Serangga & Serangga Penghisap Darah –



Dari lebah peminum nektar hingga mantid karnivora, serangga memiliki beragam desain mulut yang sangat cocok dengan makanan pilihan mereka. Serangga penghisap darah dapat menembus kulit mangsanya, menyuntikkan antikoagulan atau pengencer darah, dan menyedot darah yang kaya protein, semuanya dengan bagian mulut yang berbeda. Sementara serangga penghisap darah yang paling umum adalah lalat (Diptera), kelompok serangga lainnya, seperti serangga sejati (Hemiptera) dan bahkan beberapa ngengat (Lepidoptera) memiliki perilaku menghisap darah.

Nyamuk

Dari semua serangga pemakan darah, nyamuk mungkin yang paling familiar. Lalat ini milik keluarga Culicidae yang tersebar luas dan dapat ditemukan di seluruh dunia, kecuali Antartika. Hanya nyamuk betina yang meminum darah; mereka membutuhkan protein untuk menghasilkan telur. Nyamuk yang belum dewasa, disebut larva, hidup di genangan air seperti kolam, kolam atau selokan dan memakan bahan organik di dalam air. Nyamuk tertarik pada panas, karbon dioksida, dan asam laktat yang dihasilkan hewan. Saat nyamuk betina mendarat di mangsanya, dia menyuntikkan selang panjang, yang disebut belalai, ke dalam kulit. Saat dia menghisap darah, dia mengeluarkan air liur untuk mencegah darah membeku. Tubuh manusia memiliki reaksi alergi terhadap air liur ini, yang menyebabkan kulit membentuk benjolan merah yang gatal setelah gigitan nyamuk. Air liur inilah yang menularkan penyakit seperti demam berdarah, virus Zika, virus West Nile dan malaria.

Lalat Hitam

Mirip dengan sepupu nyamuk mereka, hanya lalat hitam betina (Simuliidae) yang memakan darah. Rahangnya yang tajam memotong kulit mamalia atau burung sehingga dia bisa menyedot makanan darah. Juga seperti nyamuk, larva lalat hitam hidup di air, tetapi mereka lebih suka air sungai yang mengalir. Lalat hitam sering disebut agas kerbau karena bentuknya yang bungkuk. Meskipun ukurannya kecil (panjangnya sekitar 5 milimeter), dalam kelompok besar, lalat ini menjadi gangguan parah bagi ternak dan satwa liar.

Lalat Lainnya

Lalat kuda dan lalat rusa (Tabanidae) adalah beberapa lalat penghisap darah yang lebih besar dengan panjang 10 hingga 25 milimeter. Lalat rusa, yang lebih kecil dari keduanya, berwarna coklat tua atau hitam dan memiliki warna gelap pada sayapnya. Betina dari lalat ini memakan darah, sedangkan jantan lebih menyukai nektar. Seperti namanya, lalat kuda sering menjadi hama ternak yang serius, tetapi kedua makhluk ini akan menggigit manusia, meninggalkan luka dan bengkak yang menyakitkan.

Kutu rambut

Meskipun ada banyak spesies kutu penghisap darah, hanya satu kelompok, Pediculidae, yang memakan manusia. Kutu tubuh, kutu kepala, dan kutu kepiting adalah serangga kecil, bertubuh rata, dan tidak bersayap. Kutu kepala dan kutu badan memiliki bentuk memanjang yang mirip, sedangkan kutu kepiting menyerupai krustasea. Kutu kepala dapat ditularkan dengan berbagi sisir, sikat atau topi dan melalui kontak langsung. Kutu betina menempelkan telurnya ke rambut sementara kutu tubuh betina meninggalkan telurnya di pakaian. Setelah telur menetas, kutu tetap berada di inangnya seumur hidup, di mana mereka memakan darah. Kutu kepala tinggal di kepala manusia sementara kutu kepiting biasanya lebih menyukai area kemaluan. Kedua hama ini mengganggu tetapi tidak mengancam. Kutu tubuh, bagaimanapun, mampu menularkan penyakit, terutama tifus, penyakit bakteri yang sangat menular.

Kutu busuk

Kutu busuk pipih, lonjong, coklat kemerahan (Cimicidae) bersembunyi di lapisan kasur, stopkontak listrik, atau retakan di lantai dan dinding dan keluar untuk makan darah di malam hari. Mereka bisa menggigit beberapa kali di malam hari sampai tubuh mereka membengkak dengan darah, tapi mereka bisa bertahan hidup berbulan-bulan tanpa makan. Hama ini meninggalkan luka merah dan gatal di tubuh. Kutu busuk sulit dihilangkan dari rumah Anda, dan Anda mungkin perlu membuang perabotan dan karpet yang penuh untuk menghilangkannya.

Kutu

Kami biasanya menganggap kutu (Siphonaptera) sebagai masalah bagi kucing atau anjing, tetapi hama penghisap darah ini tidak selalu spesifik pada inang pilihan mereka. Tidak seperti kutu atau kutu busuk, kutu dapat melompat ke area berbeda di sekitar inang serta dari satu inang ke inang lainnya. Mereka dapat berpindah dari hewan ke manusia tanpa pandang bulu. Beberapa spesies kutu adalah vektor penyakit, terutama penyakit pes, yang ditularkan oleh kutu tikus.

Pengisap Darah lainnya

Beberapa makhluk bukan serangga memiliki perilaku penghisap darah. Bentuk parasit tungau dan kutu (Acarina), seperti tungau kudis, tungau dan kutu rusa adalah hama yang serius bagi hewan dan manusia. Penyakit Lyme ditularkan oleh kutu penghisap darah yang bersembunyi di bawah kulit. Tungau yang menggali menyebabkan kudis, penyakit kulit mamalia yang menyebabkan keropeng, rambut rontok, dan gatal parah.

TacioPhilip/iStock/GettyImages

Related Posts