Perkembangan Industri di Indonesia

Industri merupakan salah satu potensi besar bagi timbulnya masalah lingkungan. Polusi udara akan berdampak pada Kesehatan dan kerusakan pada lapisan ozon (ozone layer). Para ahli berpendapat bahwa kerusakan pada lapisan ozon akan menyebabkan terjadinya pemanasan global (global warming).

Memanfaatkan sumber daya alam untuk menghasilkan energi  angin merupakan salah satu potensi alam yang belum dieksploitasi secara maksimal untuk menghasilkan energi.

Jenis-jenis Industri Nonpertanian

Berbagai jenis industri yang masuk ke dalam industri nonpertanian ini antara lain, industri semen, besi baja, perakitan kendaraan bermotor, elektronika, kapal laut, kereta api, dan pesawat terbang. Berbagai macam industri telah didirikan untuk menghasilkan dan meningkatkan produksinya. Pabrik-pabrik semen telah didirikan di berbagai kota di Indonesia, seperti pabrik semen di Gresik, Padang, Cibinong, dan Ujung Pandang.

Langkah Strategis di Bidang Industri

Seperti telah diutarakan sebelumnya, sampai akhir dasawarsa 1970-an, kondisi perindustrian Indonesia masih sangat lemah. Untuk memperkuat struktur industri Indonesia pemerintah menyusun suatu langkah strategis secara bertahap. Langkah itu dinamakan Peta Rangka Landasan bidang industri yang sejak tahun 1984 menjadi arah kebijaksanaan pembangunan industri nasional.

Pembangunan Kawasan Proyek Percontohan

Pemerintah juga mengambil langkah-langkah yang perlu dirintis, antara lain strukturisasi wilayah-wilayah industri dengan sistem “Pusat Pertumbuhan Industri” (Industrial Growth Center). Sebuah proyek percontohan telah diupayakan di Lhok Seumawe dan dicanangkan sebagai suatu wilayah terpadu dari pusat-pusat industri petrokimia, pupuk urea, semen, kertas, dan sebagainya. Upaya yang sama juga telah dan akan dilaksanakan di wilayah-wilayah pusat industri, seperti di Palembang, Gresik, Kupang, dan Kalimantan Timur.

Pembangunan Pabrik Semen

Dalam waktu dekat ini, beberapa pabrik semen akan dibangun di beberapa kota di Indonesia. Pembangunan pabrik ini dimaksudkan untuk mengatasi kelangkaan semen yang pernah terjadi pada tahun 1995.

Pembangunan Pabrik Pengecoran Logam dan Besi Baja

Dalam upaya meningkatkan produksi logam/besi baja, pemerintah membangun pula beberapa pabrik pengecoran atau peleburan logam dan besi baja di beberapa kota seperti di Jakarta dan Cilegon (Krakatau Steel). Di bidang industri perkapalan, telah dibangun sebuah galangan kapal di Surabaya yang dikelola oIeh PT. PAL Indonesia. PT PAL resmi dibuka pada bulan April 1985. Di bidang industri pesawat terbang, pemerintah juga telah membangun perusahaan dengan nama IPTN (Industri Pesawat Terbang Nusantara) di Bandung.

Deregulasi di Bidang Industri

Upaya-upaya pemerintah untuk memperkuat struktur industri tersebut, juga dibarengi dengan dikeluarkannya beberapa kebijaksanaan. Sejak tahun 1985/1986, pemerintah secara berturut-turut memberlakukan deregulasi di bidang industri, seperti deregulasi di bidang investasi. Kebijaksanaan itu di tempuh guna menarik minat investor dalam dan luar negeri. Hasil kebijaksanaan ini mulai tampak pada tahun-tahun berikutnya, yaitu dengan meningkatnya aktivitas pembangunan bidang ini. Ketika aktivitas pembangunan industri meningkat, proses alih teknologi juga dilakukan. Baik melalui pendidikan, penelitian, maupun penerapan langsung dalam industri. Sasarannya jelas, yaitu agar bangsa Indonesia dapat mandiri dalam pengembangan industri.

Penelitian di Sektor Industri

Penelitian-penelitian di sektor industri dilaksanakan dengan mengambil bentuk pada penelitian-penelitian terhadap bahan baku industri, mutu teknologi industri, peralatan produksi serta diversifikasi dan pengayaan desain. Bentuk kebijaksanaan lain yang sudah dijabarkan adalah pelaksanaan standarisasi industri. Pada hakikatnya, standarisasi industri merupakan suatu unifikasi dan penyederhanaan terhadap standar produksi secara nasional.

Hasil-hasil yang diperoleh

Kemampuan bangsa Indonesia dalam menerapkan teknologi di bidang industri tersebut terlihat dari produk-produk industri yang dihasilkan, seperti mobil niaga, berbagai peralatan mesin, pupuk petrokimia, dan besi baja. Bahkan pembuatan sebagian peralatan pesawat terbang, kapal laut, dan peralatan lepas pantai sudah bisa dibuat di Indonesia.

Kebanyakan produk-produk tersebut dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan kebutuhan ekspor. Dari sektor industri ini pula telah menyumbangkan devisa negara yang tidak sedikit.

Related Posts