan yang diberikan (variabel bebasnya).

Berdasarkan pemahaman tentang variabel bebas dan variabel terikat, seorang peneliti juga harus mampu menetapkan kelompok perlakuan yang akan diteliti. Umumnya, kelompok perlakuan dibedakan menjadi dua, yaitu kelompok uji dan kelompok kontrol.

Kelompok uji merupakan kelompok yang diberikan perlakuan sedangkan kelompok kontrol merupakan kelompok yang tidak diberikan perlakuan. Kelompok kontrol digunakan sebagai alat pembanding apakah perlakuan yang kita lakukan sesuai dengan hipotesis atau tidak.

Teori-teori ilmiah dan hukum

Metode ilmiah dan ilmu pengetahuan secara umum bisa membuat frustasi. Sebuah teori ini hampir tidak pernah terbukti, meskipun beberapa teori akan menjadi hukum ilmiah. Salah satu contoh adalah hukum kekekalan energi, yang merupakan hukum pertama termodinamika. Dr Linda Boland, seorang neurobiologi dan ketua departemen biologi di University of Richmond, Virginia, mengatakan kepada Live Science bahwa ini adalah hukum ilmiah favoritnya. “Ini adalah salah satu yang memandu banyak penelitian saya tentang aktivitas listrik seluler dan menyatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan atau dihancurkan, hanya berubah bentuk. Hukum ini terus mengingatkan saya pada banyak bentuk energi,” katanya.

Hukum umumnya dianggap tanpa pengecualian, meskipun beberapa hukum telah dimodifikasi dari waktu ke waktu setelah pengujian lebih lanjut ditemukan perbedaan. Ini tidak berarti teori tidak bermakna. Untuk hipotesis menjadi teori, pengujian yang ketat harus terjadi, biasanya di berbagai disiplin ilmu oleh kelompok-kelompok yang terpisah dari para ilmuwan. Mengatakan sesuatu yang “hanya teori” adalah istilah awam yang tidak memiliki hubungan dengan ilmu pengetahuan. Untuk kebanyakan orang teori adalah firasat. Dalam ilmu, teori adalah kerangka untuk pengamatan dan fakta, Jaime Tanner, seorang profesor biologi di Marlboro College, mengatakan pada Live Science.

Pola Pikir Dalam Metode Ilmiah

Tidak hanya itu, dalam pembuatan proyek ilmiah juga harus memperhatikan pola pikir dalam metode ilmiah. Pola pikir metode ilmiah tersebut adalah :

1. Induktif

Dalam pola pikir metode ilmiah induktif ini dengan menarik kesimpulan yang berasal dari kasus yang bersifat khusus kemudian dijadikan kesimpulan yang bersifat umum. Pembuatannya perlu diperhatikan agar tidak terjadi kesalahan.

2. Deduktif

Berkebalikan dengan metode ilmiah induktif, metode ilmiah deduktif ini mengambil kesimpulan dari kasus yang bersifat umum yang kemudian menjadikan kesimpulan yang bersifat khusus. Dalam menggunakan pola pikir ini juga perlu diperhatikan agar tidak terjadi kesalahan yang fatal dalam proyek ilmiah.

Sumber:

Livescience: Science & the Scientific Method: A Definition

Annisa Rahmah, Big Book Biologi SMA kelas 1, 2 dan 3

Related Posts