Tanda Reaksi Kimia yang Paling Mudah Diamati



Tanda-tanda reaksi kimia tentunya banyak sekali terjadi dalam kehidupan ini, baik sulit untuk diamati maupun yang mudah diamati. Dan pada kesempatan kali ini saya akan berbagi tentang tanda reaksi kimia yang paling mudah diamati. Ada beberapa tanda dari hal tersebut diantaranya akan diulas pada paparan berikut ini. Langsung saja simaka paparannya semoga bermanfaat!

Reaksi kimia merupakan satu dari beberapa bahasan pokok bidang studi kimia. Reaksi kimia merupakan mekanisme berlangsungnya peralihan sebuah senyawa kimia (rektan) berubah jadi senyawa kimia lain (produk). Tatkala berlangsung suatu reaksi kimia, kita takan sempat mengamati mekanisme terbentuknya sebuah senyawa lain tersebut dengan kasat mata. Ciri-ciri Terjadinya Reaksi Kimia

1. Terbentuknya gelembung gas.

Dalam reaksi kimia gas yang dibuat adakalanya mengakibatkan adanya gelembung. Gelembung dapat timbul dari proses pemanasan sebuah larutan ataupun pembentukan gas pada cairan. Peristiwa keduanya tersebut adalah reaksi kimia yang lazim berlangsung.

2. Terbentuknya Endapan.

Tatkala melarutkan dua zat yang larut pada pelarut, lalu tercipta padatan pada bagian dasar larutan tersebut, itu mencirikan adanya peristiwa reaksi kimia pada larutan itu.
Terciptanya endapan tersebut adakalanya berbentuk partikel yang kecil sekali (mikro) yang mengambang pada larutan sehingga tak kasat mata. Guna meyakinkannya, cobalah larutan itu anda senter dengan cahaya. Peristiwa tersebut disebut dengan sebutan Brown Effect.

3. Terjadinya Perubahan Warna.

Sejumlah senyawa kimia cenderung mempunyai kemampuan menyerap serta menimbulkan warna. Potensi tersebut sangat khusus bagi sejumlah zat. Sehingga tatkala berlangsungnya perubahan atau konversi zat dari senyawa kimia menjadi senyawa kimia lain maka akan berlangsung transformasi warna.
Mungkin saja dari kedua reaktan yang tak memiliki warna akan menciptakan produk senyawa yang memiliki warna, ataupun dari reaktan yang memiliki warna membentuk produk yang tak memiliki warna. Peristiwa tersebut memperlihatkan berlangsungnya reaksi kimia.

4. Perubahan Temperatur.

Setiap senyawa kimia memiliki energi dalam. Energi dalam ini merupakan energi ikatan kimia dalam sebuah senyawa. Pemutusan ikatan memerlukan energi, sedangkan pembentukan ikatan kimia melepaskan energi.
Ketika reaksi kimia yang terjadi melibatakan lebih banyak pembentukan ikatan kimia daripada pemutusan ikatan kimia, maka energi akan berlebih dan dilepaskan sebagai panas dan temperatur naik.

Namun jika reaksi kimia melibatkan lebih banyak pemutusan ikatan dibandingkan pembentukan ikatan, maka energi akan kurang dan diserap dari lingkungan menyebabkan dingin dan penurunan temperatur.

5. Pemancaran Cahaya.

Reaksi kimia terkadang melepaskan energi dalam bentuk cahaya. Contoh reaksi kimia ini ialah pada kunang-kunang yang memancarkan cahaya ketika malam.

6. Terjadi Perubahan Volume.

Ketika suatu senyawa baru (produk) terbentuk, maka senyawa reaktan akan berkurang secara drastis. Pembentukan senyawa baru dan pengurangan reaktan ini dapat menyebabkan terjadinya perubahan densitas yang drastis sehingga Volume berubah.

7. Terjadi perubahan Bau.

Beberapa senyawa kimia (seperti amoniak) memiliki bau yang menyengat. Maka pembentukan amoniak atau senyawa berbau lainnya akan menyebabkan terjadinya perubahan bau pada sistem.

8. Perubahan Rasa.

Senyawa kimia yang memiliki rasa tertentu akan mengakibatkan perubahan rasa ketika bereaksi. Ini dapat dengan mudah diamati ketika kita merebus ubi, awalnya rasa ubi tidak terlalu manis, kemudian setelah direbus akan terbentuk glukosa yang memiliki rasa manis.

Related Posts