Menu
Usaha321.net
  • Kesehatan
  • Komputer
  • Biologi
  • Kimia
  • Fisika
  • PKN
  • Ekonomi
  • Pertanyaan
Usaha321.net

Pulau-pulau penting dalam proses integrasi

Posted on 13/08/201813/08/2018 by Hisham Budiatma

Pulau-pulau  penting  di Indonesia,  pada  umumnya  memiliki pusat-pusat  perdagangan.  Sebagai  contoh   di  Sumatra   terdapat Aceh, Pasai, Barus, dan Palembang.  Jawa memiliki beberapa pusat perdagangan misalnya Banten Sunda Kelapa, Jepara, Tuban, Gresik, Surabaya, dan Blambangan.

Kemudian di dekat Sumatra ada bandar Malaka.   Malaka  berkembang  sebagai   bandar   terbesar   di  Asia Tenggara. Tahun 1511  Malaka jatuh ke tangan Portugis.

Akibatnya perdagangan Nusantara  berpindah ke Aceh. Dalam waktu  singkat Aceh berkembang sebagai bandar  dan sebuah  kerajaan yang besar. Para pedagang dari pulau-pulau lain di Indonesia juga datang dan berdagang di Aceh.

Sementara itu, sejak awal  abad  ke-16  di Jawa berkembang Kerajaan Demak dan beberapa bandar  sebagai pusat perdagangan. Di  Indonesia   bagian   tengah  maupun  timur   juga   berkembang kerajaan  dan  pusat-pusat perdagangan. Dengan  demikian,  terjadi hubungan dagang antardaerah dan antarpulau.

Kegiatan  perdagangan antarpulau mendorong   terjadinya proses integrasi yang    terhubung   melalui    para    pedagang. Proses integrasi itu juga diperkuat dengan berkembangnya hubungan kebudayaan. Bahkan juga ada yang diikuti dengan perkawinan.

perdagangan antarpulau di kawasan Nusantara merniliki peran penting dalam proses integrasi bangsa Indonesia. Peranan tersebut dapat dilihat pada tiga hal penting. Seperti yang akan diuraikan berikut ini.

1) Menghubungkan Penduduk Satu Pulau Dengan Lainnya.

Dengan adanya pelayaran dan perdagangan antarpulau, terjadilah hubungan antar penduduk satu pulau dengan pulau lainnya. Penduduk di ujung Nusantara bagian timur bisa berhuburtgan dengan penduduk yang tinggal di ujung Nusantara bagian Barat. Penduduk kota-kota pelabuhan di pulau Nusantara sebelah selatan, seperti Jawa dan Nusa Tenggara, bisa berhubungan dengan penduduk yang berada di kota-kota pelabuhan Nusantara bagian utara, seperti Aceh, Malaka, Makasar, dan lain-lain. Dengan jalur hubungan pelayaran dan perdagangan tersebut, maka tidak ada pulau atau daerah di Indonesia yang terisolasi atau tidak pernah berhubungan dengan penduduk yang berasal dari daerah lainnya.

2) Proses Percampuran dan Penyebaran Budaya Satu Daerah Terhadap Daerah Lainnya.

Setelah jatuhnya Malaka ke tangan Portugis tahun 1511, sebagian kegiatan perdagangan Nusantara dialihkan ke Aceh, Banten, Makasar, Gresik, dan lain-lain. Di kota-kota tersebut, seperti halnya di Malaka sebelum 1511, terjadi pertemuan antara berbagai suku bangsa. Dari pertemuan itu, terjadilah pertukaran pengalaman, pengetahuan, dan adat-istiadat yang berbeda-beda. Dengan datangnya bangsa Portugis, Spanyol, kemudian disusul oleh Belanda terjadi hubungan yang lebih erat di antara para pedagang Nusantara. Eratnya hubungan tersebut dibuktikan dengan semakin ramainya pelabuhan-pelabuhan Nusantara setelah jatuhnya Malaka.

Tampaknya, adanya monopoli perdagangan Portugis di Malaka menyebabkan solidaritas pedagang Nusantara lebih meningkat. Semakin ramainya pelabuhan-pelabuhan Nusantara tersebut menunjukkan bahwa mereka lebih memilih berdagang dengan sesama suku bangsa di Nusantara, daripada dengan bangsa lain.

3) Percepatan Proses Integrasi Bangsa

Masuknya bangsa Barat (Eropa) di kawasan Nusantara yang memaksakan monopoli perdagangan, berpengaruh terhadap proses integrasi bangsa sejak abad ke-16. Hal ini disebabkan oleh dua faktor.

Pertama, melalui perdagangan antarpulau pada zaman kejayaan Islam terjadi pertukaran budaya, pengalaman, dan pengetahuan yang berasal dari pedagang yang memiliki latar belakang etnis berbeda-beda tersebut. Mereka melihat bahwa terdapat persamaan di antara mereka, seperti, agama yang dianut, budaya, bentuk fisik , dan warna kulit. Mereka melihat bahwa pedagang Nusantara memiliki persamaan. Persamaan tersebut semakin terasa setelah dibandingkan dengan agama, warna kulit, dan bentuk fisik pedagang Barat.

Kedua, perasaan sama di antara mereka semakin meningkat setelah sama-sama dirugikan oleh pendatang Barat melalui politik monopoli, pembatasan, kekerasan, dan kelicikan. Dengan demikian, timbullah solidaritas di antara para pedagang Nusantara untuk menghadapi kekuatan pedagang asing tersebut. Walaupun secara politis hal itu tidak dibuktikan dalam tindakan perlawanan bersama, perasaan solidaritas telah memperkuat aspek ideologis atau moral bahwa monopoli, pemaksaaan kehendak, kekerasan, dan kelicikan pedagang Barat harus dilawan. Perkembangan historis dalam aspek pelayaran dan perdagangan tersebut berpengaruh terhadap proses integrasi bangsa.

Secara historis, dapat dikatakan bahwa konsep bangsa ditandai dengan adanya persamaan dalam hal budaya, sistem kepercayaan, adat istiadat, dan kepentingan bersama. Para pedagang Nusantara memiliki kepentingan bersama untuk mengambil perannya kembali di bidang perdagangan setelah kejayaan mereka diruntuhkan oleh kelicikan dan monopoli dagang bangsa Eropa. Sikap fair (wajar) berupa persaingan bebas dan terbuka melalui laut Nusantara ternyata disalahgunakan oleh pedagang Barat. Sikap solidaritas sebagai satu bangsa, timbul setelah mereka memiliki kepentingan bersama untuk menghadapi monopoli dan kelicikan padagang asing tersebut.

Walaupun secara politis baru terwujud pada abad ke-20 (17 Agustus 1945), konsepsi bangsa yang terintegrasi sudah dirintis melalui perkembangan historis pelayaran dan perdagangan sejak abad ke-16.

Sumber: Sejarah SMA/MA Kelas Kemdikbud 2014

Artikel terkait

  • Peran bahasa dalam proses integrasi
  • 4 Tahap Proses Integrasi Sosial
  • Peran Perdagangan dalam proses integrasi
  • Kelenjar Ludah Dan Fungsinya dalam Proses Pencernaan
  • Pengertian Proses reversibel dan ireversibel dalam termodinamika
  • Proses Elektrolisis dalam Produksi Logam
  • Proses Elektrolisis Dalam Kehidupan Sehari-Hari
  • Penyebab Terjadi Kegagalan Dalam Proses Booting
  • Peranan Para Ulama dalam Proses Integrasi
  • Proses pernapasan dada dan perut
Integrasi
Sejarah

Pos-pos Terbaru

  • Pengertian Polimer dan apa keuntungan polimer
  • Bakteri Autotrof dan Bakteri Heterotrof
  • 6 Contoh Campuran heterogen
  • Perbedaan Dan Persamaan Sel Volta Dan Sel Elektrolisis
  • Saat Anda paling subur Memprediksi masa ovulasi
  • Apa Jenis vitamin dan fungsinya?
  • Apa Contoh polimer organik dan anorganik serta kegunaannya
  • Proses inhalasi dan ekshalasi serta perbedaan keduanya
  • Apa Pengertian Diplomasi serta tujuannya?
  • Aldehid: Pengertian, struktur, tatanama, manfaat, contoh, sifat

Fungsi

  • Fungsi Krista Mitokondria

  • Apakah fungsi Perisikel pada akar

  • 6 fungsi trikoma pada tumbuhan

  • Apa fungsi batang pada tumbuhan?

  • Apakah fungsi paru-paru pada manusia

Perbedaan

  • Perbedaan Kromatin dan Nukleosom

  • Perbedaan Sentromer dan Telomer

  • Perbedaan fosfolipid dan trigliserida

  • Perbedaan Orbital Atom dan Orbital Molekul

  • Akson dan Dendrit

Pengertian

  • Pengertian Interfase

  • Apa itu Replikasi DNA?

  • Apa Pengertian Bakteriofag

  • Apa pengertian mutasi? Jenis dan contohnya

  • Pengertian Trikoma

©2019 Usaha321.net | Powered by WordPress & Superb Themes