Peran Dataran Tinggi Himalaya dan Tibet dalam Perkembangan Monsun Barat Daya



Peran Dataran Tinggi Himalaya dan Tibet dalam Perkembangan Monsun Barat Daya!

Pegunungan Himalaya dan Dataran Tinggi Tibet memiliki pengaruh besar pada musim hujan. Sekarang diyakini bahwa sirkulasi monsun Asia pada dasarnya dihasilkan dari perbedaan pemanasan antara massa daratan Eurasia dan lautan yang berdekatan dan dipengaruhi oleh efek termal dan dinamis dari Dataran Tinggi Tibet.

Sumber Gambar: upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/8/8c/Tibetan_Plateau_topography.png

Dataran Tinggi Tibet memainkan peran penting dalam memulai sirkulasi Monsun di anak benua India. Pemanasan musim panas di Dataran Tinggi Tibet adalah faktor terpenting dalam penyebab dan pemeliharaan sirkulasi Monsun. Dataran Tinggi Tibet mempengaruhi atmosfer dalam dua cara-

(i) Bertindak sebagai penghalang fisik dan

(ii) Bertindak sebagai sumber panas tingkat tinggi.

Pada pertengahan Oktober, ketika Dataran Tinggi menjadi sangat dingin, terbukti menjadi faktor terpenting yang menyebabkan gerak maju jet barat ke selatan Himalaya dengan membaginya menjadi dua bagian.

Pemanasan waktu musim panas di Dataran Tinggi Tibet menjadikannya sumber panas tingkat tinggi. Mesin panas ini menghasilkan antisiklon termal di wilayah ini selama musim panas di bagian tengah troposfer. Angin yang keluar dari antisiklon ini dalam gerakan searah jarum jam di atas dataran tinggi melahirkan aliran jet timur yang mengalir dari Timur ke Barat di sisi selatan antisiklon udara atas ini.

Udara timur bagian atas ini turun ke daerah bertekanan tinggi permanen yang terbentuk di Samudera Hindia bagian selatan dan mengintensifkan daerah bertekanan tinggi yang sudah ada di sana. Dari sel bertekanan tinggi inilah angin darat mulai bertiup menuju daerah bertekanan rendah yang diinduksi secara termal, yang berkembang di bagian utara anak benua India. Setelah melintasi khatulistiwa, angin permukaan ini berubah arah dan menjadi monsun Barat Daya.

Related Posts