Hasil Kebudayaan Masyarakat Praaksara

Masyarakat Praaksara adalah masyarakat yang tidak memiliki tulisan atau sistem tulisan yang kompleks. Masyarakat ini hanya memakai alat-alat seni, seperti gambar batu, seni reliefs, dan seni seni lainnya, untuk mengungkapkan ide-ide dan cerita-cerita mereka.

Masyarakat Praaksara ditemukan di seluruh dunia, seperti di Eropa, Asia, Afrika, dan Amerika. Namun, masyarakat ini paling populer ditemukan di wilayah Mesopotamia, Mesir, dan China.

Di Mesopotamia, masyarakat Sumeria adalah masyarakat Praaksara yang paling populer. Mereka memakai alat-alat seni, seperti gambar batu, seni reliefs, dan seni seni lainnya, untuk mengungkapkan ide-ide dan cerita-cerita mereka. Mereka juga memakai cuneiform, yang merupakan sistem tulisan yang dibuat dengan menggunakan garis-garis yang dihantam pada permukaan tablet clay.

Di Mesir, masyarakat Mesir Kuno adalah masyarakat Praaksara yang paling populer. Mereka memakai seni reliefs dan seni seni lainnya, untuk mengungkapkan ide-ide dan cerita-cerita mereka. Mereka juga memakai huruf hieroglif, yang merupakan sistem tulisan yang dibuat dengan menggunakan gambar-gambar yang berarti.

Di China, masyarakat Shang adalah masyarakat Praaksara yang paling populer. Mereka memakai seni seni, seperti gambar batu, seni reliefs, dan seni seni lainnya, untuk mengungkapkan ide-ide dan cerita-cerita mereka. Mereka juga memakai karakter kaogong, yang merupakan sistem tulisan yang dibuat dengan menggunakan garis-garis yang dihantam pada permukaan tablet clay.

Masyarakat Praaksara menjadi salah satu waktu yang penting dalam sejarah manusia, yang menunjukkan bahwa manusia telah memiliki teknik seni yang rumit dan memakai alat-alat untuk mengungkapkan ide-ide dan cerita-cerita mereka. Namun, zaman ini juga menunjukkan bahwa manusia masih hidup dalam keadaan yang agak primitif dan belum memiliki teknologi yang rumit.

Hasil Kebudayaan Masyarakat Praaksara

Masyarakat praaksara merujuk pada periode sejarah manusia sebelum penemuan sistem tulisan. Pada periode ini, manusia hidup dalam masyarakat yang belum mengembangkan tulisan tertulis, sehingga pengetahuan tentang mereka didasarkan pada peninggalan arkeologis yang ditemukan. Berikut adalah beberapa hasil kebudayaan yang umum ditemukan dari masyarakat praaksara:

  • 1. Alat-alat Batu: Penggunaan alat-alat batu merupakan ciri khas masyarakat praaksara. Mereka membuat alat-alat seperti kapak batu, pisau batu, dan alat pemotong batu lainnya. Alat-alat ini digunakan untuk berburu, mengumpulkan makanan, dan memproses bahan-bahan alami.
  • 2. Seni Rupestrian: Seni rupestrian atau seni batuan adalah seni yang diukir atau dicat pada permukaan batu di gua atau tebing. Contohnya termasuk lukisan dinding gua, gambaran manusia, hewan, dan simbol-simbol lainnya. Seni rupestrian memberikan wawasan tentang kehidupan, kegiatan, dan keyakinan masyarakat praaksara.
  • 3. Pemakaman: Masyarakat praaksara memiliki tradisi pemakaman yang beragam. Pemakaman bisa dilakukan dalam bentuk penguburan di dalam gua, kuburan dengan penutup batu, atau pemakaman kolektif di dalam gundukan tanah atau dolmen. Peninggalan pemakaman ini memberikan informasi tentang praktik keagamaan dan kepercayaan mereka terhadap kehidupan setelah mati.
  • 4. Alat dan Peralatan Keramik: Beberapa masyarakat praaksara mulai mengembangkan teknologi keramik. Mereka membuat alat-alat dan peralatan rumah tangga dari tanah liat yang dibakar, seperti wadah penyimpanan, wadah memasak, dan alat makan. Temuan keramik memberikan informasi tentang kehidupan sehari-hari, aktivitas ekonomi, dan kemampuan teknologi mereka.
  • 5. Tembikar: Masyarakat praaksara juga sering membuat tembikar sebagai wadah atau alat. Tembikar bisa berupa periuk, mangkuk, atau vas dengan berbagai bentuk dan hiasan. Temuan tembikar memberikan wawasan tentang kehidupan domestik, pola makan, dan kegiatan sosial mereka.
  • 6. Alat Musik: Beberapa masyarakat praaksara juga mengembangkan alat musik sederhana, seperti seruling batu atau alat musik perkusi dari kulit binatang atau tempurung. Alat musik ini mungkin digunakan dalam upacara keagamaan, hiburan, atau komunikasi sosial.
  • 7. Seni Patung Miniatur: Beberapa masyarakat praaksara membuat patung-patung miniatur dari tanah liat atau batu. Patung-patung ini mungkin mewakili manusia, hewan, atau dewa-dewi dalam kepercayaan mereka. Seni patung miniatur memberikan wawasan tentang estetika, mitologi, dan kepercayaan spiritual mereka.

Peninggalan-peninggalan ini adalah bukti nyata dari kehidupan dan kebudayaan masyarakat praaksara. Meskipun mereka tidak memiliki sistem tulisan untuk mencatat sejarah mereka, penemuan arkeologis memberikan pemahaman tentang cara hidup, kegiatan ekonomi, praktik keagamaan, dan interaksi sosial mereka.

Topik terkait

Kebudayaan Kapak Persegi: Mengungkap Kejayaan Budaya Praaksara di Indonesia

10 Soal dan jawaban essay masa praaksara

Ciri-Ciri Masa Perundagian: Perkembangan Perdagangan dalam Sejarah Manusia

Ciri-ciri Masa Berburu dan Meramu: Keahlian Kuno yang Mengagumkan

Contoh Hasil Kebudayaan Masa Praaksara di Indonesia: Menelusuri Jejak Peradaban Purba

Related Posts