Masalah Lingkungan yang Disebabkan oleh Deforestasi Hutan Hujan Tropis-



Komunitas ilmiah internasional telah mengetahui dampak negatif penggundulan hutan selama bertahun-tahun, dan Brasil, salah satu negara yang paling terpengaruh, bertindak untuk mengekangnya pada tahun 2004. Terlepas dari upaya tersebut, laju penggundulan hutan telah meningkat dengan kecepatan yang semakin cepat. Pada 2016, laju deforestasi di negara tersebut melampaui laju yang tercatat pada tahun sebelumnya sebesar 29 persen. Sebelumnya, angka tersebut naik rata-rata 24 persen dari tahun ke tahun.

Brasil adalah rumah bagi lembah Amazon dan hutan hujannya, tetapi itu bukan satu-satunya negara dengan masalah deforestasi. Honduras telah kehilangan setengah tutupan hutannya dan Nigeria telah menebang semua kecuali 10 persen pohonnya. Filipina, Ghana, Indonesia, dan Nepal adalah di antara banyak negara lain yang mengalami deforestasi yang berbahaya. Pohon-pohon ditebang terutama untuk membuka lahan bagi ternak dan pertanian kecil, tetapi penebangan masih merupakan kegiatan ekonomi yang penting di banyak tempat. Selain itu, kebakaran hutan merenggut miliaran pohon setiap tahun. Pada tahun 2016, mereka mencatat kehilangan tutupan hutan yang setara dengan luas Selandia Baru.

Efek deforestasi sangat signifikan, tidak hanya bagi negara-negara yang kehilangan pohon, tetapi juga bagi komunitas global secara keseluruhan. Ini termasuk hilangnya habitat hewan dan manusia, erosi tanah, udara yang lebih kering, dan planet yang lebih hangat.

Deforestasi Dapat Menyebabkan Isu Ekologi yang Mana?

Pohon adalah penyerap karbon yang penting. Satu pohon dapat menyerap 48 pon karbon dioksida per tahun. Ini juga menyaring udara dengan menyerap polutan lainnya. Ketika pohon itu hilang, karbon dioksida yang seharusnya digunakan untuk fotosintesis tetap berada di atmosfer atau diserap oleh lautan, yang semakin diasamkan dan kurang mampu menyerap lebih banyak. Karbon dioksida adalah gas rumah kaca. Ini membantu menciptakan “langit-langit” di atmosfer yang mencegah panas bumi menghilang ke luar angkasa. Dengan kata lain, penggundulan hutan mengarah langsung pada pemanasan global, yang merupakan salah satu masalah ekologi paling serius yang dihadapi umat manusia modern.

Hilangnya Pohon Berkontribusi pada Kepunahan Massal

Sekitar selusin spesies berbeda punah setiap hari, dan para ilmuwan memperkirakan bahwa 30 hingga 50 persen dari semua spesies dapat punah pada pertengahan abad ke-21. Ini adalah satu lagi dari efek malapetaka dari penggundulan hutan. Penebangan pohon menghilangkan habitat hewan penghuni pohon, burung dan serangga, dan pemanasan global, yang berkontribusi terhadap penggundulan hutan, membunuh ikan dan amfibi serta makhluk lainnya. Hilangnya habitat juga menimbulkan masalah sosial bagi masyarakat yang tinggal di hutan yang harus pindah ke daerah pemukiman.

Deforestasi Membuat Udara Lebih Kering dan Meningkatkan Erosi Tanah

Semua orang tahu bahwa pepohonan menciptakan keteduhan dan udara di sekitar pohon cenderung lebih sejuk. Ini sebagian karena pohon mentranspirasikan air ke atmosfer. Ketika pohon itu hilang, udara di sekitarnya menjadi lebih kering dan lebih panas. Hal ini mempersulit dedaunan dan tanaman yang bergantung pada air dan naungan pohon untuk bertahan hidup.

Akar pohon membantu mengikat tanah dan mencegahnya hanyut. Ketika akarnya sudah tidak ada lagi, erosi tanah bisa menjadi ekstrim, terutama saat hujan badai lebat. Tanah longsor yang dahsyat dapat meratakan rumah, dan peristiwa pemindahan tanah yang besar dapat membuat tanah tidak dapat digunakan untuk bangunan maupun untuk pertanian.

Medioimages/Photodisc/Photodisc/Getty Images

Related Posts