Gerakan Kerja Kesejahteraan bagi Buruh Pabrik di Abad ke-19 dan Awal Abad ke-20



Gerakan Kerja Kesejahteraan bagi Buruh Pabrik di Abad ke-19 dan Awal Abad ke-20!

Upaya dilakukan pada abad ke-19 dan awal abad ke-20 untuk memperbaiki kondisi kerja para pekerja pabrik. Gerakan kerja kesejahteraan meluas selama periode ini. Pekerjaan kesejahteraan, seperti SM, merupakan upaya pendekatan yang lebih sistematis untuk masalah ketenagakerjaan.

Sumber Gambar : sdarm.org.au/sites/Goroka_Attendees.jpg

Ini telah didefinisikan sebagai segala sesuatu yang dilakukan untuk kenyamanan dan peningkatan, intelektual atau sosial, karyawan, melebihi gaji yang dibayarkan, yang bukan merupakan kebutuhan industri, juga tidak diharuskan oleh hukum. Termasuk tujuan utama dari pekerjaan kesejahteraan

(i) Menghindari konflik industrial dan serikat pekerja,

(ii) Promosi manajemen yang baik dan hubungan pekerja,

(iii) Upaya peningkatan produktivitas pekerja dan pengurangan turnover.

Sekitar tahun 1900 M beberapa industri di AS mempekerjakan sekretaris kesejahteraan untuk mengelola program kesejahteraan.

Psikologi Industri

Seiring dengan SM dan pekerjaan kesejahteraan, psikologi industri juga berkontribusi pada bidang HRM. Sedangkan SM berfokus pada pekerjaan, psikologi industri berfokus pada pekerja dan perbedaan individu.

Tujuan psikologi industri adalah untuk meningkatkan efisiensi manusia dengan berfokus pada kesejahteraan maksimum pekerja dan mengurangi biaya kerja fisiologis dan psikologis.

Psikologi industri dimulai pada tahun 1913 ketika Hugo Munsterberg menerbitkan Psychology and Industrial Efficiency (1949). Munsterberg menarik perhatian pada kontribusi yang dapat diberikan oleh psikologi di bidang pengujian pekerjaan, seleksi, pelatihan, efisiensi dan motivasi.

William Gilbreth, seorang psikolog kontemporer, berusaha mengintegrasikan psikologi dengan manajemen ilmiah dengan menggabungkan individualitas dalam seleksi, studi, dan motivasi karyawan.

Related Posts