
Selain digunakan untuk bahan peralatan rumah tangga dan konduktor listrik ternyata tembaga memiiliki manfaat langsung bagi kesehatan tubuh manusia. Dan untuk mengetahui manfaat tembaga bagi kesehatan berikut ini ulasan singkat yang mengulas tentang manfaat tembaga bagi tubuh, silahkan simak semoga bermanfaat bagi yang membacanya!
Tembaga atau copper berguna untuk pertumbuhan, perkembangan serta perawatan kebugaran tubuh, kesehatan tulang, membran lunak, jantung, otak serta organ penting lainnya. Tembaga dengan langsung memainkan peran dalam pembuatan sel darah merah atau eritrosit, penyerapan serta pendayagunaan zat besi, metabolisme kolesterol serta glukosa dan juga mekanisme sintesis protein serta enzim-enzim. Sejumlah enzim ini kemudian membuat energi dalam sel, mengontrol transmisi signal-signal dari satu reseptor saraf dengan yang reseptor saraf lainnya, penyaluran darah serta pula pengangkutan oksigen di dalam tubuh.
Di bidang medis, sejumlah terapi memakai tembaga telah familiar serta dipercaya bisa menyembuhkan sejumlah kelainan kondisi kesehatan. Berikut merupakan sejumlah pemakaian tembaga pada penyembuhan atau terapi maupun penangkalan gangguan kesehatan, diantaranya:
• Kelainan warna kulit atau pigmentasi kulit : tyrosinase adalah suatu materi yang memproduksi pigmen melanin (pigmen yang memberi warna pada rambut, mata serta kulit) yaitu hasil dari salah satu enzim yang diproses oleh tembaga.
• Antioksidan : tembaga merupakan antioksidan yang sangat bagus, dengan zinc pada sel darah maupun bentuk enzim memiliki kadar tembaga selaku antioksidan yang banyak tersedia dalam paru-paru ataupun membran organ lainnya.
• Pengobatan tekanan darah rendah atau Anemia
• Perawatan sewaktu mengandung janin ataupun menyusui
• Menekan tingkat kadar kolesterol
• Mencegah gangguan saraf
• Memelihara kekuatan tulang
Kekurangan Tembaga
Umumnya, defisiensi tembaga ringan, masih bisa dialami sekitar 25% populasi meski menganut pola makan sehat sekalipun. Berbagai alasan menjadi pencetus kondisi kekurangan tersebut. Mulai dari masa perkembangan bayi yang mengalami gangguan pencernaan dan sulit menyerap tembaga secara maksimal misalnya, atau bisa juga dikarenakan proses modern makanan siap saji yang secara signifikan mengurangi beberapa nutrisi, dalam hal ini tembaga.
Beberapa kondisi tubuh juga bisa meningkatkan resiko defisiensi tembaga. Ibu hamil dalam triwulan awal akan menyerap tembaga jauh lebih besar dibandingkan kondisi normal. Hal ini disebabkan karena janin membutuhkan banyak sekali kandungan tembaga dalam proses pembentukan tulang, jaringan saraf dan sel-sel tubuh lainnya. Asupan tembaga dengan zat besi berbarengan juga bisa berpengaruh secara signifikan terhadap penyerapan tembaga. Bagi orang yang mengalami kondisi berlebih zat besi cenderung mengalami kekurangan tembaga, dan proses ini berlaku dua arah. Bagi pasien yang baru saja menjalani operasi pembedahan atau menjalani terapi pengobatan kanker juga rentan mengalami kekurangan tembaga.
Kekurangan tembaga bisa menyebabkan berbagai gangguan kesehatan. Beberapa diantaranya sebagai berikut :
• Osteoporosis dan osteoarthitis
• Reumatik atau radang sendi
• Gangguan kardiovascular
• Kanker kolon
• Kondisi kronis dalam sistem saraf, jaringan lunak, jantung dan aliran sel darah.
• Rentan terkena infeksi
• Rasa lelah
• Resiko terkena jantung koroner
Defisiensi atau kekurangan tembaga dapat dengan mudah diatasi dengan mengubah pola makan dan juga asupan tambahan suplemen meski disarankan dalam pengawasan ahli medis karena kekurangan maupun kondisi berlebihan tembaga bisa merugikan kesehatan.