Teknik Pertanian di India (Program Ekonomi dan Penelitian)



Rekayasa Pertanian di India (Program Ekonomi dan Penelitian)!

Program penelitian di bidang teknik pertanian berorientasi pada teknologi pasca panen.

Sumber Gambar : fabe.osu.edu/sites/fabe/files/imce/images/tractor%20with%20yellow%20bin.jpg

Konsekuensinya, pabrik dal mini, DPR dal chakki, untuk memisahkan biji pulsa dikembangkan. Buah ini memiliki hasil efektif 100 kg dal/ha jadi. Sekarang dikomersialkan.

Ekonomi:

Penelitian di bidang ekonomi berorientasi pada evaluasi dan pengujian teknologi yang dikembangkan melalui penelitian. Ini bekerja pada keuntungan: rasio biaya teknologi di petani, lapangan dan demonstrasi lapangan. Selain itu, penelitian ekonomi juga berorientasi pada manfaat: biaya rasio sistem tanam tertentu.

Riset:

(i) Pulsa mewakili sekelompok tanaman. Setiap tanaman membutuhkan input dan lingkungannya sendiri. Oleh karena itu, setiap tanaman kacang-kacangan harus mendapatkan pertimbangan individu untuk meningkatkan produksi.

(ii) Tanaman seperti kacang polong dan lentil dengan produktivitas lebih tinggi harus diperluas terlepas dari statistik konsumsi dan penggunaannya. Tambahan dapat diekspor.

(iii) Demikian pula, produksi buncis dan kacang hijau Perancis dengan pasar ekspor yang semakin besar harus ditingkatkan dengan intensifikasi penanamannya. Penanaman musim dingin (rabi) kacang Prancis di daerah non-tradisional di dataran utara dan kantong-kantong lain yang sesuai harus mendapatkan perhatian yang lebih besar. Demikian pula, ada banyak ruang untuk membawa lebih banyak area di bawah budidaya kacang hijau musim semi atau musim panas di India utara.

(iv) Ketergantungan pada teknologi yang lebih baik ditingkatkan melalui kontak besar-besaran dengan para petani dan program demonstrasi melalui uji coba lahan.

(v) Sementara varietas unggul dan tahan cekaman harus mendapatkan prioritas utama dalam program perbaikan tanaman, penekanan yang memadai pada teknologi produksi peningkatan hasil harus diberikan dengan membawa perbaikan dalam praktik agronomi dan perlindungan yang ada.

(vi) Teknologi pengelolaan hama dan penyakit terpadu perlu dikerjakan dengan halus dan berorientasi pada target pada tanaman kacang-kacangan utama untuk memerangi kehilangan hasil yang cukup besar dalam total produksi.

Ada ruang lingkup yang baik untuk perluasan areal tanaman kacang-kacangan dalam berbagai sistem tanam antar, sungguh-sungguh atau berurutan di mana risiko dalam budidaya akan minimal dan produksi total kacang-kacangan dapat ditingkatkan baik dalam perluasan horizontal maupun vertikal.

Dengan teknologi baru ini dapat menambah sedikitnya 12,4 juta ha lahan yang akan membantu meningkatkan total produksi sebesar 5-6 juta ton. Pemberaan padi harus mendapat perhatian maksimal. Komponen inilah yang dapat menambah area tambahan yang cukup besar untuk penanaman tanaman yaitu kacang tanah, kacang hijau, miju-miju, dan buncis yang ditanam belakangan.

Penelitian Pulsa:

Mandat penting lembaga adalah mengumpulkan, mengevaluasi dan melestarikan plasma nutfah. Plasma nutfah dari berbagai pulsa yang dikumpulkan oleh IIPR dan pusat koordinasi dievaluasi di bawah Pembibitan Stok Genetik Nasional di lokasi yang berbeda.

Plasma nutfah yang berguna atau berfungsi dipertahankan di IIPR dan pusat asal bersama. Set lengkap plasma nutfah adalah 153, 220 dan 115 aksesi dari pigeonea, Chick ­pea, mungbean, urbean, lentil, lathyrus, French bean dan field pea yang dipelihara di IIPR, Kanpur.

Berikut ini adalah area dorong tanaman pulsa yang berbeda

  1. Peningkatan hasil dan kualitas genetik pada (i) buncis untuk N WPZ (kondisi irigasi dan padi yang ditanam terlambat (i) kacang gude (musim hujan, musim dingin dan hibrida)- (ii) gram hijau dan gram hitam; ( iii) miju-miju (kondisi tadah hujan); (iv) kacang polong (kondisi irigasi): (v) miju-miju (kondisi hujan); (vi) kacang polong (kondisi irigasi): (vii) kacang prancis, dan (viii) kacang-kacangan kecil, yaitu horsegram, fababean, cowpea dan ricebean.
  2. Penelitian dasar buncis dan kacang gude
  3. Penelitian sistem tanam
  4. Pengelolaan nutrisi dan air terpadu
  5. Pengelolaan kekeringan terpadu
  6. Pengelolaan hama terpadu
  7. Pengembangan model tanaman untuk produksi pulsa yang tinggi dan berkelanjutan
  8. Pengumpulan, evaluasi dan konservasi sumberdaya plasma nutfah
  9. Teknologi pasca panen.
  10. Penelitian on-farm

Related Posts