Apa itu Algoritma Hashing?



Pemrogram komputer telah menggunakan fungsi hashing selama beberapa dekade. Fungsi-fungsi ini biasanya digunakan di bidang keamanan, akses data, atau validasi data. Algoritma hashing adalah fungsi matematika yang mengubah string karakter dengan panjang variabel menjadi nilai numerik tetap. Ada beberapa jenis algoritma yang tersedia saat ini. Setiap jenis dirancang untuk tujuan tertentu.

Sebuah sistem manajemen database memungkinkan untuk mengelola semua database pada hard drive menggunakan program komputer tunggal.

Sebuah fungsi hash adalah fungsi matematika yang menciptakan nilai hash dari satu set string karakter. Saat membuat fungsi hash, penting untuk melindungi dari benturan hash. Sayangnya algoritma hashing dapat membuat nilai hash yang sama dengan kumpulan data karakter yang berbeda. Ini akan menyebabkan tabrakan karena dua set data akan memiliki kunci hash yang sama.

Fungsi hash adalah fungsi matematika yang menciptakan nilai hash dari sekumpulan string karakter.

Enkripsi data adalah salah satu perlindungan utama terhadap penyusup dan aktivitas jahat. Ilmu enkripsi data dikenal sebagai kriptografi . Algoritma hashing adalah fungsi komputer yang mengubah data standar menjadi format terenkripsi . Ada banyak jenis keamanan algoritma hashing yang tersedia saat ini. Setiap fungsi memiliki tingkat kompleksitas yang berbeda untuk tujuan keamanan.

Teknik hashing pertama kali dibuat sebagai metode untuk meningkatkan kinerja dalam sistem komputer. Nilai hash adalah representasi numerik dari karakter data. Data numerik memiliki karakteristik pemrosesan yang lebih cepat saat mencari melalui file data. Banyak database komersial menggunakan file hash sebagai metode pengindeksan data dalam sistem manajemen database ( DBMS ).

Proses hashing juga telah digunakan sebagai metode untuk melindungi data komputer yang sensitif. Data hash memerlukan program enkripsi untuk mengubah data hash kembali ke format yang dapat dipahami oleh interpretasi manusia. Hampir tidak mungkin menguraikan file data terenkripsi tanpa algoritma hashing asli.

Algoritme hashing tingkat lanjut memerlukan kunci khusus yang digunakan untuk penyandian dan penguraian data. Kunci-kunci ini adalah bahan rahasia untuk membuat enkripsi menjadi kompleks. kunci enkripsi dapat berkisar membentuk 64 bit 256 bit. Ketika ukuran bit meningkat, kompleksitas algoritma hashing menjadi lebih sulit untuk dipecahkan.

Kriptografi dan algoritma hashing dikelola oleh National Institute of Standards and Technology (NIST). Grup ini mengelola standar fungsi enkripsi untuk digunakan di pemerintah Amerika Serikat. Saat ini standar yang ditetapkan adalah standar enkripsi lanjutan (AES), yang memerlukan kunci 256-bit.

Related Posts