Eter adalah senyawa organik yang mengandung atom oksigen yang terikat pada dua gugus alkil atau aril yang sama atau berbeda. Rumus umum untuk eter dapat berupa R-O-R, R-O-Ar atau Ar-O-Ar, di mana R mewakili gugus alkil dan Ar mewakili gugus aril.
Eter umumnya diklasifikasikan ke dalam dua kategori berdasarkan kelompok substituen yang terpasang: eter simetris (ketika dua kelompok identik melekat pada atom oksigen) dan eter asimetris (ketika dua kelompok yang berbeda melekat pada atom oksigen). Eter menunjukkan berbagai sifat fisik dan kimia. Beberapa sifat fisik dan kimia eter dibahas di bawah ini:
Sifat Fisik dari Eter:
- Molekul eter memiliki momen dipol bersih karena polaritas ikatan C-O.
- Titik didih eter sebanding dengan alkana tetapi jauh lebih rendah dari alkohol dengan massa molekul yang sebanding meskipun polaritas ikatan C-O. Kecanggihan eter dengan air menyerupai alkohol.
- Molekul eter mudah larut dalam air. Ini dikaitkan dengan fakta seperti alkohol, atom oksigen eter juga dapat membentuk ikatan hidrogen dengan molekul air.
Sifat kimia dari eter:
Eter umumnya mengalami reaksi kimia dalam dua cara:
Pembelahan ikatan C-O: Eter umumnya sangat tidak reaktif. Ketika kelebihan hidrogen halida ditambahkan ke eter, pembelahan ikatan C-O terjadi yang mengarah pada pembentukan alkil halida. Urutan reaktivitas diberikan sebagai HI> HBr> HCl
R-O-R + HX → RX + R-OH
Substitusi elektrofilik: Gugus alkoksi dalam eter mengaktifkan cincin aromatik pada posisi orto dan para untuk substitusi elektrofilik. Reaksi substitusi elektrofilik yang umum adalah halogenasi, reaksi Friedel Craft, dll.
Halogenasi eter: eter aromatik mengalami halogenasi, misalnya, brominasi, atas penambahan halogen di hadapan atau tidak adanya katalis.
Reaksi eter dari Friedel Craft: Ester aromatik menjalani reaksi Friedel Craft misalnya penambahan gugus alkil atau asil pada reaksi dengan alkil atau asil halida dengan adanya asam Lewis sebagai katalis.
Sifat-Sifat umum Alkoksi Alkana (Eter)
- Berwujud cair, berbau busuk, mudah menguap, dan uapnya mudah terbakar.
- Sukar larut dalam air karena bersifat nonpolar.
- Untuk jumlah atom C yang sama, titik didih eter lebih rendah dari alkohol.
- Tidak bereaksi dengan logam Na dan PX3, tetapi bereaksi dengan HX.
Kegunaan Eter Alkoksi Alkana (Eter)
- Pelarut senyawa karbon
- Bahan disinfektan
- Bahan pembius (anestetika)
- MTBE menaikkan angka oktan pada bensin