Latar Belakang Munculnya Revolusi Hijau

Perkembangan dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi cukup pesat dewasa ini. Dalam bidang pertanian manusia berupaya menemukan dan mengembangkan teknik-teknik modern atau mengadakan penelitian-penelitian guna mengatasi masalah kekurangan bahan pangan. Hal itu dilakukan karena pertumbuhan penduduk tidak sebanding dengan peningkatan produksi pertanian.

Kemajuan di bidang teknologi pertanian, seperti adanya teknologi hujan buatan dan penemuan varietas padi unggul telah memungkinkan peningkatan hasil produksi yang cukup tinggi  dapat memenuhi kebutuhan manusia. Teknologi informasi, komunikasi, dan transportasi di Indonesia juga mengalami perkembangan yang cukup pesat. Perkembangan yang pesat ini pada gilirannya mendukung pelaksanaan pembangunan nasional.

Perkembangan itu terjadi karena manusia dengan akalnya berupaya untuk mengembangkan, menemukan, dan mengadakan penelitian-penelitian di bidang ilmu pengetahui dan teknologi. Upaya ini dilakukan karena adanya keinginan manusia untuk dapat memenuhi segala kebutuhan atau keinginan hidupnya di segala bidang.

Indonesia bertekad untuk memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai salah satu wahana untuk meningkatkan kesejahteraan kehidupan bangsa. Peningkatan kemampuan memanfaatkan, mengembangkan, dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi dilaksanakan dengan peningkatan alih teknologi melalui perubahan dan pembaharuan teknologi di segala bidang.

Revolusi Hijau adalah suatu revolusi produksi biji-bijian dan hasil penemuan-penemuan ilmiah berupa benih unggul baru dari berbagai varietas gandum, padi, dan jagung yang telah mengakibatkan tingginya hasil panen komoditas tersebut di banyak negara berkembang.

Munculnya Revolusi hijau didasari oleh berbagai masalah yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat. Salah satu masalah sebagai akibat pertambahan jumlah penduduk yang pesat adalah bagaimana mengupayakan peningkatan hasil produksi pertanian. Peningkatan jumlah penduduk tentu harus diimbangi oleh peningkatan produksi pertanian.

Gagasan mengenai Revolusi Hijau bermula dari hasil penelitian dan tulisan Thomas Robert Malthus (1766 – 1834) yang mengemukakan bahwa masalah kemiskinan dan kemelaratan adalah masalah yang tidak bisa dihindari oleh manusia.

Kemiskinan dan kemelaratan terjadi karena pertumbuhan penduduk dan peningkatan produksi pangan tidak seimbang. Pertumbuhan penduduk berjalan lebih cepat dibandingkan dengan peningkatan produksi pertanian (pangan). Menurut Malthus, pertumbuhan penduduk mengikuti deret ukur, sedangkan peningkatan produksi pangan mengikuti deret hitung.

Tulisan Robert Malthus menimbulkan pengaruh di Eropa dan Amerika Serikat dengan munculnya gerakan pengendalian pertumbuhan penduduk dengan cara pengontrolan jumlah kelahiran dan gerakan usaha pencarian dan penelitian bibit-bibit unggul dalam bidang pertanian.

Revolusi Hijau menjadi suatu usaha besar untuk meningkatkan produksi pangan daerah-daerah atau negara miskin di dunia.  Sejumlah varietas padi-padian baru yang unggul, khususnya gandum, padi, dan jagung dikembangkan dalam upaya untuk dapat melipat gandakan hasil produksi pertanian.

Para ilmuwan di IRRI sedang mempelajari dampak dari penambahan radiasi ultraviolet-B pada struktur dan fungsi tanaman padi. Tampak mereka sedang mengukur tingkat radiasi ultraviolet-B dalam rumah kaca untuk mempelajari dampak perubahan iklim global pada pertumbuhan dan produksi padi.

Related Posts