3 Fase Penetrasi Patogenesis Pada Tumbuhan



Baca artikel ini untuk mempelajari Fase Penetrasi Patogenesis pada Tumbuhan!

Patogenesis adalah proses infeksi atau cara sebenarnya di mana penyakit berkembang dalam tubuh tumbuhan. Infeksi adalah pembentukan mikroorganisme patogen di dalam inang, setelah masuk.

Ini menandakan jumlah proses biologis yang terjadi di tubuh inang setelah penetrasi patogen, terlepas dari fakta apakah patogen menyebabkan penyakit atau tidak. Sebagai akibat dari infeksi, penyakit yang terlihat atau laten dihasilkan pada tanaman inang. Kapasitas potensial infeksi patogen apa pun disebut patogenisitasnya.

Patogenisitas setiap patogen adalah fitur spesifiknya. Karakteristik ini bergantung pada kapasitas adaptasi parasit dan perjuangan keberadaan patogen. Fenomena patogenesis dapat dipahami dengan mudah dengan mempelajari tiga fase penetrasi patogen, yaitu fase pra-penetrasi, selama penetrasi, dan fase pasca-penetrasi. Ketiga fase penetrasi ini dibahas secara singkat di bawah ini.

(I) Perubahan Pra-penetrasi:

Fase pra-penetrasi meliputi pertumbuhan patogen sebelum masuk atau penetrasi yang sebenarnya ke dalam inang. Spora berbagai jamur patogen berkecambah di permukaan inang. Selama perkecambahan, aktivitas metabolisme spora meningkat pesat.

Perkecambahan spora, selain berbagai faktor fisik (kelembaban, suhu, cahaya, pH, oksigen, karbon dioksida, dll.), terutama dipengaruhi oleh mikroorganisme non-parasit yang ada di rizosfer dan filosfer.

Bahan kimia tertentu yang disekresikan di rizosfer oleh akar diketahui dapat mempercepat atau menghambat perkecambahan spora patogen. Selama perkecambahan, spora menghasilkan tabung germinal berfilamen dari satu atau lebih pori germinal. Pembentukan germ tube dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan kerentanan tanaman.

(II) Proses Penetrasi:

Spora menunjukkan berbagai mekanisme penetrasi. Benang infeksi jamur patogen dapat masuk ke inang melalui bukaan alami (stomata, lentisel atau hidatoda), melalui luka atau melalui penetrasi langsung. Meskipun sebagian besar patogen memasuki inang hanya dengan satu cara, beberapa patogen mengadopsi lebih dari satu cara.

Sebagian besar karat dan bulai masuk melalui stomata. Ketika tabung kuman mencapai stoma, bagian terminalnya membengkak membentuk vesikel, yang dikenal sebagai apresorium. Sebagian besar protoplas germ tube terakumulasi di apresorium dan apresorium dipisahkan dari germ tube oleh septum.

Irisan seperti pisau tumbuh dari apresorium melalui celah stomata dan membengkak membentuk vesikel substomatal. Isi appressorium masuk ke dalam vesikel. Satu atau lebih hifa penetrasi tumbuh dari vesikel ini dan membentuk miselium infer atau intraseluler.

Stomata, hidatoda, dan nektar adalah jalur umum masuknya banyak bakteri parasit. Semua embun tepung dan beberapa penyakit bulai biasanya menembus jaringan inang melalui epidermis melalui proses mekanis.

(III) Perubahan pasca penetrasi:

Fase pasca penetrasi meliputi perkembangan dan pertumbuhan patogen setelah penetrasi. Pada fase ini terjadi kolonisasi patogen. Setelah penetrasi berhasil di dalam inang, patogen mengeluarkan beberapa jenis zat, seperti enzim, racun atau zat pengatur tumbuh. Zat-zat tersebut menimbulkan gangguan fisiologis, anatomis, dan morfologis pada tanaman inang.

Related Posts