Bagaimana Pohon Pinus Bereproduksi?-



Pohon, seperti semua organisme hidup, menggunakan berbagai strategi untuk bereproduksi. Pohon pinus telah mengembangkan struktur khusus, kerucut pinus, sebagai sarana utama reproduksi. Kerucut pinus adalah kunci keberhasilan pemupukan benih dan membantu memainkan peran penting dalam menyebarkan benih di area yang luas. Satu pohon pinus biasanya berisi kerucut pinus jantan dan betina.

TL;DR (Terlalu Panjang; Tidak Dibaca)

Tidak seperti pohon berganti daun yang mengelilingi bijinya dengan buah, pohon pinus menghasilkan kerucut berbiji untuk bereproduksi.

Kerucut Pinus

carlosbezz/iStock/Getty Images

Pohon pinus berkembang biak dengan menghasilkan biji. Berbeda dengan pohon meranggas yang menghasilkan biji yang dikelilingi buah, biji pinus terletak pada struktur bersisik yang disebut kerucut (pine cones). Pohon pinus memiliki struktur reproduksi jantan dan betina, atau kerucut.

Kerucut jantan dan betina berada di pohon yang sama. Biasanya, kerucut jantan yang menghasilkan serbuk sari terletak di cabang bawah pohon. Ini untuk mencegah serbuk sari jatuh pada kerucut betina dari pohon yang sama dan, dengan demikian, mendorong pembuahan dengan pohon pinus lainnya, yang meningkatkan variasi genetik di antara pohon.

Kerucut jantan, juga dikenal sebagai catkins, hadir hanya selama musim semi tahun ketika mereka menghasilkan serbuk sari. Mereka tidak terlihat seperti kerucut pinus yang dikenal banyak orang, tetapi merupakan struktur tipis panjang yang lunak dan terletak berkelompok di dahan.

Pemupukan

Hemera Technologies/AbleStock.com/Getty Images

Serbuk sari diproduksi oleh kerucut jantan. Sebutir serbuk sari pinus mengandung informasi genetik dari pohon pinus tempatnya digantung. Setiap butir serbuk sari dilengkapi dengan dua struktur kecil seperti sayap yang membantu serbuk sari terbang tinggi di udara dan mendorong penyebaran yang luas. Butir serbuk sari kemudian menemukan jalannya ke kerucut betina reseptif, yang tampak padat dan keras. Setelah serbuk sari mendarat di kerucut, ia menumbuhkan tabung tipis panjang ke tengah kerucut tempat telur berada. Di sana, informasi genetik dalam butiran serbuk sari digabungkan dengan informasi genetik dalam sel telur, dan menghasilkan embrio yang telah dibuahi.

Seiring berjalannya waktu (biasanya sekitar dua tahun), embrio tumbuh menjadi biji dan kerucut menjadi coklat dan berkembang menjadi sisik. Pada saat inilah buah cemara menyerupai kerucut yang biasa terlihat berserakan di dasar hutan. Jika salah satu sisik buah cemara dicabut, benih yang matang dapat terlihat di pangkalnya. Jika ditanam, benih ini akan tumbuh menjadi pohon pinus.

Penyebaran Benih

Gambar Androsov/iStock/Getty

Karena tanaman tidak bergerak, penting bagi mereka untuk memiliki cara untuk menyebarkan serbuk sari dan bijinya menjauh dari tanaman induk untuk meminimalkan perkawinan sedarah. Serbuk sari bersayap yang dimiliki pohon pinus membantu penyebaran ini. Berbagai hewan seperti tupai dan burung jay biasanya memakan biji pinus dan membubarkannya. Kacang pinus (biji) juga menjadi bagian besar dari masakan manusia (walaupun manusia tidak menyebarkan biji ini, tentu saja). Karena hewan tidak memakan semua spesies buah cemara, beberapa spesies telah mengembangkan cara unik untuk mencegah perkawinan sedarah.

Beberapa kerucut pinus tetap tertutup rapat sampai mencapai suhu yang sangat tinggi, seperti yang terjadi pada kebakaran hutan. Hanya ketika kerucut ini dipanaskan barulah mereka melepaskan bijinya, yang berhubungan dengan kemungkinan kematian tanaman induk dalam api.

Jupiterimages/Photos.com/Getty Images

Related Posts