Bagaimana Hutan Dipengaruhi oleh Hujan Asam?-

Bagaimana Hutan Dipengaruhi oleh Hujan Asam?-

Pada awal 1960-an, para ilmuwan mengamati bukti kerusakan pohon akibat hujan asam dan polutan lingkungan lainnya di Hutan Hitam Jerman. Pertama disebut Waldsterben, atau kematian pohon, fenomena ini menyebabkan kerusakan hampir setengah dari semua pohon di Black Forest pada tahun 1990. Hujan asam membahayakan satwa liar, dan sementara sebagian besar studi hujan asam berfokus pada hewan air, hutan tidak kebal terhadap efek hujan asam.

Pengertian Hujan Asam

Hujan asam sebenarnya adalah istilah umum untuk segala jenis presipitasi asam. Artinya definisi hujan asam meliputi hujan, salju, kabut, hujan es dan/atau debu yang mengandung senyawa asam. Senyawa asam tersebut hampir selalu berupa asam nitrat atau sulfat.

Hujan asam terjadi ketika SO2 (sulfur dioksida) atau NOx (segala bentuk nitro oksida) memasuki atmosfer. Ini biasanya melalui pembakaran bahan bakar, emisi industri, kilang minyak, pembangkit listrik dan mesin/manufaktur buatan manusia lainnya. Ini kemudian bergabung dengan air dan gas atmosfer lainnya untuk memarut asam sulfat dan nitrat di dalam presipitasi yang kemudian jatuh ke tanah dari atmosfer.

Sumber emisi ini tidak perlu berada di dekat untuk menyebabkan hujan asam: angin dan arus air dapat membawa polutan ini ke seluruh dunia dan menyebabkan presipitasi asam di tempat yang jauh. PH presipitasi asam biasanya antara 4,2 dan 4,4 (sedangkan air/hujan biasanya mendekati pH netral 7).

Tanah

Selama hujan, sebagian air meresap ke dalam tanah hutan; ketika curah hujan itu sendiri bersifat asam, dapat menyebabkan keasaman tanah meningkat. Beberapa tanah termasuk kapasitas penyangga alami, yang berarti tanah menetralkan keasaman dalam tanah. Tanah-tanah ini secara alami bersifat basa, tetapi kemampuan menyangga dapat rusak karena pengendapan asam yang sering.

Tanah yang memiliki kapasitas penyangga yang lebih sedikit lebih rentan terhadap efek berbahaya lainnya dari hujan asam. Hujan asam dapat membunuh tumbuhan dan produsen lain yang berada di dasar rantai makanan, yang dapat menimbulkan efek reaksi berantai hingga predator puncak. Faktanya, hujan asam awalnya disebut “kematian pohon” karena efek hujan asam ini terhadap tanaman.

Petani seringkali terpaksa menambahkan batu kapur yang dihancurkan atau pupuk lain untuk membantu meningkatkan kapasitas penyangga tanah dan mengurangi keasaman.

Pencucian Nutrisi

Selain meningkatkan keasaman dalam tanah, hujan asam melepaskan kation seperti potasium, kalsium, magnesium, dan natrium dari tanah dan menghanyutkannya, membuat nutrisi ini tidak tersedia bagi tanaman. Dikenal sebagai penipisan tanah, proses ini mengurangi kesuburan tanah. Ketika hujan asam menghilangkan nutrisi tersebut sepenuhnya, tanah tidak dapat mendukung kehidupan tanaman. Hujan asam juga melepaskan zat seperti aluminium, yang beracun bagi tanaman.

Kerusakan Daun

Hutan di dataran tinggi, seperti di Pegunungan Great Smoky, sangat terpengaruh tidak hanya oleh hujan asam tetapi juga karena paparan awan asam dan kabut. Dengan seringnya terpapar kabut asam, lapisan lilin daun dan jarum pohon dapat melemah dan lebih rentan terhadap kerusakan akibat serangga, penyakit, atau cuaca dingin.

Efek Tidak Langsung

Ketika kehidupan tumbuhan tidak dapat didukung, kehidupan hewan juga menderita karena hilangnya habitat atau sumber makanan. Keanekaragaman hayati dapat berkurang, yang berarti jumlah lingkungan yang berbeda serta jumlah spesies yang hidup di lingkungan tersebut dapat hilang. Spesies dalam habitat tertentu bergantung satu sama lain.

Misalnya, kadar kalsium yang rendah di dalam tanah yang disebabkan oleh hujan asam dapat menurunkan jumlah cacing tanah atau serangga lain yang dibutuhkan burung untuk makanan; selain itu, jika tidak ada siput, burung betina tidak mendapatkan cukup kalsium untuk telur yang sehat. Akibatnya, populasi burung ini pun berkurang.

Thomas Northcut/Photodisc/Getty Images

Related Posts