Karakteristik yang Menonjol dari Lingkungan Bisnis



Environment atau lingkungan bisnis dapat lebih dipahami dengan melihat ciri-ciri menonjolnya sebagai berikut:

1. Lingkungan itu kompleks:

Lingkungan adalah kumpulan dari berbagai faktor, peristiwa, kondisi, dan pengaruh yang muncul dari berbagai sumber. Semua ini tidak ada dalam isolasi tetapi berinteraksi satu sama lain untuk menghasilkan jenis pengaruh yang sama sekali baru. Sulit untuk memahami apa yang sebenarnya merupakan lingkungan tertentu. Meskipun demikian, lingkungan merupakan fenomena kompleks yang relatif lebih mudah dipahami sebagian tetapi sulit dipahami secara keseluruhan.

2. Lingkungan bersifat dinamis:

Perubahan itu adalah hukum alam yang juga berlaku untuk lingkungan. Berbagai pengaruh yang bekerja tanpa henti membuat lingkungan terus berubah. Ini, pada gilirannya, membuat lingkungan menjadi dinamis.

3. Lingkungan memiliki banyak segi:

Lingkungan dipersepsikan secara berbeda oleh persepsi atau pengamat yang berbeda. Misalnya, perkembangan baru yang sama seperti perjanjian nuklir antara Amerika dan India, dianggap sebagai peluang oleh sebagian (Partai Kongres) sementara ancaman oleh sebagian lainnya (Partai Oposisi).

4. Lingkungan berdampak luas:

Perusahaan bisnis beroperasi dalam lingkungan tertentu dan terpengaruh olehnya. Pertumbuhan dan profitabilitas bisnis sangat bergantung pada lingkungan. Dengan demikian, lingkungan memiliki dampak yang luas pada organisasi bisnis.

Konstituen atau Dimensi Lingkungan Usaha:

Konstituen atau komponen utama, juga disebut, dimensi lingkungan umum bisnis digambarkan dalam Gambar 14.2 berikut:

Uraian singkat tentang masing-masingnya berikut secara seriatim:

1. Lingkungan Ekonomi:

Lingkungan ekonomi terdiri dari faktor-faktor ekonomi yang mempengaruhi bisnis di suatu negara. Faktor-faktor ini termasuk produk nasional bruto, laba perusahaan, tingkat inflasi, lapangan kerja, neraca pembayaran, suku bunga, pendapatan konsumen, dll.

2. Lingkungan Sosial:

Ini menggambarkan karakteristik masyarakat di mana organisasi itu ada dan beroperasi. Tingkat melek huruf, kebiasaan, nilai, kepercayaan, gaya hidup, fitur demografi, dan mobilitas penduduk membentuk lingkungan sosial bisnis. Penting bagi pengusaha untuk memperhatikan arah pergerakan masyarakat dan merumuskan kebijakan bisnis yang progresif sesuai dengan skenario sosial yang berubah.

3. Lingkungan Politik:

Ini terdiri dari stabilitas politik dan kebijakan pemerintah. Kecenderungan ideologis partai politik, kepentingan pribadi politisi, pengaruh forum partai, dll. pada bisnis menciptakan lingkungan politik.

Misalnya, Bangalore memantapkan dirinya sebagai pusat TI terpenting yang dikenal sebagai ‘kota info’ India terutama karena kemauan dan dukungan politik. Kebalikannya adalah kasus Benggala Barat di mana kemauan dan dukungan politik menentang ‘Mobil Nano.’

4. Lingkungan Hukum:

Ini terdiri dari undang-undang yang disahkan oleh parlemen dan badan legislatif negara bagian yang berkaitan dengan perusahaan bisnis. Contoh undang-undang tersebut secara khusus ditujukan untuk operasi bisnis termasuk Undang-Undang Merek Dagang 1969, Undang-Undang Komoditas Esensial 1955, Undang-Undang Standar Berat dan Ukuran 1969, dan Undang-Undang Perlindungan Konsumen 1986.

5. Lingkungan Teknologi:

Ini termasuk tingkat teknologi yang tersedia di suatu negara. Ini juga menunjukkan kecepatan penelitian dan pengembangan serta kemajuan yang dibuat dalam memperkenalkan teknologi modern dalam produksi. Teknologi memberikan alternatif padat modal tetapi hemat biaya untuk metode padat karya tradisional.

Dalam lingkungan bisnis yang kompetitif, teknologi berfungsi sebagai keunggulan kompetitif dan dianggap sebagai kunci pembangunan industri dan ekonomi suatu negara. Oleh karena itu, peningkatan penekanan telah diberikan pada penelitian dan pengembangan di setiap negara. Dari lima jenis lingkungan bisnis di atas, lingkungan ekonomi paling mempengaruhi bisnis.

Related Posts