Bahan untuk Biofuel



Para ilmuwan dan inovator sedang mengembangkan biofuel untuk menggantikan bahan bakar fosil terbatas seperti minyak bumi dan gas alam. Keuntungan untuk biofuel termasuk emisi bersih, harga lebih murah, dan produksi lokal. Biofuel merupakan bentuk alternatif dari bahan bakar terbuat dari produk makanan organik dan bahan limbah. Bahan-bahan untuk biofuel termasuk (namun tidak terbatas pada) etanol (dari jagung, tembakau dan kulit jeruk), metana dan minyak sayur.

Jagung dan Camelina

salah satu sumber utama etanol, jagung sering disebut-sebut sebagai alternatif untuk bahan bakar fosil, tetapi menggunakan tanaman pangan yang layak sebagai bahan bakar memiliki beberapa kelemahan yang jelas. Di Meksiko, misalnya, produksi etanol terbatas oleh produksi jagung karena merupakan makanan pokok penting bagi kelas pekerja. Pada tahun 2009, alternatif tanaman pangan seperti gulma camelina sedang dikembangkan untuk produksi etanol dan penggunaan biofuel.

Enzim tembakau

Enzim ini, yang dikembangkan oleh University of Florida dan Henry Daniell, memungkinkan untuk mengkonversi hampir semua materi tanaman (kulit jeruk, ganggang, jerami) menjadi etanol dan biofuel. Enzim ini dikembangkan oleh kloning gen dari jamur dan bakteri. Keuntungan utama dari metode ini adalah kebutuhan untuk mengangkut bahan bakar jarak jauh dihilangkan; misalnya, metode Henry Daniell meliputi kulit jeruk karena mereka berlimpah di negara bagian Florida.

Metana

Metana adalah hidrokarbon dan komponen gas alam. Salah bahan utama dalam kebanyakan campuran biofuel, metana dapat diekstraksi dari berbagai sumber, termasuk kotoran hewan, sampah, dan pertambangan batu bara. Karena metana sebagian besar berasal dari produk-produk limbah, menggunakan metana sebagai biofuel juga memiliki manfaat tambahan membantu membersihkan lingkungan.

Minyak sayur

Jika Anda memiliki mesin diesel, menggunakan minyak sayur sebagai biofuel adalah suatu kemungkinan. Resep untuk biodiesel adalah tampak sederhana, dimulai dengan minyak sayur konvensional, dibeli di toko sebagai basis. Namun, minyak sayur harus dikikis menggunakan proses kimia yang cukup berbahaya yang mencakup penggunaan alkohol untuk mengupas gliserin dari minyak. Basa juga digunakan untuk memecah molekul minyak sayur asam dan menciptakan biofuel yang layak untuk mesin diesel.

Related Posts