9 Situasi Penyebab Konflik

Konflik yang terjadi diantara individu dalam menjalankan interaksinya banyak dibahas dalam studi pisikologi sosial. Salah satunya dikemukakan oleh Ursula Lehr. Menurut ilmuwan ini, kemungkinan-kemungkinan situasi yang dapat menimbulkan konflik adalah sebagai berikut.

Konflik dengan Orang Tua Sendiri

Konflik itu terjadi sebagai akibat situasi-situasi hidup bersama dengan orang tua. Pengharapan-pengharapan orang tua dan kewajiban-kewajiban seorang anak kepada orang tuanya sulit sekali dijalankan bersamaan secara serasi.

Konflik dengan Anak-Anak Sendiri

Konflik ini terjadi misalnya setelah orang tua mengetahui tingkah laku anak-anak yang tidak cocok dengan harapannya. Akibatnya, orang tua memberikan tanggapan yang berlebihan, misalnya, menghukum, mengurangi hak-hak mereka, dan lain-lain.

Konflik dengan Sanak Keluarga

Pada masa kanak-kanak dan remaja dapat timbul konflik, terutama dengan kakek, nenek, paman, atau bibi yang ikut dalam proses pendidikan (sosialisasi) anak. Pada masa-masa berikutnya, dapat timbul konflik dengan mertua atau keluarga suami atau istri yang dipandang terlalu ikut campur, atau dengan saudara-saudara sendiri, misalnya akibat pembagian warisan yang dianggap tidak adil.

Konflik dengan Orang Lain

Konflik jenis ini timbul dalam hubungan sosial dengan tetangga-tetangga, teman kerja, dan orang-orang lain. Konflik sosial dapat timbul karena perbedaan pendirian atau pendapat mengenai suatu hal.

Konflik dengan Suami atau dengan Istri

Kesukaran-kesukaran dalam perkawinan, pertentangan-pertentangan kecil mengenai persoalan hidup sehari-hari atau perselisihan yang dalam mengenai persoalan hidup atau tujuan hidup dapat memicu terjadinya konflik antara suami dan istri.

Konflik dalam Pemilihan Pekerjaan

Konflik yang timbul dari sifat pekerjaan sendiri, misalnya membosankan atau terlalu berat atau konflik yang berhubungan dengan waktu kerja, aspirasi kerja, masalah keuangan, dan masalah hubungan dengan teman-teman.

Konflik di Sekolah

Berbagai macam konflik di sekolah antara lain berupa tidak dapat mengikuti pelajaran, tidak lulus ujian, persoalan hubungan antar guru dengan murid, atau persoalan kedudukan di antara teman-teman sebaya dalam kelas.

Konflik Agama

Berhubungan dengan pertanyaan-pertanyaan mengenai hakikat dan tujuan hidup, aturan-aturan yang bertentangan dengan agama, pindah dari suatu agama ke agama lain, menikah dengan orang yang berbeda agama, dan lain-lain.

Konflik Pribadi

Misalnya, timbul karena minat yang berlawanan, tidak ada keuletan, atau tidak ada kemampuan untuk mengembangkan diri dan meluaskan hidup.

Related Posts