Dunia tumbuhan mudah dikenali, karena tampak sehari-hari. Warna-warni daun dan bunga menampilkan rona dan pemadangan yang menarik bagi kita. Tumbuhan merupkan kelompok makhluk hidup yang mampu membuat makannanya sendiri, karena memiliki zat hijau daun (klorofil) yang sudah tersusun dalam organel khusus yaitu kloroplas.
Adanya kloroplas ini memungkinkan tumbuhan mampu mensintesis makanannya dari zat-zat anorganik melalui proses fotosintesis. Dengan kata lain tumbuhan tergolong dalam makhluk autotrof.
Ciri lain yang membedakan dunia tumbuhan dengan organisme lain adalah bahwa tumbuhan memiliki struktur dinding sel yang kaku yang tersusun dari senyawa selulosa. Adanya struktur dinding sel ini maka tumbuhan umumnya tidak memilki kemampuan berpindah/bergerak secara bebas seperti hanya kelompok dunia hewan.
Kelompok dunia tumbuhan yang ada di bumi sekarang sangatlah beragam, dan banyak dimanfaatkan untuk kepentingan umat manusia baik digunakan secara langsung sebagai bahan pangan, sandang dan papan maupun untuk kebutuhan industri lainnya.
Pergiliran keturunan tumbuhan Lumut (Bryophyta)
Pada tumbuhan lumut atau Bryophyta terjadi pergiliran keturunan antara fase yang menghasilkan sel kelamin atau gamet yang disebut gametofit dan fase yang menghasillkan spora (sporofit). Gametofit merupakan bentuk tubuh yang haploid sedangkan sporofit diploid (kromosomnya berpasangan).
Proses pergiliran keturunan ini disebut metagenesis. Kedua fase ini berlangsung secara bergiliran. Ketika spora telah matang, maka ia akan dilepaskan dari kotak spora dan diterbangkan angin. Jika spora tersebut jatuh di tempat yang lembab maka akan tumbuh menjadi benang-benang halus berwarna hijau yang disebut protonema. Selanjutnya benang-benang tersebut akan tumbuh menjadi tumbuhan lumut seperti yang kita lihat sehari-hari.
Tumbuhan lumut dewasa akan menghasilkan sel kelamin jantan (spermatozoid) yang dibentuk dalam struktur khusus yaitu anteridium, dan sel telur yang dibentuk dalam alat kelamin betina yang disebut arkegonium. Pada beberapa jenis tumbuhan lumut anterdium dan arkegonium berada dalam satu tumbuhan atau berumah satu (homotalus). Pada umunya kelamin jantan dan betina dihasilkan pada talus yang berbeda disebut berumah dua (heterotalus). Seperti pada lumut hati Marchantia anatara kelamin jantan dan betina terpisah pada talus yang berbeda. Sperma yang dihasilkan oleh anteridium akan berenang atau terbawa percikan air menuju sel telur. Hasil perkawinan sperma dan sel telur selanjutnya akan membentuk zigot yang selanjutnya akan berkembang menjadi embrio.
Zigot yang terbentuk tumbuh menjadi sporogonium, yakni tumbuhan baru berupa tangkai dengan kotak spora diujungnya menyerupai kapsul. Bagian tumbuhan baru yang terbentuk dari zigot ini disebut sporofit yang hidupnya menumpang pada gametofit.

Demikian siklus pembiakan pada tumbuhan lumut, terjadi pergiliran antara keturunan kawin (generatif) dan keturunan tak kawin (vegetratif). Fase yang dominan pada tumbuhan lumut adalah gemetofit atau tumbhan lumut itu sendiri yang kita lihat sehari-hari. Pada lumut daun biasanya kita hanya dapat menemukan satu sporofit tumbuh diatas gametofit, tetapi pada lumut hati beberapa sporofit dapat tumbuh pada satu gametofit.