Parasitisme di Alam Tundra



Tundra adalah lingkungan yang dingin dan jarang. Tundra biasanya merupakan daerah datar yang telah dibentuk oleh es dan salju musim dingin. Bioma Tundra kekurangan pohon dan tanaman yang hidup di sana memiliki musim tumbuh yang pendek karena cuaca yang keras, nutrisi yang rendah di dalam tanah dan sedikit curah hujan. Tundra Arktik memiliki musim tanam hanya 50 hingga 60 hari setahun dengan suhu rata-rata di musim panas mencapai 37 hingga 57 derajat Fahrenheit.

Jenis Hubungan Simbiotik di Tundra

Ada tiga jenis utama hubungan simbiosis; parasitisme, mutualisme, dan komensalisme. Hubungan parasit adalah ketika satu organisme diuntungkan sementara yang lain dirugikan, atau bahkan mungkin terbunuh oleh interaksi mereka. Hubungan mutualistik adalah ketika kedua organisme mendapat manfaat dari interaksi mereka. Komensalisme adalah ketika satu organisme diuntungkan sementara organisme lain tidak dirugikan atau diuntungkan.

Hubungan Parasit di Tundra

Meski kondisinya sulit, hewan belum bisa lepas dari parasitisme di tundra. Nyamuk ( Culicidae ), nematoda ( Nemathelminthes ), cacing paru-paru ( Strongylida ) dan kutu ( Anactinotrichidea ) adalah parasit yang umum. Meskipun musim panas singkat, periode yang lebih hangat ini memberikan waktu bagi populasi parasit untuk berkembang biak. Parasit yang hidup langsung di dalam atau di dalam inangnya, seperti kutu dan nematoda, disangga oleh suhu ekstrem karena suhu tubuh inang membantu mereka bertahan hidup.

Nyamuk

Nyamuk adalah parasit umum di seluruh dunia. Sementara nyamuk Arktik tidak membawa penyakit seperti sepupu tropis mereka, mereka masih menyebabkan kerusakan dengan menghisap darah hewan, yang juga berpotensi menyebabkan luka. Melihat begitu sedikit hewan di tundra ketika nyamuk akhirnya menemukan inang, mereka bisa makan tanpa henti.

Karibu ( Rangifer tarandus ) atau mamalia malang lainnya yang diserang harus berhenti makan untuk menggagalkan penyerangnya. Para peneliti telah menemukan bahwa hilangnya waktu makan ini menyebabkan penurunan populasi inang mamalia.

Nematoda

Bergantung pada spesiesnya, nematoda, sejenis cacing gelang, dapat hidup di sistem pencernaan, pernapasan, atau peredaran darah inangnya. Nematoda memakan cairan atau lapisan mukosa di tubuh inang. Nematoda biasanya menyebar ke inang baru melalui rute fecal-oral. Telur nematoda menetas dan berkembang dalam kotoran. Nematoda larva kemudian memasuki inangnya saat mereka merumput di vegetasi.

Ostertagia gruehneri adalah nematoda umum untuk karibu dan muskox ( Ovibos moschatus ). Para peneliti telah menemukan bahwa suhu tanah, bukan suhu udara, menentukan waktu perkembangan nematoda larva. Studi lapangan mengungkapkan bahwa dalam kondisi yang tepat, larva berkembang dalam tiga minggu, tepat pada saat anak sapi baru mulai merumput.

Cacing paru-paru

Cacing paru adalah sejenis cacing gelang yang hidup di paru-paru hewan inangnya. Cacing paru protostrongylid, Umingmakstrongylus pallikuukensis , adalah parasit umum muskox. Cacing paru ini bisa mencapai panjang hingga 25,5 inci. Meskipun cacing paru-paru ini tidak secara langsung membunuh inang muskox mereka, beban parasit pada sistem kekebalan tubuh mereka dapat membuat mereka rentan terhadap penyakit lain.

Seperti banyak parasit, U. pallikuukensis membutuhkan banyak inang untuk menyelesaikan siklus hidupnya. Larva menetas di paru-paru muskox dan merangkak ke kerongkongan sehingga bisa keluar bersama kotoran muskox. Larva kemudian menembus tubuh siput rawa, Deroceras laeve , dan melanjutkan perkembangan larvanya. Selanjutnya, tuan rumah muskox baru yang tidak curiga secara tidak sengaja memakan siput rawa yang terinfeksi saat merumput, memungkinkan cacing paru melanjutkan siklus hidupnya.

Kutu

Kutu menempel pada inangnya saat mereka merasakan panas tubuh, gerakan, dan getaran. Kutu meminum darah untuk bertahan hidup dan dapat menyebabkan masalah kesehatan yang signifikan bagi inangnya seperti anemia atau penyebaran penyakit. Kutu musim dingin, Dermacentor albipictus , adalah spesies bermasalah bagi rusa besar ( Alces alces ) dan karibu.

Banyak mamalia yang hidup di tundra bermigrasi dan pindah ke selatan untuk cuaca yang lebih hangat dan persediaan makanan lebih banyak di musim dingin. Perilaku migrasi ini dapat membantu penyebaran kutu. Kutu menempel di daerah selatan yang lebih hangat lalu menumpang ke utara untuk menyebar ke hewan baru.

Mutualisme dan Komensalisme di Tundra

Tidak semua hubungan di tundra berdampak negatif. Lumut adalah contoh mutualisme di tundra. Lumut bukanlah tanaman atau bahkan organisme tunggal tetapi kombinasi jamur dan alga atau cyanobacteria yang hidup sebagai satu. Dengan lebih dari 500 spesies di Kutub Utara, lumut merupakan sumber makanan penting bagi herbivora di tundra.

Hubungan simbiosis antara beruang kutub ( Ursus maritimus ) dan rubah kutub ( Vulpes lagopus ) dapat dianggap sebagai komensalisme. Rubah Arktik akan mengikuti beruang kutub dan mengais-ngais sisa makanan mereka. Interaksi ini tidak merugikan beruang kutub karena mereka telah memakan semua yang mereka inginkan sementara rubah kutub mendapatkan keuntungan dengan mendapatkan makanan.

â €¢â€¢â€¢Photos.com/Photos.com/Getty Images

Related Posts