Catatan tentang Kromosom pada Organisme Prokariotik (Bakteri)



Kromosom pada Organisme Prokariotik (Bakteri) !

(1) Sekarang telah ditetapkan bahwa kromosom bakteri selalu ada di pusat sel bakteri yang tidak mampu membelah mitosis dan meiosis dan tidak tertutup dalam membran inti tertentu.

Gambar Courtesy: upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/9/9d/Cholera_bacteria_SEM.jpg

(2) Materi genetik ditemukan dalam struktur kompak yang disebut nukleoid. Nukleoid umumnya terdiri dari kromosom sirkular besar dengan panjang sekitar 1,2 mm pada bakteri Escherichia coli.

(3) Sel bakteri rata-rata mengandung seperseribu isi DNA dari sel eukariotik yang khas.

(4) Kromosom bakteri adalah filamen molekul DNA tipis memanjang fleksibel dan melingkar yang terkait dengan beberapa protein.

(5) Protein ini memiliki kemiripan yang dekat dengan histon yang ditemukan dalam sel eukariotik. Juga sebagian besar ion bermuatan positif membantu mereka mengimbangi muatan negatif gugus fosfat dalam DNA.

(6) Kromosom sel bakteri (Escherichia coli) adalah struktur melingkar tertutup secara kovalen yang terdiri dari beberapa loop DNA superkoil.

Kebanyakan jamur dan Protista biasanya haploid (n) memiliki satu set dasar kromosom. Tumbuhan liar mungkin diploid (2n) atau poliploid yang memiliki lebih dari dua set dasar kromosom. Roti gandum yang mengandung 42 kromosom adalah heksaploid, dan banyak pisang yang dapat dimakan bersifat triploid. Umumnya hewan-hewan itu diploid (2n), dan ada pula yang poliploid. Namun, organisme dengan jumlah kromosom yang besar seperti Amoeba dan Ophioglossum (pakis lidah ular berbisa) cenderung poliploid.

Haploid dan diploid:

Jumlah atau set kromosom sel gamet seperti sperma dan ovum dikenal sebagai set kromosom gamet, tereduksi atau haploid. Kumpulan kromosom haploid juga dikenal sebagai genom. Sel somatik atau tubuh dari sebagian besar organisme mengandung dua set haploid atau genom dan dikenal sebagai sel diploid. Sel-sel diploid mencapai set kromosom diploid dengan penyatuan gamet jantan dan betina haploid dalam reproduksi seksual.

Related Posts