Warna Senyawa Kompleks

Suatu zat akan berwarna apabila zat itu menyerap hanya beberapa warna dan memantulkan yang lain. Warna yang tampak ialah warna yang dipantulkan atau perpaduan dari warna-warna yang dipantulkan. Bila suatu zat menyerap semua warna maka zat itu akan tampak hitam, sebaliknya bila memantulkan semua warna akan tampak putih.

Suatu zat akan berwarna Jingga bila zat itu memantulkan hanya warna Jingga dan menyerap warna lain. Suatu zat juga akan tampak Jingga bila zat itu menyerap hanya warna biru dan memantulkan yang lain. Kita sebut bahwa warna biru adalah komplemen warna Jingga.

Telah disebutkan bahwa unsur transisi membentuk senyawa-senyawa berwarna dan bahwa warna berkaitan dengan adanya subkulit 4 yang terisi tidak penuh. Pada suatu atom atau ion yang berdiri sendiri, kelima orbital dari subkulit d mempunyai tingkat energi yang sama.

Akan tetapi kehadiran ligan, menyebabkan pemisahan tingkat energi pada orbital-orbital itu. Pada sistem oktahedral (ion kompleks dengan bilangan koordinasi 6), orbitaI dx2-y2 dan dz2 menjadi lebih tinggi daripada orbital dxy, dyz, dan dxz. Selisih tingkat energi antara orbital-orbital itu ditandai dengan delta (D) yang nilainya adalah sekitar energi sinar-sinar tampak.

Oleh karena itu, ion pusat dari suatu ion kompleks yang mempunyai subkulit d yang terisi tidak penuh dapat menyerap radiasi dari spektrum sinar tampak, dengan demikian zat itu akan berwarna. Energi sinar yang di serap itu akan mengeksitasi elektron dari orbital d energi rendah ke orbital d energi tinggi. Jadi, jenis radiasi yang diserap tergantung pada harga D. Sebagai contoh, elektron 3d dari ion Ti(H2O)63+ dieksitasikan oleh radiasi dengan panjang gelombang 510 nm.

pemisahan orbital d

Harga D tergantung pada jenis ion pusat dan Lian. Serta memperlihatkan pengaruh ligan terhadap D yang berarti juga terhadap warna senyawa kompleks.

Related Posts