Struktur Modal: 10 Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal – Dijelaskan!



Beberapa faktor utama yang mempengaruhi struktur modal adalah sebagai berikut: 1. Leverage Finansial atau Trading on Equity 2. Arus Kas yang Diharapkan 3. Stabilitas Penjualan 4. Kontrol atas Perusahaan 5. Fleksibilitas Struktur Keuangan 6. Biaya Mengambang Modal 7 .Jangka Waktu Pembiayaan 8.Kondisi Pasar 9.Jenis Investor 10.Persyaratan Hukum.

1. Leverage Finansial atau Perdagangan Ekuitas:

Kata ‘ekuitas’ menunjukkan kepemilikan perusahaan. Perdagangan ekuitas berarti memanfaatkan modal saham ekuitas untuk meminjam dana secara wajar. Ini mengacu pada keuntungan tambahan yang diperoleh saham ekuitas karena dana yang diperoleh dengan menerbitkan bentuk sekuritas lain, yaitu saham preferensi dan surat utang.

Hal ini didasarkan pada premis bahwa jika tingkat bunga atas modal pinjaman dan tingkat dividen atas modal preferensi lebih rendah dari tingkat umum pendapatan perusahaan, pemegang saham ekuitas akan mendapatkan keuntungan berupa keuntungan tambahan. Jadi, dengan mengadopsi campuran pinjaman jangka panjang (debentures) dan saham preferen dengan saham ekuitas, pengembalian atas saham ekuitas dapat dimaksimalkan.

Perdagangan ekuitas dimungkinkan dalam kondisi berikut:

(i) Tingkat pendapatan perusahaan lebih tinggi daripada tingkat bunga surat utang dan tingkat dividen saham preferen.

(ii) Pendapatan perusahaan stabil dan teratur untuk membayar bunga surat utang.

(iii) Perusahaan memiliki aset yang cukup yang dapat digunakan sebagai jaminan untuk mengumpulkan dana pinjaman.

2. Arus Kas yang Diharapkan:

Debentures dan saham preferen seringkali dapat ditebus, yaitu harus dibayar kembali setelah jatuh tempo. Arus kas yang diharapkan selama bertahun-tahun harus cukup untuk memenuhi kewajiban bunga atas surat utang setiap tahun dan juga untuk mengembalikan jumlah jatuh tempo pada akhir jangka waktu surat utang. Dengan demikian, surat utang tidak cocok untuk perusahaan yang cenderung memiliki arus kas tidak teratur di masa depan.

3. Stabilitas Penjualan:

Stabilitas omset penjualan meningkatkan kemampuan perusahaan untuk membayar bunga surat utang. Jika penjualan meningkat, perusahaan dapat menggunakan lebih banyak modal hutang karena berada dalam posisi untuk membayar bunga. Tetapi jika penjualan tidak stabil atau menurun, tidak disarankan untuk menggunakan tambahan modal utang.

4. Pengendalian Perusahaan:

Kontrol perusahaan dipercayakan kepada Dewan Direksi yang dipilih oleh pemegang saham ekuitas. Jika dewan direksi dan pemegang saham perusahaan ingin mempertahankan kendali atas perusahaan di tangan mereka, mereka mungkin tidak mengizinkan untuk menerbitkan saham ekuitas lebih lanjut kepada publik. Dalam kasus seperti itu, lebih banyak dana dapat dikumpulkan dengan menerbitkan saham preferensi dan surat utang.

5. Fleksibilitas Struktur Keuangan:

Struktur keuangan yang baik harus cukup fleksibel untuk memiliki ruang ekspansi atau kontraksi kapitalisasi kapan pun diperlukan. Untuk memberikan fleksibilitas, sekuritas tersebut harus diterbitkan yang dapat dilunasi setelah beberapa tahun.

Saham ekuitas tidak dapat dilunasi selama masa hidup perusahaan. Tetapi saham preferensi dan surat utang yang dapat ditebus dapat dilunasi kapan pun perusahaan merasa perlu. Mereka memberikan elastisitas dalam rencana keuangan.

6. Biaya Mengambang Modal:

Biaya penggalangan dana dengan memanfaatkan berbagai sumber keuangan harus diperkirakan dengan hati-hati untuk memutuskan alternatif mana yang paling murah. Tingkat bunga yang berlaku, tingkat pengembalian yang diharapkan oleh calon investor, dan biaya administrasi adalah berbagai faktor yang mempengaruhi biaya pembiayaan.

Umumnya, biaya pembiayaan dengan menerbitkan surat utang dan saham preferen untuk perusahaan ternama adalah rendah. Penting juga untuk mempertimbangkan biaya floatation yang terlibat dalam penerbitan saham dan surat utang, seperti pencetakan prospektus, iklan, dll.

7. Jangka Waktu Pembiayaan:

Ketika dana diperlukan untuk investasi permanen di perusahaan, modal saham ekuitas lebih disukai. Tetapi ketika dana diperlukan untuk membiayai program ekspansi dan manajemen perusahaan merasa akan dapat menebus dana tersebut dalam masa hidup perusahaan, maka dapat menerbitkan saham preferensi dan surat utang yang dapat ditebus.

8. Kondisi Pasar:

Kondisi yang berlaku di pasar modal mempengaruhi penentuan efek yang akan diterbitkan. Misalnya, selama depresi, orang tidak suka mengambil risiko sehingga tidak tertarik pada saham ekuitas. Namun saat booming, investor siap mengambil risiko dan berinvestasi di saham ekuitas. Oleh karena itu, surat utang dan saham preferensi yang memiliki tingkat pengembalian tetap dapat dipasarkan dengan lebih mudah selama periode aktivitas rendah.

9. Jenis Investor:

Struktur modal dipengaruhi oleh kesukaan calon investor. Oleh karena itu, surat berharga dengan berbagai jenis dan denominasi yang berbeda-beda diterbitkan untuk memenuhi kebutuhan calon investor. Saham ekuitas diterbitkan untuk menarik orang-orang yang dapat mengambil risiko investasi di perusahaan. Surat utang dan saham preferensi diterbitkan untuk menarik orang-orang yang lebih memilih keamanan investasi dan kepastian pengembalian investasi.

10. Persyaratan Hukum:

Struktur modal suatu perusahaan juga dipengaruhi oleh persyaratan undang-undang. Misalnya, perusahaan perbankan telah dilarang oleh Undang-Undang Peraturan Perbankan untuk menerbitkan segala jenis sekuritas kecuali saham ekuitas.

Related Posts