Beberapa Prosedur Pengelolaan Limbah Padat



Semua bahan limbah non-cair yang tidak diinginkan yang dihasilkan dari kegiatan rumah tangga, jalan, industri, komersial dan pertanian disebut sebagai limbah padat. Sampah-sampah tersebut dapat berupa kaca, plastik, kain perca, kertas, gelas, sisa-sisa pertanian seperti daun-daunan, sayuran buah-buahan dan lain-lain. Komposisi dan volume sampah berbeda dari satu tempat ke tempat lain dan dari musim ke musim dalam setahun. Konstituen utama limbah yang berasal dari rumah adalah 20 hingga 75% limbah makanan, 5 hingga 40% plastik, 2 hingga 60% Kertas, 0 hingga 10% kaca, dan 0 hingga 10% logam.

Bergantung pada asal limbah, mereka dikelompokkan dengan cara berikut:

  1. Limbah pertanian (jerami, daun dll)
  2. Buah dan sayuran
  3. Kotoran hewan (kotoran, mayat)
  4. Gulma air (tanaman air)
  5. Sampah Masyarakat (Kaca, Plastik)
  6. Limbah industri (Fly-ash, scrap)

Volume limbah padat dan jenisnya bervariasi dari satu negara ke negara lain. Negara maju dan terbelakang berbeda dalam gaya hidup masyarakatnya dan karenanya limbah yang berasal dari rumah tangga dan industri di tempat ini berbeda.

Ada dua cara untuk menangani limbah padat:

  1. Penolakan total dengan dumping.
  2. Pemulihan dan daur ulang sumber daya.

Pada pendekatan pertama, bahan limbah dibuang di darat atau laut atau dibakar di tempat yang tetap. Pendekatan dumping banyak diikuti oleh negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Prancis, dan Inggris dll. Metode kedua menggunakan pemulihan sumber daya dengan cara mendaur ulang bahan limbah. Pendekatan daur ulang ini merupakan pendekatan ramah lingkungan dan umumnya digunakan oleh negara-negara berkembang seperti India, Brazil, dan China dll.

Limbah padat terdiri dari dua jenis:

  1. Limbah biodegradable.
  2. Pembuang yang tidak dapat terurai secara hayati.

Limbah biodegradable dihasilkan dari sektor pertanian. Mereka ketika dibuang ke tanah untuk waktu yang lama diserap ke dalam tanah. Berbagai jenis bakteri, cacing tanah dll memanfaatkan bahan-bahan ini untuk membentuk tanah dan pupuk organik. Sampah non biodegradable umumnya terdiri dari plastik, kaca dll yang tidak dapat diserap oleh tanah.

Mikroorganisme tidak dapat menggunakan limbah tersebut untuk dekomposisi. Polythene dan sampah plastik lainnya kini menjadi bahan sampah utama di perkotaan dan perkotaan. Sistem pembuangan limbah di kota-kota sebagian besar dipengaruhi oleh plastik yang dibuang, ke drainase. Banyak hewan peliharaan kehilangan nyawanya dengan mengambil polietilena ini sambil memakan isinya. Penggunaan polythenes telah dilarang di banyak negara bagian India melalui Himanchal Pradesh, Uttaranchal dll.

Fly-ash yang berasal dari industri termal kini menjadi masalah lingkungan di banyak kawasan industri Batubara di negara kita merupakan sumber utama energi tak terbarukan. Sekitar 80% dari 250 juta ton batubara yang diproduksi setiap tahun di India digunakan untuk pembangkit listrik.

Pembangkit listrik ini menghasilkan sekitar 80 juta ton abu setiap tahun. Ini menciptakan polusi udara dan air. Satu-satunya solusi untuk masalah fly-ash ini adalah pemanfaatannya di berbagai industri seperti industri batu bata, industri semen dll. Eksperimen oleh para ilmuwan lingkungan telah menunjukkan bahwa pemanfaatan fly-ash dapat meningkatkan beberapa tanaman seperti padi, wortel, kacang tanah dll. .

Material limbah radiasi yang berasal dari berbagai pembangkit listrik tenaga nuklir merupakan jenis bahaya lingkungan lainnya. 7 limbah ini tidak dapat dibuang di udara, air atau tanah. Radiasi yang berasal dari limbah tersebut mengancam sistem kehidupan di sekitarnya.

Limbah ini hanya dapat didaur ulang untuk berbagai kegunaan dalam industri obat-obatan atau pembangkit listrik, dll. Negara-negara di seluruh dunia berpikir untuk membawa limbah radiasi ini ke luar bumi seperti Bulan, Mars, dll. untuk dibuang. Metode pembuangan planet luar ini membutuhkan pengembangan di bidang ilmu antariksa.

Material limbah yang berasal dari rumah sakit dan sektor pelayanan kesehatan lainnya merupakan masalah lain bagi lingkungan. Limbah ini membawa banyak bakteri dan bahan non biodegradable yang mencemari udara, air dan tanah. Pengelolaan yang tepat dari limbah ini membutuhkan metode ilmiah yang canggih. Pengembangan teknologi diperlukan untuk merawat limbah rumah sakit ini untuk pengelolaan yang tepat jika tidak maka akan menciptakan semua jenis bahaya lingkungan.

Related Posts