Kingdom plantae dapat dibagi menjadi dua kelompok besar. Mereka adalah kelompok tumbuhan vaskuler dan kelompok tumbuhan non vaskuler. Namun, ada beberapa kesamaan serta perbedaan antara kedua kelompok ini. Keduanya tumbuhan vaskuler dan non vaskuler adalah fotoautotropik, yang dapat melakukan fotosintesis. Artikel ini bermaksud untuk membahas karakteristik dan perbandingan dari kedua kelompok ini.
Tumbuhan vaskuler
Tumbuhan vaskuler juga dikenal sebagai Tracheophyta atau tumbuhan yang tinggi. Mereka terdiri dari jaringan pembuluh angkut, yang sangat khusus. Jaringan pembuluh angkut mereka terbuat dari floem dan xilem, dan bertanggung jawab untuk translokasi nutrisi dan air ke seluruh tubuh.
Jaringan pembuluh angkut memberikan dukungan dan kekakuan pada tumbuhan, selain sirkulasi makanan dan air. Ada jaringan yang mengalami lignifikasi yang berhubungan dengan xilem.
Organ tumbuhan berkembang dengan baik dengan kombinasi yang berbeda dari jaringan. Ada empat jenis jaringan yang ditemukan pada tumbuhan vaskuler. Mereka adalah jaringan pembuluh angkut, jaringan meristamatik, jaringan dasar, dan jaringan kulit. Fase generasi utama tumbuhan vaskuler adalah sporofit, yang memiliki dua set kromosom (diploid). Juga, tumbuhan ini terdiri dari akar sejati, batang, daun.
Tumbuhan vaskuler termasuk pakis, konifer, dan tumbuhan berbunga. Tumbuhan vaskuler dapat menampilkan berupa benih tumbuhan atau spora tumbuhan. Tumbuhan milik kelompok ini memiliki siklus hidup yang beragam.
Tumbuhan Non Vaskuler
Tumbuhan, yang tidak memiliki sistem vaskuler disebut tumbuhan non vaskuler atau tumbuhan yang rendah. Tumbuhan ini tidak mengandung jaringan xilem atau floem. Tapi mereka memiliki jaringan khusus untuk translokasi air.
Bryophyta, termasuk lumut hati, lumut daun, dan lumut tanduk milik kelompok tumbuhan non vaskuler. Karena jaringan pembuluh angkut yang absen pada kelompok ini, mereka tidak memiliki batang sejati, sistem akar atau daun. Juga, tumbuhan non vaskuler tidak mengandung berbagai jaringan khusus. Oleh karena itu, beberapa tumbuhan dalam kelompok ini terlihat seperti daun (lumut hati).
Juga, beberapa tumbuhan memiliki struktur seperti akar, yang disebut sebagai rhizoid. Generasi gametofit menonjol pada tumbuhan non vaskuler. Gametofit mereka adalah haploid (berisi satu set kromosom). Karena kurangnya ketersediaan air dan jaringan, tumbuhan ini tidak bisa tumbuh tinggi. Juga, tumbuhan ini tidak bisa mentolerir kekeringan. Tapi, mereka bisa menyerap air dari udara sekitarnya atau sumber terdekat melalui jaringan permukaan. Habitat kelompok tumbuhan ini adalah rawa, lahan basan dan sumber dekat air. Semua jenis tumbuhan dalam kelompok ini memiliki siklus hidup yang seragam.
Ciri Tumbuhan Nonvaskuler
Tumbuhan nonvaskuler ini ukurannya kecil, tumbuhan yang sederhana dengan tanda khusus kurangnya sistem vaskuler. Tumbuhan berpembuluh ini misalnya adalah sejumlah pohon dan tumbuhan berbunga, mempunyai vaskuler guna mengangkut air serta makanan di semua bagian tumbuhan.
Di dalam tumbuhan berpembuluh, floem ialah pembuluh yang mengangkut makanan serta xilem yang mengangkut air. Tak sama seperti tumbuhan vaskuler, tumbuhan nonvaskuler ini tidak mempunyai xilem dna floem. Dikarenakan kekurangan sistem vaskuler, maka tumbuhan nonvaskuler ini kecil sekali. Hal ini disebabkan mereka tidak mempunyai mekanisme yang dibutuhkan guna mengangkut makanan serta air dengan jarak jauh.
Ciri lain dari tumbuhan yang nonvaskuler sebagai pembedanya mereka terhadap tumbuhan vaskuler ialah bahwa mereka tidak mempunyai akar. Selain dari akar, tumbuhan nonvaskuler mempunyai rhizoid, yakni rambut-rambut kecil yang telah masuk di substrat guna menjaga tumbuhan di tempat. Tumbuhan berpembuluh mmepunyai akar yang tak hanya sebagai dukungannya, namun untuk menyerap pula air yang jauh dari tumbuhan. Dikarenakan akar kurang pada tumbuhan nonvaskuler, mereka kadang dijumpai pada lingkungan yang lembab jadi mereka ini pasti dekat dengan sumber air dan bisa menyerap air langsung di bagian khusus tumbuhan.
Tumbuhan nonvaskuler berbeda juga dibandingkan dengan tumbuhan vaskuler menurut strategi reproduksi mereka. Tak sama dengan sejumlah tumbuhan vaskuler yang mempunyai strategi reproduksi yang menyeluruh yang meliputi biji dan bunga. Kebanyakan tumbuhan nonvaskuler bereproduksi dengan generatif dengan cara menciptakan spora yang bersel tunggal maupun dengan vegetatif yakni dengan memperbanyak diri. Perbanyakan vegetatif ini merupakan bagiaan saat dai tumbuhan terdiam serta berkembang jadi tumbuhan yang baru, dengan informasi genetik yang sama persis menjadi tumbuhan aslinya.
Macam tumbuhan nonvaskuler
Tumbuhan nonvaskuler disebut pula menjadi bryophyta dan dibedakan menjadi 3 jenis, termasuk tumbuhan lumut hati, tumbuhan lumut, dan tumbuhan lumut tanduk.
1. Tumbuhan lumut (bryophyta)
Lumut merupakan tumbuhan nonvaskuler yang sering kali nampak menutupi lantai hutan maupun menutupi sejumlah batang pohon. Banyak tumbuhan lumut yang mempunyai batang pusat dengan cabang yang pendek kurus dan bersruktur misalnya adalah daun yang kecil sekali.
Bryophyta ini kerap nampak lembut dan serupa dengan bantal maupun mereka ini pun bisa serupa dengan bulu. Tumbuhan lumut mempunyai jangkauan paling luas terhadap bryophyta dna bahkan bisa bertahan hidup pada lingkungan pada pasir sekalipun. Sejumlah tumbuhan lumut bis abertahan hidup dengan dehidrasi lengkap serta dehidrasi ini saat air sudah tidak mencukupi.
2. Lumut hati (Marchantiophyta)
Lumut hati kerap dinyatakan menjadi tumbuhan yang sederhana sekali. Mereka terkadang diidentifikasi dengan daun yang pipih dan untuk banyak spesies daun tumbuh di dalam dua baris yang berbeda. Sebab daun ratanya mereka ini, lumut hati tumbuh rendah sekali di tanah dan akan membentuk tikar besar letaknya ada di atas permukaan. Mereka bisa dijumpai di lingkungan terrestrial maupun maupun semi akuatik dan kerap dikenal sebagai gulma sebab merek abisa secara mudah mengambil alih lahan pertanian bila tanahnya lumayan lembab.
Fungsi Peranan tumbuhan nonvaskuler
Walaupun tumbuhan nonvaskuler kerap diabaikan selama mendaki sebab berukuran kecil dan keberadaannya, mereka ini benar benar penting sekali bagi lingkungan tempat tinggal mereka. Ada sejumlah spesies lumut yang bisa menyerap serta menyimpan sampai tujuh kali berat badan mereka menggunakan air. Kemampuannya dalam menyerap air bisa bermanfaat sekali sebab bisa membantu menjaga lingkungan yang lembab. Air yang telah disimpan di tumbuhan akan menguap secara perlahan lahan dan kemungkinan lingkungan bisa tetap lembab lama sesudah hujan.
Tumbuhan nonvaskuler pun bisa bermanfaat untuk lingkungan sebab apa yang mereka berikan pada tanah. Sejumlah tumbuhan nonvaskuler bisa menghasilkan beragam nutrisi yang dilalui menuju ke tanah dna bisa dipakai oleh tumbuhan lainnya. Tumbuhan nonvaskuler meliputi area pemrukaan besar yang dapat membantu menjaga kohesi tanah dengan cara mengurangi risiko erosi.
Tumbuhan nonvaskuler pun penting sekali bagi hewan. Serangga dikenal memakai tumbuhan nonvaskuler guna berteduh. Banyak sekali spesies burung yang dikenal juga untuk memakai tumbuhan nonvaskuler, khusus lumut, menjadi bahan bangunan guna sarang mereka.
Walaupun tumbuhan nonvaskuler sudah dianggap sering menjadi biasa saja atau malah diabaikan sama sekali sebenarnya mereka ini tumbuhan yang unik dan juga menarik sekali. Saat mereka ini mempunyai sumber air, kemampuan mereka saat bertahan di hampri sealuruh jenis permukaan. Mereka pun bisa mereproduksi dengan vegetatif dan generatif yang dapat membuat hidup menjadi tumbuhan kecil yang sedikit lebih gampang. Tumbuhan nonvaskuler penting sekali juga untuk lingkungan mereka yang di tinggali dna juga hewan yang mereka berbagai bersama dengan lingkungan sekelilingnya.

Apa perbedaan antara Vaskuler dan Tumbuhan Non Vaskuler?
- Keduanya tumbuhan vaskuler dan non vaskuler adalah fotoautotropik, yang dapat melakukan fotosintesis.
- Ada banyak varietas milik kelompok tumbuhan vaskuler. Oleh karena itu, keragaman tumbuhan vaskuler lebih tinggi dibandingkan tumbuhan non vaskuler.
- Jaringan Xilem dan floem yang hadir dalam tumbuhan vaskuler, sementara mereka tidak hadir pada tumbuhan non vaskuler.
- Tumbuhan Vaskuler memiliki batang sejati, daun dan akar. Tapi tumbuhan non vaskuler tidak memiliki batang dan memiliki struktur seperti seperti akar yang disebut rhizoid, bukan struktur akar sejati.
- jaringan Xilem tumbuhan vaskuler berisi mengalami lignifikasi jaringan, dan mereka memberikan dukungan dan kekakuan untuk tumbuhan. Karena tidak tersedianya jaringan pengangkut air pada tumbuhan non vaskuler menjadi lebih lembut dan relatif lebih pendek dibandingkan tumbuhan vaskuler.
- fase generasi utama tumbuhan vaskuler adalah sporofit, dan tumbuhan non vaskuler, itu adalah gametofit.
- Hampir semua tumbuhan vaskuler tahan kekeringan, dan tumbuhan non vaskuler rentan kekeringan. Oleh karena itu, tumbuhan non vaskuler selalu berhubungan dengan sumber air atau rawa.
Nah, itulah sedikit cuplikan pengetahuan mengenai Perbedaan Tumbuhan Vaskuler dan Nonvaskuler. Artikel ini menjelajahi dunia jenis kecil dan juga sederhana pada tumbuhan yang terkenal dengan sebutan tumbuhan nonvaskuler. Sudah ditegaskan diatas tadi bahwa tumbuhan nonvaskuler ini penting sekali perannya bagi hewan. Semoga bermanfaat.