Karakteristik Rumput Laut-



Rumput laut, juga dikenal sebagai makroalga, terdiri dari beragam kelompok organisme yang mewakili berbagai bentuk pertumbuhan. Secara umum, rumput laut dibagi menjadi tiga kelompok berdasarkan warnanya yaitu hijau, coklat dan merah meskipun warna dalam kelompok ini berbeda-beda. Rumput laut tampak mirip dengan tumbuhan darat; namun, rumput laut tidak memiliki struktur reproduksi kompleks (bunga) dan jaringan fungsional (akar, batang dan daun) yang ditemukan di lamun dan tumbuhan darat.

Identifikasi

ademdemir/iStock/Getty Images

Ketiga kelompok rumput laut tersebut antara lain rumput laut coklat (Phaeophyta), merah (Rhodophyta) dan hijau (Chlorophyta) dengan rumput laut termasuk dalam kelompok coklat. Kelompok coklat berisi sekitar 1.500 spesies, dan terdiri dari struktur tubuh terbesar dan paling kompleks dari alga lainnya. Sebagian besar spesies laut dan bentik (melekat pada dasar laut atau permukaan keras lainnya). Batang seperti batang di setiap sisi dilapisi dengan struktur besar seperti daun (bilah); tangkai dan bilah secara kolektif dikenal sebagai daun. Kantung berisi gas menyebabkan ujung atas stipe mengapung di permukaan laut. Alga coklat termasuk sikat botol (Analipus japonicus), rockweed (Fucus gardneri) dan rambut penyihir (Desmarestia virdis).

Terdiri dari lebih dari 4.000 spesies, hampir semua alga merah tumbuh di lingkungan laut. Tidak sebesar alga coklat, tubuh rumput laut merah (thallus) dibangun dari filamen bercabang yang kompleks. Merah adalah bentik, tetapi kombinasi pigmen fotosintesisnya yang khas memungkinkannya bertahan hidup di air yang lebih dalam. Beberapa spesies mengeluarkan kalsium karbonat, yang memberikan kontribusi signifikan terhadap terumbu karang. Alga merah termasuk bleachweed (Prionitis), sikat laut (Odonthalia floccose dan iga bersayap (Delesseria decipiens).

Rumput laut hijau terdiri lebih dari 7.000 spesies. Meskipun sebagian besar hidup di laut, banyak yang dapat ditemukan di air tawar. Ditemukan di sepanjang pantai berbatu dan berpasir, beberapa rumput laut hijau mentolerir koloni salinitas rendah di mana sungai bertemu laut. Alga hijau berkisar dari struktur bersel tunggal hingga struktur yang cukup kompleks. Contoh rumput laut hijau termasuk jari orang mati (Codium rapuh), tali hijau (Acrosiphonia coalita) dan selada laut (Ulvaria).

Reproduksi

Gambar Alexander Sher/iStock/Getty

Rumput laut bereproduksi secara aseksual (pertumbuhan vegetatif) dan seksual melalui pelepasan spora. Rumput laut juga menunjukkan berbagai strategi pengembangan. Beberapa spesies, terutama ganggang hijau, tumbuh dengan cepat ketika nutrisi (nitrogen) tersedia, hanya untuk bereproduksi dan mati setelah nutrisi habis. Spesies lain abadi dan sepertinya tidak pernah berhenti tumbuh, bahkan dalam kondisi buruk seperti suhu air yang parah atau sinar matahari yang terbatas.

Habitat

macbrianmun/iStock/Getty Images

Kebanyakan rumput laut menempel pada permukaan yang keras seperti batu, kerang atau alga lainnya, menggunakan struktur basal khusus yang disebut holdfast; namun, beberapa spesies rumput laut bertahan hidup di atas lumpur atau dasar berpasir. Rumput laut bersifat autotrofik, artinya menghasilkan makanannya sendiri; menggunakan sinar matahari, makroalga mengubah karbon dioksida dan air menjadi oksigen dan gula (fotosintesis). Mikroalga juga menyediakan sumber makanan bagi banyak hewan laut pemakan tumbuhan, seperti siput, bulu babi dan ikan, serta habitat alami dengan memperluas ke tempat tidur yang luas.

Prill Mediendesign & Fotografie/iStock/Getty Images

Related Posts