3 Strategi yang Digunakan Bank untuk Menilai Usaha Kecil sebelum Memperpanjang Utang kepada Mereka



3 Strategi yang Digunakan Bank untuk Menilai Usaha Kecil sebelum Memperpanjang Utang kepada Mereka adalah 1. Laporan Keuangan 2. Pinjaman Relasi 3. Penilaian Kredit!

Bank menggunakan strategi yang berbeda untuk menilai usaha kecil sebelum memberikan hutang kepada mereka. Mereka mungkin menggunakan satu atau lebih metode penilaian peminjam potensial yang dibahas di sini:

Gambar Courtesy: upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/8/8f/Students_taking_computerized_exam.jpg

1. Laporan Keuangan:

Ini adalah pendekatan ilmiah tradisional untuk meminjamkan. Bankir menganalisis rasio likuiditas, rasio profitabilitas, dan item lain yang diambil dari neraca. Keterbatasan metode ini adalah bahwa perusahaan baru tidak memiliki rekam jejak dan para bankir hanya memiliki angka proyeksi. Peminjam tidak dalam posisi untuk memberikan perkiraan yang benar-benar akurat, dan akibatnya, peminjam tidak akan memiliki akses ke laporan keuangan yang sangat informatif.

2. Pinjaman Relasi:

Dalam hal ini, hubungan antara bankir dan pengusaha menjadi salah satu alasan utama untuk mengeluarkan pinjaman daripada kondisi keuangan perusahaan semata. Sekali lagi, strategi ini menimbulkan masalah karena usaha baru tidak akan memiliki hubungan yang lama dengan bank.

Dalam keadaan normal, bank lebih suka meminjamkan kepada seseorang yang dikenal bank atau seseorang yang memiliki hubungan yang menyenangkan dan menguntungkan dengan bank. Misalnya, jika rekening gaji Anda berada di bank tertentu dan Anda memiliki deposito tetap di bank yang sama, bank tersebut akan mengambil pandangan yang menguntungkan dari setiap permohonan pinjaman dari Anda saat Anda memulai usaha baru Anda.

Dengan pinjaman ‘hubungan’, buku ini tidak mengacu pada pinjaman yang dijamin dengan menyuap pejabat bank dan cara curang lainnya.

Meskipun relevansinya terbatas dalam hal pinjaman awal untuk memulai, membangun hubungan dengan bank bisa sangat berharga untuk mengamankan kredit di kemudian hari. Untuk bisnis kecil dan kurang dikenal, cara termudah untuk membangun hubungan adalah dengan memberikan informasi tentang bisnis kepada pemberi pinjaman.

Informasi ini dapat berupa kabar baik apa pun tentang bisnis yang tersedia untuk umum seperti pemberian kontrak besar atau peluncuran produk baru. Untuk membangun hubungan yang benar-benar kuat, beberapa informasi yang melebihi apa yang biasanya tersedia untuk publik harus diteruskan ke bank. Misalnya, beri tahu bank tentang profitabilitas kontrak baru atau alasan sebenarnya untuk penghentian produk yang sudah ada. Selama periode waktu tertentu, pemberi pinjaman dapat memperoleh sejumlah besar informasi berguna tentang usaha tersebut.

Kekuatan hubungan bisnis dengan bank dapat dinilai berdasarkan faktor-faktor berikut:

i. Panjang hubungan:

Sudah berapa lama pengusaha mengenal orang-orang di bank?

  1. Luasnya hubungan.

Apakah hubungan tersebut dibatasi hanya untuk manajer bank dan pengusaha, atau apakah hubungan tersebut melibatkan karyawan lain dari kedua belah pihak?

aku ii. Tingkat kepercayaan:

Itu berkembang selama hubungan ketika komitmen dibuat dan dihormati oleh kedua belah pihak. Misalnya, pengusaha dapat menciptakan kesan positif dengan mengajukan laporan saham dan laporan kas secara teratur sesuai tanggal jatuh tempo.

Dengan tidak adanya laporan keuangan masa lalu dan hubungan yang lama dengan bank, pinjaman oleh bank menjadi sangat tergantung pada aset bisnis yang bersedia dijaminkan oleh peminjam. Aset yang dijaminkan dipantau secara intensif. Dalam hal aset lancar, pemantauannya bahkan lebih intens. Laporan stok mingguan atau bahkan harian dan laporan piutang tidak pernah terdengar.

3. Penilaian Kredit:

Penilaian kredit mengacu pada teknik statistik yang digunakan untuk mengukur risiko gagal bayar. Banyak bank besar memiliki model milik mereka sendiri, sementara beberapa bank kecil mendapatkannya dari vendor luar. Penilaian kredit banyak digunakan untuk memperluas kredit konsumen dan semakin dianggap sesuai untuk pinjaman kecil hingga usaha kecil. Sementara model penilaian kredit yang digunakan lebih canggih daripada yang digunakan untuk pinjaman konsumen, model tersebut masih memberi bobot yang cukup besar pada sejarah keuangan pengusaha (Feldman 1997).

Seperti pemberian pinjaman berdasarkan laporan keuangan, pemberian pinjaman berdasarkan penilaian kredit memungkinkan bank untuk beralih dari penekanan yang tidak semestinya pada hubungan dengan peminjam. Telah diamati bahwa saat meminjamkan kepada usaha kecil, bank kecil lebih memilih pendekatan hubungan sedangkan bank besar lebih suka menggunakan penilaian kredit.

Related Posts