Organisme: 3 Fase Organisme Paling Penting



Beberapa fase terpenting yang terjadi dalam kehidupan organisme adalah sebagai berikut!

Ada tiga fase dalam kehidupan organisme: fase remaja, fase reproduksi dan fase tua.

Gambar Courtesy: cms.boloji.com/articlephotos/The%20Ironic%20Defeat%20Of%20Genes/Empires.jpg

1. Fase Remaja/Fase Vegetatif:

Ini adalah fase pra-reproduksi dalam siklus hidup individu.

Ini adalah periode pertumbuhan antara kelahiran individu hingga kematangan reproduksi. Fase ini memiliki struktur yang berbeda seperti bentuk daun yang berbeda, warna bulu burung yang berbeda, perlindungan tubuh yang berbeda. Fase juvenil dikenal sebagai fase vegetatif pada tanaman. Fase ini memiliki durasi yang berbeda pada organisme yang berbeda.

2. Fase Reproduksi (Fase Kematangan):

Organisme mereproduksi keturunan selama fase ini. Organ reproduksi berkembang dan matang selama periode ini yang disebut pubertas. Penampilan bunga pada tanaman tingkat tinggi menunjukkan kematangan seksual. Secara seksual ada dua jenis tanaman berbunga: monokarpik dan polikarpik.

(i) Tumbuhan Monokarpik:

Tumbuhan ini berbunga hanya sekali dalam hidupnya. Setelah berbunga mereka menghasilkan buah dan mati. Semua tanaman tahunan (misalnya, Gandum, Padi) dan dua tahunan (misalnya, Wortel, Lobak) bersifat monokarpik. Beberapa tanaman abadi juga monokarpik. Beberapa tanaman menunjukkan spesies bambu tertentu yang tidak biasa, (mis., Bambusa tulda) berbunga hanya sekali seumur hidup, biasanya setelah 50-100 tahun.

Mereka menghasilkan banyak buah dan kemudian mati. Strobilanthus kunthiana (Neelakuranji) berbunga sekali dalam 12 tahun. Terakhir kali tanaman ini berbunga pada bulan September-Oktober 2006. Ditemukan di daerah perbukitan di Kerala, Karnataka dan Tamil Nadu dan menarik banyak wisatawan. Jadi fase reproduksi juga memiliki durasi yang bervariasi pada organisme yang berbeda.

(ii) Tumbuhan Polikarpik:

Tumbuhan ini abadi dan berbunga berulang kali dengan interval setiap tahun, misalnya Apel, Mangga, Jeruk, Anggur). Sangat sedikit tumbuhan tahunan yang berbunga sepanjang tahun (misalnya, China Rose — Bunga Sepatu).

Berdasarkan waktu perkembangbiakannya, hewan dibedakan menjadi dua jenis: pemulia musiman dan pemulia berkelanjutan.

(i) Peternak Musiman:

Mereka bereproduksi pada periode tertentu dalam setahun seperti katak, kadal, sebagian besar burung, rusa, dll.

(ii) Peternak Berkelanjutan:

Hewan-hewan ini terus berkembang biak sepanjang kematangan seksualnya. Contohnya adalah lebah madu, ratu, unggas, kelinci, tikus, sapi, dll.

Pada mamalia plasenta betina, terjadi perubahan siklus pada ovarium, saluran reproduksi aksesori, dan hormon selama fase reproduksi. Ini adalah dua jenis. Pada primata (monyet, kera dan manusia) perubahan siklus seperti itu selama fase reproduksi disebut siklus menstruasi sedangkan pada mamalia non-primata seperti sapi, domba, tikus, rusa, anjing, harimau, dll. Perubahan siklus seperti itu selama reproduksi disebut siklus oestrus.

3. Fase Senescent (Penuaan, Penuaan):

Itu dimulai dari akhir fase reproduksi. Tahap penuaan ireversibel terminal disebut penuaan. Ini adalah fase terakhir dari rentang hidup, penuaan akhirnya menyebabkan kematian. Baik pada tumbuhan maupun hewan, hormon bertanggung jawab atas perubahan dari satu fase ke fase lainnya. Hormon dan faktor lingkungan tertentu mengatur proses reproduksi dan perilaku organisme.

Seksualitas dalam Organisme:

Pada sebagian besar organisme yang bereproduksi secara seksual primitif, tidak ada perbedaan morfologis atau fisiologis pada gamet fungsional. Gamet milik orang tua yang sama. Organisme semacam itu disebut homothallic (kondisi biseksual), misalnya Mucor mucedo.

Ketika gamet fungsional milik orang tua yang berbeda seperti pada Rhizopus stolonifer, dan tidak ada perbedaan morfologi atau fisik, organisme ini disebut heterothallic (keadaan uniseksual). Pada organisme yang lebih tinggi, organ seks berkembang, dan mereka menjadi organisme jantan dan betina.

Pada sebagian besar tumbuhan berbunga, organ kelamin jantan dan betina (benang sari dan karpel) terdapat pada bunga yang sama. Tumbuhan seperti itu disebut hermafrodit atau biseksual, misalnya ubi jalar. Pada beberapa tanaman berbunga, bunga jantan (bunga jantan) dan bunga betina (bunga putik) ditanggung pada tanaman yang berbeda.

Tumbuhan ini disebut tumbuhan dioecious. Tumbuhan baik jantan maupun betina, misalnya Kurma dan Pepaya. Jika bunga jantan dan betina terdapat pada tumbuhan yang sama, maka disebut tumbuhan berumah satu, misalnya jagung, kelapa, dan cucurbit. Tumbuhan yang lebih rendah juga monoecious dan dioecious.

Chara sering memiliki organ kelamin jantan (antheridium) dan betina (oogonium). Marchantia a lumut hati adalah dioecious. Di sini, tumbuhan betina mengandung archegonia di atas archegoniophore. Tumbuhan jantan memiliki antheridia di atas antheridiophore.

Pada beberapa hewan tingkat rendah organ kelamin jantan dan betina terdapat pada ­individu yang sama, hewan tersebut disebut hermafrodit, berumah satu atau biseksual, misalnya Cacing Pita, Cacing Tanah dan Lintah. Sebagian besar hewan berkelamin tunggal atau dioecious dengan individu jantan dan betina yang berbeda, misalnya Ascaris, Kecoa, Katak, Kadal, Burung dan Mamalia.

Related Posts