Perikanan Tropis: Makna, Kerugian dan Pengembangan



Baca artikel ini untuk mempelajari Perikanan Tropis. Setelah membaca artikel ini Anda akan belajar tentang: 1. Arti Perikanan Tropis 2. Kerugian Perikanan Tropis 3. Perkembangan.

Arti Perikanan Tropis:

Penangkapan ikan tropis terbatas di daerah tropis (30° utara dan selatan Khatulistiwa). Dibandingkan ­dengan penangkapan ikan komersial beriklim sedang, penangkapan ikan tropis tidak signifikan—baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Namun bertentangan dengan anggapan umum bahwa daerah tropis tidak memiliki kegiatan penangkapan ikan komersial, daerah tropis mencatat pertumbuhan produksi ikan yang signifikan.

Negara penghasil ikan tropis utama adalah Cina (pertama dalam produksi ikan), Peru dan Chili (masing-masing kedua dan keempat), Indonesia (ketujuh), India (kesembilan), Thailand (Kedelapan), Sri Lanka dll. Sebagian besar negara-negara ini terlambat memulai produksi ikan.

Terlepas dari beberapa kerugian fisikoklimatik, pasar yang luas, tenaga kerja terampil dan laut dangkal terbuka sekarang mendukung potensi pertumbuhan yang luar biasa di negara-negara tersebut. Beberapa ahli geografi berpendapat bahwa kegiatan penangkapan ikan di masa depan mungkin terkonsentrasi di daerah tropis.

Kerugian dari Perikanan Tropis:

Berbagai faktor menjadi penyebab keterbelakangan industri perikanan di wilayah tropis.

Faktor-faktor ini adalah:

  1. Kekurangan Plankton:

Lautan tropis, untuk alasan yang jelas, lebih panas. Air panas ini tidak cocok untuk pertumbuhan plankton. Plankton tidak tahan air panas dan tingkat kelangsungan hidupnya sangat rendah di laut tropis. Konsentrasi ikan terutama tergantung pada kelimpahan ­ton papan.

  1. Suhu Tinggi:

Terik dan panas terik sepanjang tahun di wilayah tropis merupakan masalah nyata dalam kegiatan penangkapan ikan. Kemampuan nelayan tetap rendah pada suhu berlebih dan pengawetan ikan juga menjadi sangat sulit.

  1. Ragam Spesies:

Berbagai spesies ikan bercampur di laut tropis. Sejumlah besar spesies ini tidak dapat dimakan dan terkadang beracun. Jadi, sejumlah besar hasil tangkapan ikan umumnya dibuang. Biaya produksi ikan dengan demikian meningkat secara signifikan.

  1. Tidak adanya Shelf Dangkal:

Landas atau tepian benua yang dangkal adalah tempat berkembang biak alami ikan & ikan dikumpulkan secara melimpah dari tepian ini. Sayangnya, laut tropis sangat dalam dan tidak bertepi.

  1. Kurangnya lekukan garis pantai:

Garis pantai yang rusak atau menjorok mendukung pembangunan ­pelabuhan perikanan. Pantai tropis kekurangan fasilitas ini.

  1. Kemacetan transportasi:

Pengiriman cepat ikan yang mudah rusak merupakan faktor utama pertumbuhan industri perikanan. Karena ekonomi yang terbelakang dan sifat medan yang tidak dapat diakses, transportasi di daerah tropis kurang berkembang.

  1. Kondisi tidak higienis:

Daerah yang sangat tropis terserang oleh epidemi. Nelayan harus menahan semua jenis penyakit tropis.

  1. Ekonomi Tertinggal:

Karena keadaan ekonomi yang kurang berkembang, industri perikanan tidak memiliki teknologi yang diperlukan dan peralatan modern karena kapasitas investasi yang rendah dan sifat industri yang tidak terorganisir.

  1. Investasi rendah:

Itu menciptakan lingkaran setan. Karena pendapatan rendah, orang memiliki surplus yang sangat sedikit. Jadi, mereka tidak bisa berinvestasi lebih banyak dalam penangkapan ikan. Jadi, investasi yang rendah menyebabkan produksi rendah dan sangat sedikit surplus. Nelayan tetap miskin selama bertahun-tahun.

Perkembangan Terkini Perikanan Tropis:

Terlepas dari semua kendala ini, penangkapan ikan tropis dalam beberapa tahun terakhir telah mengalami perubahan laut dan mengalami peningkatan produksi yang dramatis.

Alasannya adalah sebagai berikut:

(a) Permintaan internal dan eksternal yang tinggi:

Permintaan yang tinggi dianggap sebagai insentif yang paling menguntungkan saat ini bagi nelayan tropis.

(b) Kelimpahan spesies ikan:

Wilayah tropis hampir tidak tereksploitasi hingga saat ini. Jadi, banyaknya ikan berkualitas baik memancing nelayan untuk mengeksploitasi sumber daya yang belum dimanfaatkan ini.

(c) Kurangnya pekerjaan alternatif:

Karena meningkatnya pengangguran dan kurangnya ­pekerjaan penduduk asli, orang-orang berkelana dalam kegiatan penangkapan ikan.

(d) Pergeseran badan penangkapan ikan global:

Perusahaan perikanan besar sekarang beralih ke daerah tropis dari zona beriklim karena beberapa pembatasan yang dikenakan pada penangkapan ikan tak terbatas di daerah beriklim sedang, kelimpahan spesies ikan dan upah murah tenaga kerja di daerah tropis.

Related Posts