Pengaruh Degradasi Hutan terhadap Ekosistem-



Deforestasi dan degradasi hutan menciptakan masalah ekologis di setiap bagian dunia. Deforestasi terjadi dengan sangat cepat, terutama di daerah tropis di mana jutaan hektar ditebang habis setiap tahun. Hutan yang tersisa juga mengalami polusi dan operasi penebangan selektif yang menurunkan integritas ekosistem lokal. Penghancuran hutan juga mempengaruhi kualitas tanah dan air di area terdekat dan dapat berdampak buruk pada keanekaragaman hayati di berbagai ekosistem yang terhubung.

Hilangnya keanekaragaman hayati

Dampak degradasi hutan yang paling signifikan adalah hilangnya habitat yang menyebabkan hilangnya spesies. Hutan adalah salah satu ekosistem yang paling beragam secara biologis di planet ini. Lebih dari separuh spesies terestrial hidup di hutan hujan, yang mengalami tekanan deforestasi terbesar. Hilangnya keanekaragaman hayati juga dapat terjadi selama tebang pilih, karena masing-masing spesies mungkin tidak toleran terhadap hilangnya jenis pohon tertentu atau adanya operasi penebangan. Hilangnya spesies di dalam hutan dapat menyebar ke ekosistem sekitarnya, karena rantai makanan seringkali melewati batas ekosistem.

Terganggunya Siklus Air dan Ekosistem Sungai

Evapotranspirasi mengacu pada air yang menguap dari hutan kembali ke atmosfer, meningkatkan curah hujan di seluruh ekosistem terdekat. Hilangnya hutan mengganggu siklus ini, mengakibatkan berkurangnya curah hujan dan menyebabkan kondisi yang lebih kering di daerah sekitar yang luas, terkadang menyebabkan kekeringan. Hutan juga mempertahankan kelembapan dari curah hujan, memungkinkannya untuk mengisi ulang tabel air dan mengatur aliran air ke sungai dan saluran air lainnya. Hilangnya hutan seringkali mengakibatkan peningkatan banjir dan erosi sedimen ke sungai, mengganggu ekosistem sungai.

Longsoran

Hutan mengandung tanah yang sangat kaya yang telah menerima bahan organik dalam jangka waktu yang lama. Ketika hutan dihancurkan, tanah terkena sinar matahari, yang menyebabkan kehilangan unsur hara. Saat hujan lebat, tanah kering hanyut karena kurangnya struktur akar di tanah. Sekali humus hilang di suatu daerah, akan sangat sulit untuk membangun kembali hutan atau menggunakan lahan tersebut untuk tujuan produktif lainnya.

Pemanasan global

Deforestasi adalah penyebab utama emisi karbon dioksida yang disebabkan oleh manusia yang menyebabkan pemanasan global. Semua hutan mengandung karbon dalam jumlah besar. Ketika mereka dihancurkan, pembakaran atau pembusukan materi hutan melepaskan karbon ini ke atmosfer dalam bentuk karbon dioksida. Karbon dioksida adalah gas rumah kaca, menyerap panas matahari di atmosfer. Oleh karena itu, konsentrasi karbon dioksida atmosfer yang lebih tinggi menyebabkan iklim yang lebih hangat. Pemanasan global mengancam ekosistem dan keanekaragaman hayati secara global.

Emeryk Drozdowski/iStock/GettyImages

Related Posts