Kemajuan IPTEK bagi Kelestarian Lingkungan Hidup

Keberadaan ilmu pengetahuan dan teknologi di satu sisi bermanfaat bagi manusia dan makhluk hidup lainnya, di sisi lain bisa menimbulkan dampak negatif. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah berhasil membawa manusia untuk menginjakan kaki dan menempatkan pesawat ruang angkasa di bulan, meningkatkan produksi dengan berlibat ganda, industrialisasi yang serba modern, eksploitasi barang-barang tambang di perut bumi, percobaan-percobaan ilmu pengetahuan dan teknologi tingkat tinggi, dan sebagainya.

Semua sumber daya lingkungan adalah aset-aset yang hendaknya diefektifkan dan diefisienkan dengan sebaik-baiknya. Tidak satu pun unsur-unsur lingkungan, baik berupa materi, energi, ruang, waktu, dan juga keanekaragaman hayati yang tidak luput dari usaha pendayagunaan.

Dengan demikian, baik sumber-sumber daya yang nonekonomis (udara) dan ekonomis haruslah digunakan dan dipelihara secara wajar. Berbagai limbah industri yang dinilai menjadi masalah bagi lingkungan harus didayagunakan, diolah, dan dikembangkan menjadi bahan yang bermanfaat.

Produk-produk yang tidak berarti merepotkan ini bisa didayagunakan, misalnya, sebagai bahan pupuk kompos). Selain itu, sampah juga bisa dimanfaatkan menjadi gas beo, yang berguna untuk keperluan memasak, penerangan, atau tenaga gerak.

Kemajuan Teknologi bagi Kelestarian Lingkungan

Fungsi teknologi untuk siap mengolah sampah secara mekanis (modern recycling process) perlu dioptimalkan. Sistem teknologi harus difungsikan juga untuk memecahkan masalah-masalah lingkungan yang lain, seperti mengawasi pencemaran, menanggulangi kerusakan yang ditimbulkannya, mengawasi limbah-limbah industri, dan sebagainya.

Situasi dunia yang diwarnai oleh berbagai situasi, seperti ledakan jumlah penduduk, kemiskinan, tata ekonomi yang belum mantap, tata keadilan sosial yang tidak seimbang, dan konfrontasi internasional yang belum reda, menantang teknologi untuk berbuat lebih banyak.

Intensifikasi dan ekstensifikasi pertanian lewat teknologi yang tepat mutlak digalakkan. Di sinilah letak peran teknologi untuk menjawab permasalahan diatas.

kincir angin

Selain itu, teknologi juga dituntut untuk bisa mengatasi masalah-masalah sosial ekonomi sebagai konsekuensi logis dari pelaksanaan pembangunan. Masalah sosial ekonomi itu erat kaitannya dengan upaya memanfaatkan bioteknologi di bidang pertanian. Teknologi juga diharapkan dapat menggarap lautan dengan segala sumber dayanya, seperti pemanfaatan arus laut, tenaga ombak, angin laut, serta segala kekayaan yang terkandung di dalamnya.

Tantangan di depan yang lebih banyak, membuat teknologi harus berpikir untuk memanfaatkan segala potensi alam yang nonekonomis, seperti solar energy (energi matahari), energi angin, dan energi yang dapat dikembangkan dari panas matahari yang tersimpan di dalam air laut, pemanfaatan arus laut, dan angin laut.

Sinar surya (matahari) dapat dimanfaatkan untuk membersihkan air yang tercemar akibat limbah industri. Oleh karena itu, para ahli berupaya memanfaatkan sinar matahari tersebut (ultraviolet) dengan membuat alat yang dikenal dengan Detoksifikasi Surya, yaitu sistem pengolahan air yang terkontaminasi dengan memanfaatkan panas sinar matahari.

Demikianlah berbagai kemungkinan sumber alam yang bisa dimanfaatkan oleh kemajuan teknologi. Optimalisasi kemajuan teknologi bagi kelestarian lingkungan, pada gilirannya akan berpengaruh terhadap eksistensi manusia juga.

Related Posts